Part 4 - What's Wrong?

9K 1.1K 105
                                    


"Astaga bisa kau hentikan itu!" Chanyeol tak tahan lagi.

"Ha? Apa oppa?" Seulgi menoleh padanya, terlihat sekali gadis itu sedang tidak fokus.

Chanyeol heran. Sepulangnya ke apartement, Seulgi terus melongo seperti orang bodoh. Gadis itu melamun sambil menatap ke satu titik. Bila ditanya ia hanya mengatakan 'ha?' atau 'eh?' yang membuat Chanyeol ingin melemparinya dengan pisau dapur yang dipegangnya. Chanyeol tak biasanya melihat Seulgi tenang seperti ini. Biasanya yeoja itu akan melompat-lompat dan berteriak seperti monkey untuk meminta sarapan setiap pagi. Tapi kali ini Seulgi bangun dengan tenang lalu melangkah ke meja makan dan mulai melamun. Ini bukan gaya Seulgi sama sekali -_-.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Chanyeol sambil meletakkan sepiring roti bakar di depan Seulgi.

"Aku baru menyadari kalau aku sangat bodoh." keluh Seulgi.

"Kau baru menyadarinya? Aku bahkan sudah sadar sejak awal kau menginjakkan kakimu di apartementku." ejek Chanyeol.

Ejekan Chanyeol tak digubris oleh Seulgi. Yeoja itu mengambil satu potong roti memakannya.

"Aku sangat jarang bertemu dengan Sehun sunbae. Mengapa kemarin aku bisa lupa meminta kontaknya? Kalau begini bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi? Takdir tak selamanya mempertemukan kami secara tiba-tiba." keluh Seulgi.

Ah ... Jadi ini masalah Sehun-Sehun itu? Chanyeol berdecih, dasar remaja labil! Ah tak sadarkah kau dirimu bahwa kau juga seperti itu Park Chanyeol -_-.

Ting tong ... Ting tong ...

Chanyeol melepas apronnya dan melihat siapa yang datang. Ia mendengus saat mengetahui yang datang itu sahabatnya, Baekhyun. Baekhyun berkali-kali mengucap syukur saat Chanyeol membukakan pintu untuknya. Jujur, saat ini Baekhyun tak seperti Byun Baekhyun yang Chanyeol kenal. Namja yang biasanya sangat peduli dengan fashion itu sekarang sangat berantakan. Rambutnya acak-acakan, kemejanya kusut dan beberapa kancingnya terlepas. Belum lagi di pipi Baekhyun ada cap tangan. Sepertinya Baekhyun baru saja ditampar oleh yeoja. Wow!

"Park Chanyeol kau harus membantuku! Ini akan menjadi hari terakhirku untuk hidup bila dia menemukanku!" pinta Baekhyun panik.

Tak lama setelah mengatakan itu, pintu apartement Chanyeol berbunyi lagi. Kali ini berkali-kali. Sepertinya orang yang sedang menekannya sedang emosi.

"Kau membuat masalah apa lagi?" tanya Chanyeol malas.

"Yeri tahu aku menambah jumlah kekasihku lagi." ucap Baekhyun pelan.

"Yak dia sudah memberi keringanan padamu dan membiarkanmu memiliki sepuluh kekasih. Kau memang cari mati! Mengapa kau melanggar perjanjian kalian lagi?" omel Chanyeol.

"Aku tak membutuhkan omelanmu. Yang kubutuhkan saat ini adalah tempat bersembunyi!"

Apa kalian tahu siapa Yeri? Coba tebak! Apa? Salah satu kekasihnya Baekhyun? Salah! Yang benar Yeri adalah noonanya Baekhyun. Yeri benar-benar tak suka bila dongsaengnya mempermainkan para yeoja dan menjadi playboy. Sayangnya hobi Baekhyun ini sulit dihilangkan. Sehingga Yeri berkali-kali menghukum dan memukulinya agar Baekhyun berhenti dari hobinya itu. Walau sepertinya itu tak berguna. Karena Baekhyun tak pernah jera walau dihukum dengan cara apapun.

"Oppa mengapa pintunya tak dibuka?" tanya Seulgi.

Chanyeol menyeringai. Mungkin sesekali mengerjai Baekhyun bukanlah ide yang buruk. Ia menahan lengan Baekhyun, "Kang Seulgi buka pintunya!"

Baekhyun menoleh pada Chanyeol dengan tatapan horor ia beralih pada Seulgi dengan cepat, "Andwae!"

Seulgi menatap mereka heran. Tapi begitu melihat wajah pucat Baekhyun dan juga seringai Chanyeol, ia tahu akan terjadi sesuatu yang menarik. Ia pun membuka pintu itu sesuai perintah Chanyeol.

AddictedWhere stories live. Discover now