Can't Believe (4)

793 16 1
                                    

Chapter 4

Sungguh ini sangat horor. Tiba tiba Marcel dan Eca menghilang entah kemana. Ah mungkin saja mereka sedang memesan makanan atau mereka ke suatu toko tapi meninggalkanku. Ah aku pesan makanan saja dulu. Mengantri di Nandos sangat membosankan karena di sini semua orang berkumpul. Dan di sini ada One Direction yang sedang bercanda ria. Banyak directioner yang berkumpul sehingga mempersempit ruang gerakku. Setelah 20 menit menunggu, akhirnya giliranku untuk memesan makanan. " One Chicken Peri-Peri and One Coffe Milk. Yang cold ya. Sama desertnya tiramisu" kataku sambil memperhatikan nama petugas itu. Martha Patricia Annecook. Sepertinya aku pernah melihat orang ini... "Maaf Miss, apakah ada yang ingin dipesan lagi?" tanya pelayan itu. "Cukup. Total semuanya?" tanyaku. Sambil menghitung, aku terus memperhatikannya. Aku yakin kalau aku kenal dengan orang itu. "Totalnya $14.6" kata pelayan itu. "Um.. Ini. Btw, nama panggilan kamu Martha?" tanyaku. Aku tahu aku ini lancang. Tapi, aku ingin mengetahuinya saja. "Iya.. Dan... Kau... May?!" katanya histeris. "Sstt.. Kapan kapan kita ngobrol ya. Banyak orang yang sudah mengantri. Kapan ada break time?" tanyaku. "1 menit lagi" katanya. Pas sekali momenku ini! Yeay! Tepat sekali saat bel, makanan yang aku pesan sudah jadi dan Martha membantu membawakannya. Marts - sebutan Martha yang dibikin oleh aku- duduk di seberang aku. Sambil memakan makananku berdua dengan Marts, kami saling bertukar pengalaman. "Hei! Kau tahu One Direction sedang memberi kejutan kepada directioner atau orang yang beruntung! Tapi aku tidak tahu apa kejutannya." jelasnya panjang lebar. Memang, ia adalah directioner yang tiap hari membicarakan ke 5 pria tampan *menurutnya*. Bagi dia tidak membicarakan One Direction satu hari itu sama saja tidak makan selama satu bulan. Aha bagi kalian pasti berlebihan. Tapi, ya itulah kenyataannya. "Okay.. Bagaimana sekolahmu di Indonesia?" tanyaku mengalihkan pembicaraan. "Sangat baik! Aku menemui banyak teman baru dan mereka sangat ramah. Di sekolahku banyak sekali directioer yang bertebaran mungkin sekitar 50 murid dari 120 murid. Kalo k-popers kea adik kamu tuh, Marsha, ada 25. Ya setengahnya lah." katanya panjang lebar. Sungguh aku baru tahu ia secerewet ini. "Kalau tentang pel-"

"Kalau pelajaran tentu saja sangat menyenangkan. Gurugurunya baik dan materinya lumayan mudah. Oh ya ada 3 guru perempuan yang ngefans sama 1D loh.. Oh ya di materi musik, kami di suruh menyanyikan 10 lagu kesukaan tapi di campur. Seru banget loh" lagi lagi ia membicarakan 1D. Ya 1D, 1D dan 1D. Itulah yang diomongin dia terus. "Kalau kamu gimana sekolahnya?" tanya Martha. "Biasa saja." kataku dengan muka datar. "Hanya segitu?" tanyanya ragu. "Ya aku mempunyai 2 teman baru. Namanya Marcel dan... um.. Dan.. Ah Eca! Mereka baik loh!" kataku bersemangat. "Mereka suka 1D gak?" tanyanya. "Ya mana ku tahu. Aku gak pernah nanyain sama sekali" kataku sambil mengalihkan pemandangan. Aku suka 1D tapi tidak sefanatik martha. "Lalu kenapa kau bisa bekerja di Nandos?" kataku terheran heran. "Umm kau tahu kan kalau aku sepupunya Niall? Nah Niall yang menyuruhku masuk ke sini agar ia bisa makan Nandos setiap hari" katanya dengan muka polos. "Hahahaha astaga lucu sekali Niall" kataku. "Memang.. Begitulah sepupuku" katanya sambil memukul dadanya. "Hey kapan kapan kita ketemuan ya.. Di rumahku" kataku. "Baiklah. Aku harus kembali bekerja. Kau sadar tidak kalau kita sudah berbicara selama 1 setengah jam?" katanya sambil menunjuk ke arah jam. "OMG ini terlalu cepat. Oke selamat bekerja Marts!" kataku sambil melambaikan tangan. Sungguh dia adalah sahabat yang paling bisa mengertiku. "Bye Trics! See you!" teriaknya dari kejauhan. Kalian kaget kan kenapa aku dipanggil Trics? Sebenarnya nama lengkapku Patricia Maynette Wilson. Aku kembali menyendiri. Sedari tadi Marcel dan Eca tak kunjung datang. Kalian berdua membuatku khawatir. Kulihat ke sekeliling restaurant ini. Sudah sepi. Berarti One Direction sudah pergi. Aku melihat ke arah kanan dan melihat dua orang yang berjalan ke arahku. Ya, dia Marcel dan Eca. "Kalian dari mana saja?! Kalian membuatku khawatir!" kataku dengan nada sedikit tinggi. "Maafkan kami meninggalkanmu. Tadi kami ke 1DWorld untuk berbelanja stuff 1D. Sayangnya kau tertinggal. Dan kami membawakan ini untukmu." kata Marcel. Marcel memberikan sebuah kantong plastik yang bergambar ke lima personil One Direction. Aku membukanya dan mereka membelikan mug yang bergambar Niall, baju yang bergambar One Direction, snapback bertuliskan STYPAYHORALIKSON dan......... Sebuah standing character Harry! Oh God aku harus berterima kasih kepada merek berdua. Walaupun aku tidak begitu menyukai One Direction tapi ya aku menyukai lagunya. "Terima kasih banyak Marcel and Eca!!! I love you!!" kataku sedikit berteriak. "sstt kau kencang sekali! Sama sama" kata Eca. Marcel pun juga ikut mengangguk.

**

Setelah selesai makan, kami memutuskan untuk pulang. Seperti biasa, Marcel sudah pulang terlebih dahulu. Sekarang tinggal aku dengan Eca. "Eca kamu asli mana?" kataku sambil menatap matanya. Sepertinya, aku pernah melihat Eca.... Tapi aku lupa. Ah mungkin itu hanya bayang bayang. "Aku asli.. Um.. Hey May! Kenapa kau melamun?" tanyanya sambil membuyarkan lamunanku yang tadi. "Umm tak apa.. Kau berasal dari mana?" tanyaku ulang. "Aku asli bradford. Kau?" jawabnya. "Inggris. Btw, rumahmu ada di mana?" tanyaku lagi. "Baker Street number 21. Kalau kamu?" katanya sambil membenarkan kacamatanya. "At the same street but my home is number 27." jawabku. "Okay.. Btw, it's my home. Do you want to visit my home?" tanya Eca. "Next time maybe. Because at 3:00P.M I must go to dentist. Thank you Eca! See you tomorrow" teriakku dari kejauhan. Eca hanya melambaikan tangannya dan segera masuk ke dalam rumahnya.

**

20 hari lagi prom night akan berlangsung. Aku dipilih sebagai panitia dan setiap hari aku harus masuk ke sekolah karena aku adalah wakil panitia dari acara ini. Kenapa bisa? Jadi awalnya aku itu tidak ikut sama sekali. Wakil ketua panitia acara itu ada masalah dengan sekolah. Jadi, ia mengundurkan diri dan digantikan oleh aku. Aneh? Biasa aja kali..

Hari sabtu aku harus masuk untuk menyusun jadwal acara prom night berlangsung. Yang membuat istimewa itu One Direction. Ya walaupun aku tidak terlalu suka, aku gak benci benci banget lah..

Dan kau tau, One Direction hadir di acara rapat kali ini. Saat aku ingin menelepon Marcel, tiba- tiba Harry bicara "Kita langsung mulai aja ya" katanya gugup. Harry aneh. Kenapa setiap kali aku ingin menelepkn Marcel, ia selalu melarangku secara tidak langsung. Mungkin, ia terganggu karena aku yang selalu ingin menelepon Marcel.

**

"Marcel, aku mau curhat boleh gak?" tanyaku. "Tentu saja boleh. Why not?" jawabnya. "Oke jangan potong penjelasanku sebelum aku selesai ngomong ya" kataku. "Jadi, aku lagi menyukai seseorang. Ya sebenarnya dia artis. Tapi ga mungkin kan dia menyukaiku. Namanya, ummm Harry Styles. Bagi aku dia tuh ganteng banget, trus cute soalnya ada dimples dan ya bagiku dia berbeda dari yang lainnya" kataku. Marcel yang mendengarnya langsung terkejut dan dia langsung ijin ke toilet. Hahaha lucu banget sih dia.

**

Saat sedang membereskan semua berkas, Eca menghampiriku. "May!!" kata Eca sambil berteriak dari kejauhan. Ini anak gak tau malu ya.. Padahal di belakangnya ada kepala sekolah tapi ia berteriak. Huh-_- "ada apa?" kataku terheran heran. "Ummmm.."

Kira kira apa ya yang mau diomongin Eca? 10++ votes and i'll continue the story.

Maaf klo ceritanya makin lama makin ga nyambung.. Lagi kehabisan ide nih.. Btw, makasih banget yg udh baca ceritaku yg acak acakan. Maklum baru pemula :)

Book 2 : Back To DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang