"Aku bilang mau menjadi kekasihmu... bukan mau setia padamu"

BANG!

Ucapan yang Yein tembakkan tepat sasaran ke ulu hati terdalam milik Jungkook.

Jungkook menahan emosinya yang tengah naik pitam, tetapi tatapannya tidak dapat ia sembunyikan.

Si gadis yang merasa sudah memberikan penjelasan pada pria Jeon itu melenggang pergi.

Jungkook memandang punggung Yein yang menjauh pergi dengan nanar, sekarang jangankan untuk menatap wajah gadis bermarga Jeong itu, memikirkan namanya saja membuat ia sesak napas. Kalau boleh ia ingin menangis saja, meratapi kehidupan cintanya yang berujung sad ending seperti ini.

Bodoh

Jungkook bodoh

selama ini hanya kau yang terlihat dibodohi.

Dan kau tak pernah menyadari itu.

Teriakan-teriakan pilu hatinya di iringi dengan setetes air mata penyesalan yang sudah tak ada gunanya.

"Sesak..." Kata si pria menyedihkan ini sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sempit dan sesak.

.

.

.

.

Waktu istirahat adalah surga bagi seluruh anak sekolahan kecuali bagi gadis bermahkota bak caramel itu, Jeong Yein. Ia habiskan sendiri, membaca buku tebal di perpustakaan atau hanya mendengarkan musik sendirian di kelas. Atau memakan bekal di dalam toilet. Entahlah, ia bukan tipe yang bisa memiliki teman dekat.

Dan disinilah yein, di tempat kesukaannya. Bilik toilet lengkap dengan kotak bekal yang ia bawa.

"gila ya si Yein itu bisa-bisanya dia ngegoda Jungkook"

"Sok cantik, pake sok jual mahal segala"

"ingat tidak kejadian tahun kemarin?"

"eoh saat Yein menjadi kekasihnya Mingyu sunbae itu?"

"iya. Kau tau tidak? bahkan krystal sunbae yang notabennya gadis paling cantik seangkatan itu diputuskan oleh mingyu sunbae hanya karena si Yein itu."

"idih dasar gadis jalang"

"tapi kau tau, belum beberapa hari ia menjadi kekasih Mingyu sunbae. Tangannya patah dan harus menggunakan gips karena ulah Krystal sunbe dan kelompoknnya, benar-benar si Yein itu tak ada kapoknya"

Yein yang mendengar dari bilik toilet hanya memasang wajah datar dengan tangan yang entah sejak kapan ia kepalkan. Suhu tubuhnya berubah dingin. Tubuhnya entah kenapa mengalami tremor sesaat.

Setelah memastikan sekumpulan gadis-gadis itu pergi yein bergegas karena sebentar lagi bell akan segera berbunyi. Seketika tubuh yein kembali berubah suhu melihat siapa yang ada di depan pintu toilet.

"Hey gadis penggoda" ucap si cantik sambil memegang kencang dagu milik Yein, dia primadona sekolah Halla Lee beserta genk tukang dandannya.

"kali ini priaku juga ingin kau rebut hah?!" kali ini Halla berteriak kencang di depan wajah Yein.

"Dasar kau gadis sok cantik"

PLAK

satu tamparan kencang mendarat di pipi kanan milik Yein.

"Dasar kau sok jual mahal"

PLAK

kini tangan Halla tepat mendarat di pipi kiri Yein.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 18, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EMPTY Part.1Where stories live. Discover now