First Meet and First Fight

20.5K 700 12
                                    

Korea University, Seoul, South Korea.
Monday, 3rd February - 09.30 am.

Kim Hyejin POV

Hari ini aku merasa sangat kesal dan sial. Bagaimana tidak? Tadi pagi aku ketinggalan bis yang akan mengantarku ke kampus, dan itu membuatku harus menunggu kembali lebih dari 15 menit karena jalanan padat Seoul. Dan karena hal itu pula aku jadi terlambat untuk masuk kuliah.

Sekarang, aku harus menyerahkan tugasku yang diberikan oleh dosenku itu ke gedung fakultas bisnis. Sial kan? Dia pikir jarak dari gedung desain ke gedung bisnis itu dekat? Lagi pula apa yang dia lakukan di sana? Dia bukan dosen di jurusan bisnis. Kurang kerjaan sekali!

Aku menaiki tangga yang akan mengantarku ke depan pintu masuk gedung fakultas bisnis. Tapi hal sial dan menyebalkan kembali menghampiriku. Kali ini penyebabnya adalah seorang laki-laki tinggi yang dengan tidak sopannya menabrak bahuku dan membuat semua kertas rancangan yang aku pegang jatuh berserakkan.

"Ya!" Teriakku di depan wajahnya yang berjarak beberapa puluh centi dari wajahku.

"Apa?" Tanyanya seperti tak memiliki salah apapun.

"Apa? 'Apa' katamu? Kau mau berpura-pura tidak tahu? Huh?!" Makiku.

"Maaf." Ucapnya singkat dan berniat untuk kembali turun kebawah menghampiri teman-temannya yang tadi ia kejar.

"Tunggu!" Aku menghentikannya dan ia pun melakukannya.

"Apa lagi?" Tanyanya terdengar malas.

"Kau pikir kata 'maaf'-mu akan membuatmu lepas begitu saja?! Tidak! Kau harus membereskan barang-barangku terlebih dahulu!"

"Apa katamu? Membereskan barang-barangmu?" Aku mengangguk sebagai jawabannya sambil bertolak pinggang tanda aku tidak takut.

"Kau gila? Itu bukan barang-barangku! Jadi, aku tidak mau membereskannya!"

"Kau harus!"

"Tidak mau!"

"Kau ini sudah bersalah karena menabrakku dan membuat semua kertas rancanganku jatuh! Jadi, kau harus membereskannya agar aku memaafkanmu!"

"Cih! Kalau kau tak mau memaafkan aku ya sudah! Aku sudah meminta maaf padamu!" Dia langsung berlari pergi tanpa menghiraukan teriakanku.

"Sialan kau, bocah tengik!" Makiku kencang dan mendapat tatapan tak menyenangkan dari banyak orang, terutama para wanita.

Aku mencoba mengumpulkan semua kertas rancanganku yang berceceran di anak tangga. Setelah selesai aku kembali bangkit dan mencoba merapihkana kembali susunan kertas rancanganku. Belum juga aku melangkahkan kaki menaiki anak tangga berikutnya, seorang gadis cantik berdiri tepat di anak tangga berikutnya.

Matanya nyalang menatapku, "Berani-beraninya kau mengumpat dan meneriakinya!"

"Apa? Siapa?" Tanyaku bingung.

"Kau! Berani sekali meneriaki Cho Kyuhyun! Kau pikir kau ini siapa?" Matanya seperti sedang mendeteksiku, memperhatikan aku dari atas hingga bawah.

"Jadi dia yang bernama Cho Kyuhyun? Benar-benar tak sesuai dengan omongan teman-temanku. Cih!" Jadi dia yang digilai oleh Yoora? Benar-benar Yoora ini! Laki-laki seperti itu tidak pantas disukai oleh gadis selembut Yoora. Aku harus menghentikan perasaan suka Yoora kalau begini!

"Kuperingatkan untuk jangan lagi meneriaki Cho Kyuhyun. Kau mengerti?"

"Cih! Lagi pula aku juga malas untuk bertemu dan meneriakinya, membuang tenaga dan suaraku saja! Sudahlah aku malas berurusan dengan kalian!"

"Kau mau kemana, huh?!"

"Menemui Dosen Kim Heechul. Kau melihatnya?"

"Untuk apa? Tidak ada urusan!"

"Ya sudah."

Anak-anak bisnis benar-benar menyebalkan! Tidak laki-laki, tidak perempuan, semuanya sama. Ya Tuhan, semoga kesialanku berhenti sampai di sini. Amin.

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang