Back to Korea

5.3K 422 8
                                    

Dua hari yang lalu tiba-tiba saja Yoora meneleponku dan membuatku kaget. Aku tidak menyangka bahwa dia akan bertunangan dengan kekasihnya yang tampan itu. Ya kekasih Yoora bernama Lee Donghae, seorang pemilik hotel berkelas di beberapa negara dan juga beberapa pusat perbelanjaan di Asia.

Awalnya kupikir Yoora akan terus mengejar laki-laki menyebalkan itu, tapi ternyata ia malah mengalami sindrom love at first sight. Ya, she fall in love with her fiance to be at first sight. Dan mereka sudah sekitar empat tahun bersama. Hebat!

Dan hari ini akhirnya aku akan kembali ke Korea. Aku jujur sangat tidak sabar kembali ke sana. Bertemu keluargaku, bertemu Yoora, makan ramyeon, waaahh aku tidak sabar!!!

Di pesawat aku mendapatkan tempat duduk tidak di samping jendela. Dan di sebelahku ini kosong, entah memang tidak ada orangnya atau belum datang. Aku memutuskan untuk bermain dengan handphoneku, mendengar musik dan membaca buku gratis.

"Maaf." Ujar seorang laki-laki dan sepertinya dia adalah orang yang duduk di sampingku.

"Oh, ya, silahkan." Ujarku tanpa melihat wajahnya. Aku hanya menggeser dudukku mempersilahkannya lewat.

Aku kembali membaca dan mendengarkan lagu, tapi pemberitahuan bahwa pesawat akan segera take off membuatku menghentikan kegiatan itu.

Aku duduk dengan tenang sambil memainkan sabuk pengaman yang aku pakai. Saat keadaan pesawat sudah stabil aku kembali melepaskan sabuk pengamanku dan kembali pada kegiatanku sebelum take off. Kau tahu, berada hampir dua puluh jam di pesawat itu sangat membosankan, ya walaupun akan ada transit.

"Permisi, Tuan dan Nyonya, apa anda ingin memesan sesuatu?" Seorang pramugari menghampiri tempat dudukku.

"Hmmm, aku ingin cookies dan ice americano." Ujarku dan kembali lagi pada kegiatanku.

"Anda, Tuan?" Tanya pramugari kepada laki-laki di sebelahku.

"Macchiato saja."

Suaranya tidak asing di telingaku.

"Baik, silahkan ditunggu." Setelah pramugari itu pergi, aku menolehkan wajahku ke tempat sebelahku.

"KAU?!" Pekikku dan berhasil menarik perhatian orang-orang. Bahkan pramugari tadi kembali menghampiriku dan menannyakan ada apa, tetapi aku hanya bilang tidak ada apapun.

Aku kembali menatap orang itu. "Sedang apa kau di sini? Kau benar-benar menguntitku ya?"

"Hey, siapa yang menguntit siapa? Aku mana tahu jika kau menaiki pesawat yang sama denganku. Atau jangan-jangan kau yang menguntitku?"

"Cih, aku? Menguntitmu? Mungkin aku sudah gila!" Aku membuang wajahku dari hadapannya. Lelah menghadapi laki-laki menyebalkan itu. Sedangan dia hanya terkekeh. Aku tak peduli.

Sekitar lima belas menit kemudian pesananku datang, begitu juga dengan laki-laki menyebalkan di sampingku. Kami makan dalam diam, aku larut dengan lagu yang aku putar dari handphoneku.

Selesai makan aku benar-benar bosan, langit masih cerah, masih siang hari. Aku memutuskan untuk tidur. Aku menyetel tempat dudukku sedemikian rupa sehingga terlihat seperti tempat tidur kecil. Aku tidur memunggungi laki-laki menyebalkan itu tentunya.

***

Hari ini Kyuhyun harus kembali ke Korea setelah sekitar seminggu lebih berada di Italia. Kyuhyun hampir saja tertinggal pesawatnya, tetapi untungnya tidak. Di dalam pesawat ia mencari tempat duduknya.

Aku duduk dengan wanita, pikirnya.

"Maaf." Ujar Kyuhyun.

"Oh, ya, silahkan." Ujar wanita itu tanpa melihat wajah Kyuhyun.

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang