BAB 1

552K 24K 1.2K
                                    

Nadia POV

"Saya terima nikahnya Nadira Amanda binti Alm. Zaynal Prasetyo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

Tak henti hentinya aku tersenyum, bayangan dia- kak Ramzan mengucapkan ijab qobul dengan satu tarikan nafas terus terngiang-ngiang di telingaku.

Tepat hari ini adalah hari ketiga setelah pernikahan kami.

Sekarang aku sedang duduk disofa ruang tamu, apaterment kak Ramzan.

Apartement yang menjadikan tempat dimulainya kisah hidup ku.

Aku tidak pergi kesekolah hari ini. Kenapa? Karena disekolah pun aku sudah free time karena baru satu bulan yang lalu aku telah selesai ujian kelulusan sebelum kejadian yang menimpaku.

Dan mengharuskan aku menikah dengan pacar kakak kandungku sendiri.

Biar aku ceritakan sedikit.
Sebulan yang lalu kak Lisi-kakakku, menitipkan aku pada kak Ramzan karena dia harus pergi keluar negri menyelesaikan pekerjaannya dan dia tidak bisa membawaku karna tepat hari itu ujian terakhirku selesai.

Setelah seminggu kepergian kak Lisi malamnya Kak Ramzan pulang keapatermennya yang aku tumpangi selama kak Lisi pergi.

Kak Ramzan pulang sangat larut malam. Aku membukakan pintu untuknya, aku juga heran biasanya dia membawa kunci apartemen tapi malam itu dia terus saja memencet bel.

Dan saat aku bukakan pintu untuknya dia sedang dalam keadaan mabuk.

Dan tiba-tiba saja dia menyerangku sampai kamarnya.
Sekuat tenaga aku mendorong tubuhnya. Tapi apa daya kekuatanku tidak sebanding dengan kekuatannya dan semuanya terjadi begitu saja. Paginya kak Ramzan belum bangun dan aku bergegas memungut pakaianku dan membersihkan diriku.

Tak henti-hentinya aku menangis saat aku berada dikamar mandi, aku telah kehilangan kehormatan yang telah aku jaga selama 17 tahun ini.

Setelah selesai aku membersihkan diri aku bergegas pergi meninggalkan apatermen kak Ramzan dan memutuskan untuk pulang dan tinggal sendiri di apartemenku dan kak Lisi.

Tiga minggu setelah itu, kak Lisi pulang dan mendapatkan diriku yang sedang pingsan.

Aku tersadar dengan kepala yang sangat pusing dan rasa mual yang terus menerus.

Aku terkejut saat tiba-tiba kak Lisi menamparku yang baru saja duduk.

Kak Lisi mengatakan bahwa dokter memeriksaku dan menyatakan aku hamil.

Dia mengguncang guncangkan tubuhku untuk jujur.

Dan akupum jujur dengan isakkan dan airmata yang mengalir. Kak Lisi sangat marah dan dia menyuruh kak Ramzan untuk datang keapartement kami.

Malamnya kak Ramzan datang ke apaterment kami.

Setelah kak Ramzan datang kak Lisi menamparnya tanpa ampun.
Dan menangis sama sepertiku, aku hanya diam dan menunduk.

Aku terlalu takut. Sampai mereka mengajukan sebuah perjanjian.

Flashback on

"Kenapa kau melakukannya pada adikku?!" bentak kak Lisi.

Aku hanya diam dengan airmata yang terus saja mengalir tanpa henti dan menundukkan wajahku sambil memilin ujung baju tidurku.

"Jawab!! Aku mencintaimu tapi kenapa kau melakukannya pada adikku?!" kak Lisi kembali berteriak sambil menjambak rambutnya frustasi.

Aku melihat dari ekor mataku. Kak Ramzan mendekat dan memeluknya, ada rasa sesak dalam dadaku.

Ku akui aku mencintai kak Ramzan saat pertama kali kak Lisi membawanya keapatermen kami dan memperkenalkannya.

Because I'm... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang