Karena permintaan Dini mengharuskan Ela menjadi cewek culun dan kuper agar tidak membuat orang-orang tertarik untuk berteman dengannya saat mereka bersekolah di SMA yang sama.

Di jerman Ela akan menjadi sosok yang bebas tanpa beban, tanpa pukulan dan cacian ibu tiri dan kakak-kakak tirinya.

Hanya Rian yang diam-diam tanpa sepengetahuan mami dan saudaranya selalu membantu Ela. Ela sangat menyayangi Rian karena Rian memberikan perhatian sebagai seorang kakak yang menyayangi adiknya.

Bagi Ela hanya kak Rian dan papanya membuatnya bertahan hidup.

Hidup punya pilihan dan ia ingin bahagia tanpa ingin mencari ibunya, tapi ketekatan Ela mengginkanya sukses dengan menyelesaikan kuliahnya.

Di ruang keluarga kasak kusuk dan bisik-bisik antar keluarga mengenai pengumuman yang akan diberikan oleh Tomi Adyaksa.

Kempat anaknya dan istrinya duduk di ruang keluarga mendengar keputusan mengenai status Ela.

Mami tiri Ela mami Gendis meminta suaminya agar segera mengusir Ela karena saat itu, Tomy meminta Gendis untuk merawat Ela dengan sarat setelah selesai SMA Ela tidak boleh tinggal bersama mereka lagi.

"Keputusan Papi untuk Ela dan dini" Tommy menghembuskan napasnya "Dini sayang papi sudah mendaftarkanmu ke universitas di Jakarta dan kamu bilang ingin masuk kedokteran jadi papi menyetujuinya".

Tommy meliririk Ela " Ela kamu papi kuliahkan ke Jerman dan papi harap kamu bisa berprestasi disana. Sesuai keinginamu papi mendaftarkanmu ke falkutas kedokteran".

Tatapan kemarahan Dini membuat Ela bergidik ngeri " Pa, ini nggk adil...Dini yang harusnya sekolah di luar negeri bukab anak haram ini!" Teriak Dini.

Mendengar Ela disebut anak Haram membuat kemarahan Tomy memuncak " cukup kamu Dini ini keinginan Papi dan tak bisa diganggugugat!!!"

"Aku benci papi!!" Dini mendorong Ela dan berlari menuju kamarnya. Karena dorongan Dini membuat siku Ela terluka. Ia meringis dan saat tatapan membunuh mami Gendis terhadapnya membuat tubuh Ela bergetar hebat.

Rendi melihatnya sekilas dan mencemoho Ela "dasar parasit!" Gerutunya meninggalkan Ela.yang bersimbah air mata.

"Sabar dek...dan maaf kakak nggk bisa membantumu!" Jujur Rian

Tomy memeluk anak bungsunya dengan kasih sayang "papi cuman ingin kamu bahagia sayang kejarlah cita-citamu papi nggk bisa menjagamu selamanya!" Ucap Tommy memeluk erat Ela.

Seminggu setelah kejadian itu siksaan demi siksaan dilakuka Gendis dan Dini. Hari-hari Ela bagaikan di neraka, ia harus mencuci semua pakaian bahkan pakaian pembantu srkalipun belum Lagi tamparan demi tamparan yang mendarat mulus ke pipi Ela yang putih bersih menyembabkan tanda biru siapa lagi pelakunya kalau bukan Dini.

Dan hari ini adalah hari kebebasan Ela dimana iya akan berangkat ke Jerman menggapai cita-citanya menjadi dokter umum bahkan spesialis alih dalam.

Aku yakin aku bisa Pa, Kak Rian...

Ela akan belajar keras dan akan membuktikan jika Ela si anak haram mampu menjadi orang yang sukses!!!

****

Jerman

Ela menatap Universitas yang ia tuju salah Universitas Berlin slah swtu universitas terbaik ke 6 di dunia.

Ela menatap Universitas yang ia tuju salah Universitas Berlin slah swtu universitas terbaik ke 6 di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wah..bagus banget mana rameh...
Hidupku berawal dari sini hehehehe
Untung-untung ketemu cowok cakep pujaan hati.

Berlin I Love You

Selamt datang kebebasan...

Ela merentangkan kedua tanganya mengirup udara kebebasanya seakan ia terbebas dari penjara yang mengekangnya. Tidak ada lagi tangisan pilunya setiap hari, tidak ada lagi cacian bahkannmakian dari mami Gendis dan Dini.

Ia berjalan menuju kampusnya dengan masih membawa koper dan ransel. Ia melihat sekelompok mahasiswa membawa buku tebal ada yang bermata sipit, ada yang berkulit hitam, rambut Pirang, hidung mancung. Bermacam ras berkiliah ditempat ini.

Tiba-tiba matanya menangkap sosok lelaki tampan berwajah asia sama seperti dirinya. Laki tampan itu memiliki tubuh yang tinggi dan berbidang bak seorang model. Wajahnya sangat tampan berhidung mancung, alis tebal, bibit sexy dan rahang keras mencetak keangkuhan, jangan lupa kulit putihnya yang kontras dengan rambut hitamnya. Satu kata Perfect!!!

Ela merasa senang bertemu dengan lelaki asia yang tampan ada rasa membucah didadanya ketika ia ingin berkenalan dengan laki-laki yang sedang membaca buku di taman kampus. Banyak perempuan yang mencoba mengganggunya namun tatapan mata hitan pekat itu membuat wanita-wanita itu terintimidasi.

Samar-samar Ela mendengar pembicaraan laki-laki itu dengan perempuan yang sepertinya mengoda laki-laki itu.

"Prof dokter Kenzo...aku mohon kencan bersamaku please...aku sudah memohon ke 33 kali selama ini!"

"Terlalu lengkap kamu menyebut gelarku dan aku benci wanita penggangu!" Desisnya yang begitu kejam.

Wanita itu menghentak-hentakan kakinya merasa kesal.

Hihihi...lucunya pengen cubit pipi angkuhnya!

Ela membenarkan kaca matanya yang turun di hidungnya. Ia memberanikan diri mendekati laki-laki tampan itu dengan alasanya bertanya atau apapun yang membuatnya dapat mengalihkan dunia lelaki angkuh itu.

"Permisi...bolehkan saya duduk di sebelah anda?" Tanya Ela sopan.

Laki-laki iti melihat Ela sekilas dan menundukan kepalanya membaca kembali buku yang sedari tadi fokus dibacanya.

"Silahkan saja selama anda tidak menganggu saya" ucapnya datar.

"Emmmm saya tau anda sepertinya orang Indonesia sama seperti saya. Kata orang tak kenal maka tak sayang!" Ucap Ela mencoba mengakrabkan diri.

"Aku nggk perlu disayang sama kamu so jangan ganggu aki dengan mulut cerewetmu!" Ucapnya sadis

"Hellow...gue cuma mau ngajak kenalan bukan berdebat...nama gue Ela!" Ela mengulurkan tanganya.

"Kenzo!" Ucapnya singkat tanpa menjabat tangan Ela

Sombongnya nggk ketulungan!!! Dasar cowok angkuh.

Ela meelihat Kenzo yang sedang sibuk membaca. Ia menatap Kezo dari atas kebawah seolah meneliti setiap inci penampilan Kenzo.

Kenzo yang merasa diperhatikan mengngkat wajahnya yang sedari tadi simbul membaca dan matanya menatap Ela yang sedang meneliti dirinya.

"Ckckckck kamu ini wanita jelek culun yang mupeng!"

What mupeng dasar songong ni laki-laki. Batin Ela berteriak

"Apa salah kalau gue suka sama lo?"
Ucap Ela sambil menopang dagunya.

Kenzo tidak menjawab pertanyaan Ela dan mengabaikan Ela.

"Lo itu makhluk anti sosial ya? Seculun-culunnya gue tapi gue punya hati nggk kaya lo angkuh dan sombong!" Tegas Ela.

Kenzo menyungingkan senyumanya dan tidak mempedulika Ela yang sedari tadi menarik-narik baju Kenzo.

"Please anterin gur ke flat ini dong!" Menujuk alamat flat yang tetera di kertas yang dibawa Ela.

Kenzo tidak bergeming karena ia menganggap Ela setan pengganggu.

Tiba-tiba ide cemerlang Ela muncul di benaknya. Ela mencium pipi Kenzo

"Cup...ini hadia dari Gue tampan, apa lagi kalau lo mau nolongin gue! Gue kasi bonus di bibir tapi satu kecupan saja!" Ucapnya.

Ela merasa kesal karena Kenzo tetap mengabaikanya tanpa menatap Ela yang dari tadi berbicara dengannya.

"Sudah bicaranya?" Ucao Kenzo datar, Kenzo meninggalkan Ela dengan tatapan Kesal Ela.

Tunggu saja Kenzo aku akan jadi parasit yang mengganggu hidup lo!.

Akhirnya aku bertemu pangeranku!!!

Semoga hidupku lebih bewarna dan bahagia. Amin
Batin Ela.tersenyum bahagia sambil menatap Kenzo yang berjalan menjauhinya.

Vote and komentarnya







Jodoh Reladigta PrameswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang