Book 2 [Back To December] : Dua

309 7 0
                                    

Chapter 2

Enjoy~

**

Seharian dengan directioner, rasanya luar biasa! Berkenalan dengan orang yang mencintai kita itu sangat luar biasa! Salah satunya Perrie. Namanya memang sama dengan mantanku. Tapi, dia sangat berbeda dalam hal hobi. Perrie yang selalu manja di pelukanku berbeda dengan yang Perrie satu ini. Dia suka wushu, main basket dan ya layaknya seorang tomboy. Suaranya bagus di dengar, matanya hijau seperti Harry, rambutnya berwarna coklat sebahu. Aku memujinya. Hanya memujinya. Bukan menyukainya.

"Kau melamun saja, Zayn. Ada apa?" tanya seseorang di sampingku. Sudah bisa ditebak dia May. "Aku masih kepikiran sama Perrie yang tadi" kataku. Dia hanya mengangguk.

Awkward.

"Aku ke dapur dulu ya. Nyiapin buat makan malem bareng Harry" kata May. Aku hanya mengangguk.

Aku menaruh kakiku dalam kolam dan memandangi bintang. Aku melihat sekujur tubuhku yang penuh dengan uhh tattoo. Dan.. ASTAGA TATTOO PERRIE?! Aku harus menhapusnya besok. "Paul!! Apakah besok One Direction day off?" tanyaku pada Paul. "Tentu. Kalian mempunyai 3 hari untuk liburan." kata Paul lewat telepon. "Thank you Paul!" Aku langsung menutup pintu dan aku berniat agar besok tattoo gambar Perrie ini aku hapus. "Makanan siap!" suara Harry. Cepat sekali. Aku datang ke meja makan dan sudah menemukan keempat temanku beserta May yang sudah duduk manis di meja makan. "Ayo makan" kata Liam. Kami semua makan dengan tenang. Tanpa ada satupun ya- "Hey! Kenapa pada dia- UHUK!" Niall lagi niall lagi. Udah tahu lagi makan, ya jangan ngomong kek-_- "Maaf maaf" kata Niall sambil minum air. "Jangan ngomong lagi nanti kau tersedak" kataku. Ia hanya mengangguk.

**

Bertukar nomor handphone dengan Perrie, sudah. Follow back, sudah. Mention, sudah. Aku tak tahu apa yang di rasakan saat ini. Mungkin aku mulai menyukai Perrie. Ah jangan panggil Perrie nnti readers pusing-_- panggilnya Keirrie (re : Keyri) (mean : KEIsha A. peRRIE). Aku lebih suka nama itu. Lagian, ia juga menyetujui. Secara fisik ia memang sangat mirip dengan Perrie. Tapi, ah sudahlah! "Melamun lagi.. Dan merokok?!" tanya seseorang di ambang pintu. "Tak sopan jika kau tak mengetuk" kataku pelan. Aku tahu dia May. Dia ada saat aku butuh. Bukan berarti aku suka padanya karena dia sudah jadi milik Harry. Ingat, Harry. "Baik aku minta maaf. Apa aku boleh masuk?" tanyanya. "Tentu saja boleh. Masuk saja" kataku sambil mematikan rokok. Susah sekali memberhentikan kebiasaanku yang satu ini. "Kau kenapa lagi? Frustasi?" tanya May. Aku hanya menggeleng. "Sedih?" aku menggeleng lagi. "Kecewa?" aku menggeleng lagi. "Lalu apa??" tanya May. Aku yakin dia sudah menyerah. Aku mendekat ke arahnya memastikan kalau tidak ada orang di sini. Aku mulai mendekatinya dan jarak kami hanya tinggal beberapa senti. "K-kau mau a-apakan a-a-aku?" tanya May. Aku hanya tersenyum dan.....

"Aku sedang memikirkan Keirrie" kataku dan kembali ketempat posisiku semula. "Ah kirain kau mau apakan aku" kata May. Ge-eR banget sih dia hahaha. "Ekhm.." dehaman itu..Suara Harry. "Kau mencium pacarku Zayn!" katanya sedikit berteriak. Seram. Layaknya anak kecil sedang marah dan ingin berteriak kaena tidak diberikan permen. "Nggak kok" kata May. "Boong kamu" kata Harry sambil berlalu. May yang tidak tahu akan sikap Harry yang seperti ini membuatku kasihan padanya. Padahal One Direction akan memberi kejutan untuknya. Halloween. Hari ini tepat tanggal 31 Oktober. Hahaha. "Sudah jangan pikirkan Harry. Mungkin dia lagi emosi" kataku menenangkannya. "Ikut aku turun yok" ia hanya menggeleng. "Ayolah.. Waktunya makan malam" dengan terpaksa ia ikut aku turun. Satu per satu anak tangga aku lewati. Begitu sampai bawah, semua gelap. Kau tahu kan kenapa gelap? Ya karena Halloween. Kita akan mengadakan pesta Halloween. "Za-zayn.. Kau masih bersamaku kan?" aku tidak menjawab karena aku sudah kabur HAHAHA maafkan aku, May. Begitu ia sampai bawah, lampu dinyalakan. "HAPPY HALLOWEEN!" teriak kami semua. Ada danielle dan ele juga. Awalnya respon May adalah kaget. Namun, lama lama ia tertawa. Hey apa yang lucu? "Maafkan aku May.. Td aku hanya akting AHAHA" kata Harry sambil tertawa terbahak bahak. "Ah kau Harry" kata May sambil menonjok lengan Harry. So sweet. "Hei Perrie!" sambut Louis. "Perrie? Kau datang!" teriak Niall seakan akan ia bertemu mamanya yang sudah lama tidak bertemu selama 3 tahun. "Ia blushing, yel" bisik Liam. Perrie membawakan kami banyak cemilan. Seakan akan ia tahu apa yang sedang aku alami dan ia membantuku untuk melupakan semua. Kami menonton TV dan terdapat berita....

"Diberitakan bahwa Perrie Edward sudah tidak bersama Logan Lerman"

Sungguh aku senang. Tapi, apakah ia mau kembali padaku. Aku melihat ekspresi muka Perrie. Ia tampak terkejut dan ia segera pergi ke toilet. "Mencurigakan" celotehku. "Maksudmu?" tanya Louis yang sedang duduk dengan Ele. "Lihat saja ekspresinya yang tadi" sahut Harry. "Nah tuh tahu" kataku. Ada apa dengannya? Jangan negative thinking, Zayn.

**

Besoknya. Aku sudah janji untuk menghapus tattoo bergambar Perrie sesakit apapun itu. "Boys, aku pergi dulu ya!" kataku sambil mengambil kunci mobil. "Kemana?" tanya Liam. "Biasa" mereka pasti sudah tahu tempat yang biasa aku kunjungi. "Mau menambah tattoo lagi?" sahut May. "Menghapus tattoo gambar Perrie" jawabku dingin dan langsung keluar. Mereka tidak menghiraukan aku lagi. Aku mengendari mobilku dan setelah sampai di tattoo shop langgananku, aku bertemu dengan John. "Hey bro!" sapanya. "Mau buat tattoo lagi?" lanjutnya. "Gak bro.. Gue mau hapus tattoo gue yang ini." kataku sambil menunjuk tattoo bergambar Perrie. "boleh boleh.. £56." katanya. "Okee langsung aja" kataku. Ini baru kali pertama tattooku dihapus. Entah rasanya seperti apa. "Aww" kataku kesakitan. Tak apalah yang penting tak melihat tattoo paling muak sedunia. "Sabarlah Zayn.. Tinggal sedikit lagi" kata John. Aku daritadi hanya menahan sakit dan mengambil nafas dalam dalam. "Dan.. Selesai!" katanya sambil melepas sarung tangannya. Dan hasilnya, tanganku sudah bersih sedikit. "Thanks bro!" kataku sambil keluar dari tattoo shop itu. Di depan tattoo shop itu banyak sekali paparazi dan fans yang sudah menungguku. Aku hanya tersenyum dan melewati mereka begitu saja.

**

"Beritanya sudah masuk TV!" teriak Niall begitu aku masuk ke dalam basecamp. "Ada apa?" tanyaku. "Seorang artis bernama Zayn Malik telah menghapus tattoo mantan pacarnya.. WoooOoOo" kata Niall. Dasar anak kecil. "Itu berarti gue yel.. Gue udah muak sama tattoonya.." kataku asal. "Oh ya 10 menit lagi Paul mau dateng.. Siap siap sana" kata Liam. "Ada apa?" tanyaku. "Banyak tanya.. Udah beres beres sana" kata Louis. Paling tua juga ga bijak. Huh-_-

"Boy-" kataku terpotong karena Paul sudah duduk dengan manisnya. "Zayn cepat duduk. Ada yang ingin aku bicarakan." aku duduk di sebelah Liam. "Jadi ada apa? Aku harus berpacaran dengan orang lain yang tidak kucintai dengan sebuah kon-" kataku terputus karena Paul berteriak. "Jangan sembarang berbicara, Malik! Kita bukan ingin membicarakan itu!" katanya sedikit keras. Namun, tak sampai terdengar samapai luar. "Kalian ingat, besok kalian ada acara di VMA?" tanya paul. "Tentu om gembul!" teriak Niall. "Shut up yel!" kata Liam. "Ya kami ingat. Lalu?" tanyaku. "Ada Little Mix juga. Kalian, terutama Zayn harus jaga image. Okay?" kata Paul. "Malas sekali. Tapi akan aku usahakan" kataku asal. "Baiklah. Terima kasih. Saya pulang dulu" pamit Paul.

Kami semua nelanjutkan aktivitas masing masing. May. Ah ya may, aku ingin curhat dengannya. "Hello May?" tidak ada yang menjawab. Anehnya, teleponnya di angkat. "Ahhh faster babe" teriak seorang perempuan di seberang sana. May?! Apa yang sedang ia lakukan? Aku langsung turun ke bawah dan menemukan Liam dan Niall sedang bermain Xbox. "Harry di mana??!" tanyaku sedikit berteriak. "Keep Calm dude.. Ia sedang berada di apartementnya May" kata Liam. "Ah syukurlah" kataku lega. Mungkin saja ia sedang bercumbu dengan Harry. "Kenapa emang?" kali ini Niall yang angkat bicara. "Tak apa!!" teriakku lagi. Tiba tiba, bel rumah berbunyi. Liam membukakan pintu dan melihat Harry datang bersama dengan May dan... Perrie! Apakah Harry 'melahap' ke dua wanita ini secara langsung? Entahlah..

"Maaf kita bawa Perrie. Tadi aku melihatnya di jalan. Jadi ya aku bawa saja ke sini." kata May. Melihat Perrie lagi. Ia tampak cantik dengan baju tanpa lengan, celana pandek dan sepatu supranya. Keren. "Louis kemana?" tanya Harry. "Biasa.." mereka hanya mengangguk mendengar jawaban Liam. Arti dari kata 'biasa' itu, Louis sedang kencan dengan Eleanor. "Keirrie, kau suka bermain Xbox kan?" tanya Niall. "Ya begitu lah.. Sangat suka!" katanya senang. "Ayo bertanding denganku!" tantang Niall.

**

Sampai akhirnya pukul 7 malam, Keirrie dan May pamit. Kami semua tidur karena besok kami harus menghadiri acara VMA. Semoga besok kami menang.

Esok paginya, kami sarapan seperti biasa. Dan seperti biasa juga, chef kita, Harry Edward Styles memasakan kami masakan yang enak. "Masak yang enaknya chef" ledekku dari -c

Book 2 : Back To DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang