2. Dasar Nyebelin!

Začít od začátku
                                    

"Gue bilang bukan apa-apa. Ngapain lo kesini?" Tanya balik Oliver merasa diganggu dengan kedatangan Gerald.

"Pasti ada apa-apa. Coba sini gue lihat kartu tadi!" Pinta Gerald makin menggoda Oliver dan mengabaikan pertanyaannya.

"Gue bilang bukan apa-apa. Ngapain lo kesini?!" Oliver makin marah dan kesal karena digoda Gerald.

"Kasih tau gue dulu. Lo ngapain tadi!" Ucap Gerald mengabaikan Oliver.

"Bukan urusan lo! Gue nanya lo, ngapain lo kesini?!" Bentak Oliver mengulang pertanyaannya yang diabaikan Gerald.

Gerald pun langsung terdiam. Ia tidak berani macam-macam lagi jika Oliver sudah marah. Padahal dalam hatinya, ia sangat senang menggoda Oliver.

"Gue kesini mau bilang, nanti ada meeting satu jam lagi. Jadi lo siap-siap aja" jawab Gerald.

"Oke" jawab Oliver singkat.

"Yaudah gue balik ya!" Ucap Gerald pamit dan menghilang dibalik pintu.

Oliver pun merapikan berkas yang ada di meja dan bersiap untuk meeting dengan kliennya.

**

Selesai meeting, Karen pun berniat untuk makan siang karena memang sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12.

"Bos mau kemana?" Tanya Melly saat melihat Karen menuju keluar kantor.

"Mau makan siang Mel. Lo mau ikut gak?" Ajak Karen.

"Kalo ditraktir mah gue mau ikut.." Jawab Melly dengan cengirannya. Karen sudah terbiasa dengan kebiasaan Melly yang selalu memintanya traktir makan.

"Yaudah ayo!" Ucap Karen.

"Asiikkk!" Pekik Melly senang dan berjalan mengikuti Karen dari belakang.

Tak lama kemudian, mereka sampai di salah satu restoran Jepang. Karen sengaja memilih restoran Jepang karena ia ingin memakan sushi dan udon.

"Mel, kok ramen nya gak dimakan? Nanti keburu dingin gak enak" tegur Karen saat melihat Melly yang hanya menatap ramen nya tanpa menyentuh maupun menyuapkan ke dalam mulutnya.

"Anu Ren.." Ucap Melly menyadari kalau sedari tadi Karen memperhatikannya.

"Anu apa?" Tanya Karen.

"Gak ada sendok?" Tanya Melly dengan wajah menahan malunya.

"Yaampun Mel, ini restoran Jepang. Makannya pakai sumpit. Emang kenapa? Gak dikasih sumpit ya lo?" Ucap Karen sambil mencari sumpit untuk Melly.

"Bukan.. Tapi gue-" Melly menggantungkan kalimatnya dan menahan malu.

"Tapi apa?" Potong Karen.

"Gak bisa makan pakai sumpit" Melly menunjukkan cengiran khasnya pada Karen. Ia yakin pasti, Karen sangat terkejut dan ia pun sangat malu.

"Hah?!" Karen refleks membulatkan kedua bola matanya.

"Ren, ayolah jangan kaget gitu. Ajarin gue ya cara pakai sumpit" Ucap Melly memelas.

"Yaampun Mel. Sekarang sudah abad yang keberapa lo gak bisa makan pakai sumpit?" Karen menahan tawanya melihat wajah memelas Melly.

"Hahahaha" Karen tertawa geli. Ia baru tahu jika Melly tidak bisa memakai sumpit. Pantas saja daritadi ia hanya bengong melihat makanannya.

"Ren, please jangan buat gue malu ah! Udah dong ketawanya!" Melly sangat malu sekali.

"Hahaha. Yaudah gue minta pelayan anterin sendok buat lo. Sayang tuh makanan lo sudah dingin" ucap Karen.

My Love CEOKde žijí příběhy. Začni objevovat