Meet Up

5.5K 349 29
                                    

Riana hanya terdiam, menatap cemas ke luar jendela, sementara Oliver sesekali meliriknya.

"Jangan memasang wajah seperti itu, lo kayak lagi diculik aja" ujarnya memecah keheningan.

"Ya emang lo lagi nyulik gue, kan ?!" balas Riana

Tadi di ruang kepala sekolah, setelah berbicara sebentar dengan kepala sekolah, Oliver tiba-tiba mengajaknya pergi. Riana yang tak mau membuat keributan di depan pak kepsek pun hanya bisa mengikuti. Tapi saat akan menuju mobil Oliver, Riana berontak. Dia sudah hampir meninggalkannya saat Oliver mengatakan sesuatu yang membuat langkah riana terhenti. Pria menyebalkan ini mengancamnya! Dia mengancam Riana menggunakan ayah, Oliver akan memecat ayahnya jika dia tak mau ikut. Sialan!

"Tapi mana ada penculik tampan kayak gue!"

Riana hanya mendengus kesal mendengar omongan Oliver. Gosh, ingatkan Riana sekali lagi kalau pria ini seorang bos. A childish boss..

"Gue laper. Lo mau makan dimana ?" tanya Oliver. Tapi Riana tak menjawab, terus saja membuang wajahnya.

"Hulloooo miss rhi, i'm talking to you right now!"

Riana berdecak kesal. Tak ada yang boleh memanggilnya seperti itu kecuali orang terdekatnya. Seperti papa, mama, dan Julia.

Oh my gosh, Julia !

Dia tadi menyuruh Julia menunggunya di parkiran murid. Parkiran murid letaknya beda dari parkiran guru, tempat Oliver memarkir mobilnya. Julia tak bisa melihatnya keluar, dia pasti masih menunggunya disana.

"Kenapa ?" tanya Oliver saat melihat Riana sibuk mencari handphonenya

"Nyari handphone gue, gue mau nelfon Julia!" jawab Riana

"Maksud lo cewek yang selalu loncat-loncat kalo lihat pria tampan itu ?"

Riana langsung menoleh kearah Oliver. "Tenang aja, gue udah minta Nick buat nemuin dia" sambung Oliver

"Tapi lo mungkin tetap harus menghubungi dia, siapa tau dia kena serangan jantung mendadak waktu ngeliat Nick" ejek oliver. "Err.. Atau mungkin justru gue yang harus nelpon Nick, memastikan apakah dia baik-baik saja"

😁😁😁😁

"Lo yakin tak mau ?" Oliver bertanya sekali lagi, tapi Riana tetap menggeleng. "Oke, tapi lo gak boleh ambil bagian gue nanti!"

Mereka sekarang berada di restoran cepat saji. Setelah Riana tak kunjung menjawab pertanyaannya, Oliver akhirnya membawanya kesini. "Gue lagi pengen makan ayam" itu jawabannya saat Riana mencibir pilihan tempat makan Oliver.

Mereka duduk berhadapan, Oliver asyik dengan makanannya sementara Riana menyibukkan diri dengan handphone dan sesekali melihat sekeliling. Kearah manapun selain ke pria yang sedang lahap di hadapannya ini.

Dia sebenarnya lapar, tapi dia tak boleh menyerah! Dia sudah dibawa paksa, lalu menerima traktirannya begitu saja ? No, ini namanya penyuapan!

Tadi Oliver bilang dia mau bicara, dan ekspresinya terlihat serius. Karna itu Riana berusaha tetap bertahan di tempatnya, walaupun sebenarnya dia pengen kabur dari tadi.

Setelah beberapa menit akhirnya Oliver selesai makan. Riana mendesah lega, tapi langsung memasang wajah galak saat Oliver tersenyum padanya.

"So, apa mau lo ?!" tanya Riana langsung

"Why so serious ? Lo yakin gak mau makan dulu ?"

Riana tak menjawab, dia hanya menatap oliver tajam.

My Baby Faced CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang