Net - Sa - 4

3.7K 463 9
                                    

Wednesday.

"Soo Ah, ngantin bareng yok." Mark mengajak Soo Ah yang kebetulan sedang kelaparan. "Gue yang traktir dah."

"Ayok." 

Mereka pun berjalan berdua, makan semeja berdua. Padahal ada sepasang mata yang melihat mereka berdua.

Taeyong.

Omaigat.

<><><>

[09:30]

Taeyong : ekhem

Taeyong : ngantin ga ngajak

Taeyong : ngantinnya sama cowok laen... -_-

Soo Ah : paan se lo

Soo Ah : sini gabung kalo mau

Taeyong : ogah. 

"Bazeng, giliran diajak malah ogah-ogahan gini."

"Ngerti tai gak sih mas?"

Soo Ah : o yauda

Soo Ah : serius? gak nyesel kan?

Taeyong : aelah. Asal dia masih sahabat lo sih ga apa.

Taeyong : tapi jangan terlalu deket. gue gasuka.

Soo Ah : iya cuyunggg...

"Tumben gue alay."

Taeyong : yaudah, gue latihan nge-band dulu :*

Taeyong : ntar pulang bareng ya beb :*

Soo Ah : of course.

Read

<><><>

Back to Mark and Soo Ah.

"Asik banget," ucap Mark.

"Hehe iya nih, tadi si Taeyong yang chat gue duluan." Soo Ah menyeruput es miliknya. "Eh, lo gimana?"

"Gimana apanya?"

"Lo udah ada tambatan hati belom?" tanya Soo Ah. "Maksud gue, gebetan atau pacar gitu."

"Oh, ada. Cuma dia udah jadian sama cowok lain. Gue cuma bisa senyumin aja sih," ucap Mark mengeluarkan fake smile-nya. "Meskipun hati gue sakit, tapi mau gimana lagi. Andai saja waktu itu gue nyatain perasaan lebih awal. Kan gak bakal kayak gini jadinya."

"Mark, kadang hidup perlu ditertawakan." 

"Tau gue." Mark mengaduk minumannya. 

"Btw, siapa tuh?" tanya Soo Ah.

"Nama ceweknya?" tanya Mark balik. Soo Ah mengangguk. "Dua huruf."

"Depannya L, belakangnya O," sambung Mark.

Soo Ah mulai mikir keras yang berbarengan dengan bel masuk berbunyi. Sebelum Soo Ah menjawab, Mark duluan balik ke kelas.








"Kayaknya gue tau deh," ucap Soo Ah pada dirinya sendiri. "Maksud dari jawaban Mark tadi pasti gue."












"Jadi.................. Mark.........................."



Chatting ➡Taeyong 「Book 2」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang