Raga kami berbeda,
Tapi....
Jiwa kami sama,
Hati kami sama,
Nafas kami pun sama.
Kami terlahir untuk hidup bersama, tak ada yang bisa memisahkan, bahkan maut pun tak bisa menyentuh kami.
.» King Marcello Syahputra
&
.» Quen Marcellia Syahputra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gio Pov
Setelah memikirkan semuanya, akhirnya aku putuskan untuk kembali ke tanah kelahiran ku. Dan siang ini tujuan pertama ku adalah cafe om dan tante hebat ku. Aliand Syahputra dan Princess Prilsine Syahputra. Kenapa aku bilang mereka hebat. Hmm,, karena mereka memang pasangan terhebat bagiku. Sejarah perjalanan hidup kedua nya teramat spesial bagi ku. Aku mengetahuinya. Karna mommy dan daddy adalah saksi hidup perjalanan kisah mereka berdua. Micha Candrawinata dan Jesica Candrawinata.
Saat aku kecil, mommy selalu menceritakan dongeng sebagai pengantar tidur. Dan dari banyak nya judul dongeng yang ada, hanya ada satu judul yang membuat ku tak bosan mendengar ceritanya meski di ulang2 lagi. Tentang Puteri malang dan pangeran tak berkuda. Awalnya aku menganggap itu memang real sebuah dongeng. Tapi ternyata bukan, itu nyata. Dan cerita itu tak lain adalah kisah sebenarnya perjuangan aunty Sine semasa muda nya. Banyak pelajaran yang kudapat dari kisah mereka. Dan siang ini aku akan datang dihadapan mereka untuk memberi kejutan.
Sengaja aku lewat pintu khusus pegawai disini untuk melancarkan rencana ku. Dengan langkah semangat aku berjalan menuju ruang VVIP. Namun langkah ku terhenti tepat di depan pintu toilet wanita. Suara dentemun cukup keras disertai ringisan wanita membuat tubuhku menegang. Suara itu, meski tidak jelas aku sangat familiar.
End Pov
*******
Yakin akan suara yang dia dengar tidak salah, Gio pun buru2 menerobos pintu toilet tanpa peduli tanda peringatan di depan nya.
Sampai di dalam sebuah pemandangan mengejutkan yang dia takutkan pun terjadi. Sine sudah terkulai lemah di lantai dengan darah di kening. Dengan perasaan panik Gio berlari menghampiri Sine dan langsung membopong nya. Menyambar handphone Sine dan langsung berlari keluar toilet.
"Uncle Liand!!!!"
Gio berteriak keras di ujung pintu ruangan VVIP sambil berlari. Dan membuat kehebohan. Sedangkan Liand yang namanya terpanggil pun reflek menoleh cepat ke asal suara.
"Gio,,, Sine !!!" ucap Liand kaget dan shock.
Begitupun dengan Micha yang reflek ikut berdiri dari duduknya karna pemandangan di depan mata nya. Sedangkan Liand sudah berlari menghampiri Gio yang membopong tubuh Sine.
"Ya Tuhan,, apa yang terjadi ? Kenapa Sine bisa terluka ! Dan kau,, kenapa dia bersama mu Gio !" tuntut Liand sambil mengambil alih tubuh istri nya dari Gio.
"Ck, jangan banyak tanya dulu Li. Sine harus dibawa ke rumah sakit sekarang !" sahut Micha yang kini sudah berdiri di samping Liand.
Liand mengangguk meski otak nya masih di penuhi puluhan pertanyaan.
"Tunggu, dimana istri ku !" tambah Micha yang baru sadar kalau istri nya tidak bersama nya.
"Aku disini,, OMG Sine ! Apa yang terjadi !" pekik Jesica panik saat melihat tubuh sahabatnya tidak berdaya.
