02

891 63 15
                                    

#LifeLoveLife02

Suasana kantin SMA Wiyata Mandala tak pernah berubah. Selalu saja ramai dengan para murid yang tengah asik mengisi perut mereka yang kelaparan. Bahkan mereka makan sambil berbincang dan ketawa-ketiwi, entah apa yang mereka perbincangkan. Yang jelas wajah mereka tampak berseri sekali.

Kalau yang lain wajahnya berseri karena membincangkan sesuatu. Berbeda dengan Kiandra, yang wajahnya tampak lebih berseri, merona hidup jika melihat makanan yang sudah tersaji diatas meja. Dia menatap hikmat makanan tersebut sambil menyapu permukaan bibirnya dengan lidah. Ada Nasi Goreng, Batagor plus Es Teh manis sudah tersaji dengan apik dihadapan Kiandra.

"Jadi lo temennya dia?" sebuah pertanyaan keluar dari bibir Alvin setelah ia membeli makanan untuk dirinya sendiri. Laki-laki itu duduk di sisi Kiandra dan ia bertanya pada Kiara yang duduk berhadapan dengan gadis disebelahnya.

Dengan dahi mengerut Kiara menyahut dengan angukan kepala tanda 'Ya, gue temennya Kia,' . Alvin menganguk-angukan kepala sambil berujar, " Akhirnya lo punya temen cewek juga Ki, selamat ya," sebuah kalimat yang cukup asing di rapalkan oleh Alvin membuat Kiara maupun Kiandra menatap laki-laki itu serempak.

"Selamat?" ulang Kiara memastikan apakah yang ia dengar benar atau tidak.

"untuk apa lo ngucapin selamat sama gue Vin?" balas Kiandra yang sama sekali tak paham dengan apa yang dimaksud oleh rekannya ini. Dua pasang mata memandang Alvin tak sabar. Sedangkan yang dipandang memutar bola mata seraya mendesah pelan, "Jangan panggil gue Vin, Ki. Panggil Gue Al dong. Atau yang lain. Jangan Vin. Risih gue dengernya," sunggut laki-laki itu dengan tatapan serius, "selamat lo teman cewek pertama untuk Kiandra, gue ngak nyangka ada cewek yang mau temenan sama dia," katanya lagi memandangi wajah Kiara.

Entah ini bisa di anggap pujian atau hinaan. Yang jelas gigi graham Kiandra sudah mengeretak karena kesal. Sedangkan Kiara berusaha keras menahan kedua bibirnya agar tak melengkuk ke atas, membentuk sebuah senyuman pasti bisa membuat Kiandra kesal setengah mati.

Kiandra melipat kedua tangan dibawah dada sambil menghunuskan tatapan super tajam yang ia miliki, "lo ngehina gue banget ya Vin? Terus suka-suka gue mau manggil lo apa. Yang jelas gue sangat-sangat nyaman manggil lo Vin, ngerti?" protes gadis itu dengan wajah cemberut. Kiara hanya bisa mengelengkan kepala sambil tersenyum tipis. Sifat Kiandra benar-benar sangat cuek dan bisa buat siapapun kesal dengan tinggkahnya itu. Andai saja ia tidak satu rumah dengan Kiandra, mungkin dirinya akan ikutan ilfil pada Kiandra yang seperti ini.

Alvin memutar bola matanya jengah, "lo kok mau sih temenan sama dia?" bukannya membalas perkataan Kiandra, Alvin malah bergumam pada Kiara hingga gadis itu harus mengangkat wajahnya yang sedang tertunduk tadi, "Eman-,"

Pletak-

"Aw-www,"

sebuah jikatan mulus mendarat di kepala Alvin. Laki-laki yang berwajah tampan itu meringgis saat jitakan tajam dari Kiandra tepat mengenai tengkorak kepalanya itu, "lo mau bikin gue gegar otak?" hardiknya kesal dengan mata menyalang tajam.

"sekali lagi lo ngehina gue? Gue rontokin otak lo," balas Kiandra dengan nada melejit tinggi. Ia juga menatap nyalang Alvin lalu detik berikutnya dia membuang muka dan kembali menyantap makanan yang sudah tersaji di hadapannya itu. Alvin menenguk ludahnya yang tersasar di kerongkongan sambil terus mengusap kepalanya yang berdenyut sakit, akibat jitakan Kiandra yang super menyakitkan.

"Gigi kali mau lo rontokin," canda Alvin sengaja namun tak berhasil. Gadis itu sudah terlanjur kesal dan mengabaikan apa yang Alvin lontarkan. Jika saja ini bukan kantin, Alvin mungkin sudah terbahak dengan

"Anjrit banget! Emang gue jelek banget apa sampai temenan sama cewek kayak Kiara aja di bahas terus?" rutuk Kiandra dalam hati sambil terus melahap nasi gorengnya yang cukup nikmat hingga rasa kesalnya sedikit teredam.

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang