Prolog : Awal dari Kisah lain

9.9K 643 71
                                    

Jangan lupa Vote hargai Author ^^

________________

Author POV

Udara terasa begitu mencengkam beberapa hari ini. Langit terlihat ditaburi sedikit asap hasil pembakaran bom yang dilakukan dengan tidak manusiawi di Negeri Xerion. Sebagian hutan telah kering menjadi arang, bangunan hancur dan rakyat menangis meratapi hilangnya nyawa beratus-ratus orang. Atmosfer yang sempat damai tak terusik pun seketika panik penuh ketakutan.

Seperti halnya sekarang, dua pasang mata sedang menatap kearah langit dengan pandangan sendu dan sarat akan kesedihan. Manik mata yang satu tampak berkaca-kaca sedangkan yang lainnya berubah tajam.
Perlahan mereka saling menatap ke dalam lensa masing-masing. Seolah sedang memberikan kekuatan pada satu sama lain. Tangan keduanya bergerak membuka tudung jubah hitam yang sedang mereka pakai. Dan rambut keduanya terlihat bergerak, mengikuti kemana angin berhembus.

"Apa kau yakin?" Suara lembut bagaikan sebuah bisikan mengalun dari bibir wanita berambut cokelat yang tengah menatap pria di hadapannya ragu.

"Aku yakin dan kau juga harus yakin." Pria itu mengambil kedua tangan wanita tersebut dan menggenggamnya erat.

"Ini adalah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan. Kita tidak bisa membiarkan negeri ini di kuasai oleh orang yang salah. Negeri tempat kita lahir dan bertahan hidup. Negeri dimana aku bertemu denganmu dan memperjuangkan cinta kita. Aku tidak akan membiarkan siapapun itu merebut negeri kita dan menghancurkan semua kenangan indah yang terjadi." Pria tersebut terdiam kembali terhanyut pada lensa mata wanita di hadapannya. Seulas senyum terpatri di wajah tampan pria itu.

"Dan rakyat kita, semuanya tampak bahagia beberapa hari yang lalu. Dan aku tidak ingin membiarkan rakyat kita terlalu lama menderita. Siapapun itu yang datang dan membuat kekacauan ini, para dewan pasti akan menangkapnya. Mereka pasti menolong kita. Hmm? Jadi kita hanya bisa melakukan ini. Hanya ini satu-satunya yang bisa kita lakukan." Wanita berambut panjang bergelombang itu mengangguk dan mengusap air matanya yang telah jatuh.

"Kau benar. Kita tidak mungkin terus bersembunyi dan tidak melakukan apa-apa. Ini adalah sesuatu yang memang harus kita lakukan." Pria itu tersenyum lebar dan memeluk wanitanya dengan lembut namun erat.

"Apapun yang akan terjadi pada kita selanjutnya, aku akan selalu ada di sampingmu. Melindungimu dan bertahan sampai akhir," bisik pria berambut cokelat itu penuh ketegasan sarat akan tekad yang kuat.

"Aku juga akan selalu ada di sampingmu. Bertahan sekuat yang aku bisa sampai akhir," balas wanitanya dengan mengeratkan pelukan mereka.

"Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

Mereka perlahan melepaskan pelukan mereka dan menatap yakin satu sama lain. Tangan keduanya bergerak pelan melepas mahkota emas yang sejak tadi mereka pakai. Memasang kembali tudung jubah mereka hingga menutupi rambut keduanya dan bergandengan tangan sambil melangkah memasuki sebuah hutan yang terlihat gelap. Kaki mereka melangkah memasuki hutan semakin dalam, semakin dalam dan semakin dalam lagi. Dan kembali mengeratkan genggaman tangan mereka.

Kisah mereka yang penuh cinta tulus dan kerendahan hati pada akhirnya menjadi sebuah dongeng yang berakhir tragis. Namun itu adalah awal dari kisah lain yang penuh dengan keberanian dan tekad kuat untuk bertahan hidup. Sebuah kisah dimana usaha saling melindungi akan menjadi perjalanan terindah diantara bahaya yang mengancam nyawa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Woah apa ini? Cerita abal-abal author yang lain. Mian kata-katanya rada gimana gitu. Feelnya juga belum dapat kayaknya. Haha... semoga chp 1 lebih baik dari ini. RCL ya ^^

Thank You ^^

One King One Kingdom [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang