Chapter 7

106 3 0
                                    

Aku senang bisa mengenal Agung bahkan aku sudah bisa merasakan kalo aku jatuh cinta dengannya. Terlalu mudah Agung membuat wanita jatuh cinta kepadanya. Meskipun aku tau hati nya masih milik Stefi pasti suatu saat nanti bakal menjadi milik ku seutuhnya. Tapi kapan? Kapan? Sampai kapan aku harus menunggu lagi? Sampai kapan aku harus selalu mendengar curhatan dia tentang wanita lain? Sampai kapan aku harus berusaha tegar saat dia menceritakan kisahnya dengab Stefi? Sungguh menyakitkan. Aku pun berencana mengajak Agung untuk menemani ku di graduation les bahasa inggrisku. Setelah 2 tahun aku les dan berhasil lulus dengan nilai yang cukup baik. Dan setiap siswa di wajibkan untuk membawa salah satu anggota keluarganya. Namun aku terlalu malas untuk membawa ayah atau ibu ku, jadi kuputuskan untuk membawa Agung. Aku bilang ke guru ku kalo dia adalah kakak ku dan untungnya dia percaya namun tidak dengan teman teman ku. Alesan aku mengajak Agung awalnya karena aku ingin membuktikan kepada Rama kalo aku bisa tanpa dia. Dan ingin sekali aku membuat dia cemburu. Saat itu tanggal 5 desember 2015. Aku memberitahu Agung untuk tidak telat menjemputku karena acara mulai jam 10 jadi jam 8 pun kita harus sudah berada di tempat les ku untuk berangkat bersama. Tidak lupa aku memberitahukannya tentang dresscode yang harus di pakai. Aku pun menunggu Agung di depan gang rumah ku namun tak kunjung datang. Aku sengaja menyuruhnya menjemputku di depan gang karena aku bukannya anak yg diizinkan pacaran oleh orang tua ku. 10 menit kemudian setelah aku menunggu akhirnya dia datang juga dengan kemeja merah kotak kotak dan celana hitam serta sepatu nike sewarna dengan bajunya membuat dia terlihat begitu mempesona dan aku yakin saat Rama lihat pasti dia akan cemburu hahaha. Aku pun sampe tempat les aku jam 7:45 huhh kalo sampe jam 8 udah di tinggal aku. Dan karena aku kelas C dan Rama kelas D maka kelas kami di pisah. Huh sial padahal aku ingin sekali buat dia panas. Aku di gabung oleh kelas A dan B. Aku pun masuk ke bis yg telah di sediakan dan aku duduk hampir bagian belakang karena biar leluasa mengobrol dengan Agung. Saat aku masuk pun temen temen ku serentak men cie cie kan aku dan membuat guru ku pun bertanya
"Viona, is he your brother?"
Aku pun kaget dan melihat mata Agung yang terlihat santai. Dan baru aku mau jawab temen temen ku pun menyeletuk,
"no miss, he is her boyfriend"
"No miss, he is my brother"
"Viona i already told you if you can't go with your boyfriend"
"But he is my brother"
"Okelah i trust you"
Wkwkw aku pun lega mendengar kalimat terakhir guru ku. Dan untuk kalian para temen temen yg usil awas yaaa wkwkwkw. Akhirnya bis yg aku tempati pun segera melaju ketempat graduation ku. Di atamerica yg ada di pacific place. Cukup mewah tempat aku graduation makanya aku berani mengajak Agung. Di sepanjang perjalanan aku pun berbincang bincang hingga tertawa tawa sampai semua mata menuju ke arah kami. Bagaimana tidak di saat semua orang sedang sibuk berkaraoke ria karena guru ku menyalakan musik agar kami tidak terlalu bosan di sepanjang perjalanan.
"Eh Vi, lo gak takut di omelin guru lo apa?"
"Hah? Kenapa takut? Selaw aja kali. Lo tau gue kan?"
"Wkwkw dasar lu ahh"
"Tuh lo gak makan. Blm sarapan kan lu"
"Bilang aja lu yg mau makan Vi, pake malu malu"
"Wkwkw yaudah kuy makan bareng aja"
Kami pun menghabiskan makanan yg sudah di sediakan sampe tidak menyadari kalo ternyata kita sudah sampe tempat aku graduation. Aku graduation di salah satu mall elit di jakarta selatan di pacific place.
"Kita sudah sampai dan kalian hanya boleh membawa barang yg penting. Seperti dompet dan handphone sisanya boleh di tinggalkan di bus" kata guru ku mengumumkan pemberitahuan. Kami pun bergegas turun mengikutin komando dan secara bergilir memasuki tempat graduation tersebut. Acara yg di buat cukup sederhana. Hanya ada opening, pembukaan dr masing2 kelas dan menampilkan karya dari kelas masing masing. Dan kebetulan kelas aku menampilkan drama musical yg mengharuskan menghafal teks dan gerakan. Aku pun menggandeng Agung sampai tempat masuk.
"Gung, lo mau ke toilet gak? Kalo mau bareng gue"
"Boleh tuh, gue ikut"
Ketika kami sampai ke toiletnya tanpa sengaja aku bertemu dengan Rama. Jantung ku mulai berdetak kencang. Dan aku yakin dia pun merasakan hal yg sama. Aku pun tetap melanjutkan jalan ku dan tidak menghiraukannya untuk menjaga perasaan Agung. Aku senang dan sekaligus terkejut melihat Rama yg sudah lama aku gak bertemu dengannya. Maklum meskipun aku satu les sama dia, aku dan dia tidak satu kelas. Setelah selesai ke toilet kami pun langsung berbaris untuk memasuki tempat yg sudah di sediakan. Mata ku pun tidak hentinya memperhatikan Rama yg datang bersama ibu nya.
"Tuh Rama sama ibunya, salim gih" ledek Agung
"Apaan sih Gung males bgt lagi pula ibu nya belom tentu inget sama gue kok"
"Ya tp kan gak ada salahnya lo salim"
"Gak ah apaan sih"
Karena Rama baris beberapa depan dr aku akhirnya dia sudah memasuki tempatnya duluan sedangkan aku masih asik mengobrol dengan Agung. Setelah giliran aku dan Agung masuk, namun kita tidak bisa sebelahan karena tempat siswa dan pengantar di pisahkan. Akhirnya kita cuma bisa lihat lihatan dari jauh. Dimulai lah acara graduation aku. Di mulai dari opening, pembacaan puisi, pembacaan terimakasih dan berlanjut kepada pertunjukkan masing masing kelas yang di mulai dr kelas D kelas Rama yg menampilkan tari daerah namun gak semuanya tampil karena cuma sebagian perempuan doang yang tampil. Dilanjutkan dengan kelas A yg menampilkan dance nya dan setelah ini giliran kelas ku. Aku sempet bilang kalo aku mengundurkan diri saja karena aku memang tipe cewe yg gak suka berdiri di depan orang banyak. Namun teman teman ku dan Agung menyamangatkan ku untuk aku tetep ikut tampil tanpa rasa takut sedikit pun. Kami pun harus bersiap siap terlebih dahulu. Aku pun panas dingin memikirkan apakah aku bisa berdiri di depan orang banyak? Namun aku harus tetep masuk dan aku tidak berani melihat ke penonton karena aku tidak berani menatap matanya terlebih lg mata Agung. Aku hanya mendengar bahwa Agung memanggil nama ku dan memberikan aku semangat dan itu membuat aku semakin semangat dan mulai percaya diri.







Bersambung...
See you in the next chapter readers ☺

I Love You But It's Not EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang