Chapter 17

1.4K 187 60
                                    

Harry styles.

Aku beranjak dari kursi mengikuti Casey berjalan. Aku serius saat mengatakan aku lebih memilih mengakhiri hidupku jika suatu saat nanti aku akan kehilanganya. Namun, aku selalu teringat perkataanya dimana aku harus terus menjadi tentara yang kuat dan tegar. Di sisi lain aku tak sanggup hidup tanpanya, namun aku akan terus berusaha demi dirinya.

Di pertangahan jalan, aku melihat Louis datang dengan berseragam lengkap menuju kearahku.

"Harry!"

Aku menghentikan langkahku berikut juga dengan Casey.

"Ada apa Lou?"

"Jendral Frank memanggil beberapa prajurit ke area latihan. Kita harus cepat kesana Harry!"

Casey terlihat terkejut mendengar ucapan Louis begitupula denganku. Frank? Ia kembali?

"Dimana Frank?"

"Di area latihan. Ayo Harry, kita tidak punya banyak waktu."

Aku mengangguk dan berpamitan dengan Casey. Kami berlari cepat menuju area latihan lalu berbaris mengikuti prajurit lainya. Hanya terdapat beberapa prajurit yang beridiri di sini. Diataranya ada Louis dan Biller. Tubuhku kutegapkan dan memandang lurus ke arah depan. Aku berada di barisan paling depan dan di ujung sebelah kanan. Frank berjalan di hadapan kami dengan tangan yang terlipat. Aku juga melihat satu pria berseragam lengkap. Dan kurasa ia bukanlah prajurit biasa mengingat seragam yang ia kenakan berbeda dengan prajurit lain termasuk dengan Frank.

"Listen!" Frank berkata dengan tegas dan berjalan bolak-balik di hadapan kami.

"Aku akan membentuk pasukan khusus dalam misi ini! Dan Sersan Liam yang akan mengajarkan kalian! Mengerti!"

"Yes Jendral!"

"Lebih keras!"

"YES JENDRAL!"

"Baiklah. Sersan, kuserahkan mereka kepadamu." Frank menepuk bahu sersan Liam dan berlalu pergi.

"Aku sersan Liam. Beberapa hari kedepan, kalian akan berlatih lebih extra untuk misi ini. Dan sekarang perhatikanlah wajah seseorang yang berada di kanan dan kiri lalian.

Kami menoleh sesuai intruksi. Sebelah kanan ku kosong dan sebelah kiriku ada Louis.

"Mereka yang akan terus bersamamu. Latihan bersama. Makan bersama. Hidup dan mati bersama. Bahkan kalian akan mandi bersama." Ia terkekeh dan mendekat ke arah Louis.

"Aku suka kumismu, soldier."

"Thank you sersan."

Ia menyeringai dan kembali menghadap kami. "Kaliah akan latihan menembak! Mendaki! Memata-matai! Dan membunuh! Kalian mengerti!

"YES SERSAN!"

"Sekarang pergilah ke area menembak! Dan jangan menoleh kebelakang!"

Author.

Harry dan beberapa prajuritnya sedang berdiri bersejajar menghadap ke arah Liam. Di depan mereka terdapat meja berisikan beberapa senapan dan pistol dengan type dan kekuatan yang berbeda. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di antara mereka. Dan yang jelas, semua ini hanya untuk kepentingan misi dimana yang terkait harus siap mati.

Liam mengambil senapan dan mengarahkanya ke arah papan yang berbentuk seperti tubuh manusia. Ia menembak dengan tangan kananya tanpa perlu lama membidik. Harry meneguk ludahnya, Liam terlihat sudah biasa menggunakan senjata. Bahkan ia dapat menembak tepat sasaran dengan target berjarak 100 meter.

Trapped In War [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang