CHAPTER 4 - Guilty Pleasure

776 30 7
                                    

       

-Ha Ni's POV-

Aku baru saja membersihkan tubuhku dengan air dari shower. Ku bilas sisa – sisa isi perutku yang tidak ku sengaja keluar di saat yang tidak tepat.

Aku memandang tubuhku yang terbalut dengan bathrobe putih di kaca kamar mandi. Benar – benar bodoh kau, Ha Ni.

Bisa – bisanya kau tak bisa mengontrol diri malam ini. Setelah mabuk di depan Kyuhyun, aku harus terbangun di ranjang yang notabene bukan kamarku menginap. Ditambah lagi aku harus memuntahkan isi perutku karena mabuk di depan Kyuhyun. Lebih tepatnya mengenai kemejanya.

Bodoh! Bodoh!

Aku mengetuk kepalaku sendiri dengan tanganku.

"Eommaaaa~" Tanpa sadar aku menjerit putus asa. "Wae? Wae? Wae?" Aku menangis kesal. Kenapa hal memalukan seperti ini harus terjadi sekarang? Apalagi di depan pria menyebalkan seperti Kyuhyun.

Dengan cepat aku membasuh mukaku dengan air dari kran wastafel. Ke tepuk – tepukan telapak tanganku dengan cepat.

"Andwae. Aku tidak boleh begini." Ku tatap lagi cermin di hadapanku. "Semangat Ha Ni-ya. "

Segera ku ambil handuk kecil yang masih tergulung rapih di rak. Ku bersihkan sisa – sisa air di wajahku. Kemudian ku buka pintu kamar mandi.

Kupejamkan kedua mataku sebelum aku benar – benar menapakkan kakiku keluar kamar mandi.

"Semangat!" gumanku pelan.

Dengan segenap sisa – sisa keberanianku, aku melangkah menuju sofa ruang tengah. Tak jauh disana ada Kyuhyun yang sedang menelpon sambil menghadap jendela besar.

Sebenarnya aku sedikit canggung dengan kondisi ini. Dimana aku dan Kyuhyun hanya mengenakan bathrobe di kamar hotel,  hanya berdua.

Tentu saja itu karena insiden memalukan tadi mengotori kedua baju kami. Membuat pakaian yang kami kenakan tadi tidak bisa digunakan lagi. Kecuali kalau aku atau Kyuhyun mau berbau – bauan ria.

Tidak mungkin. Memikirkannya saja aku mual.

"Shit!"

Aku tersentak ketika mendengar suara Kyuhyun. Kulihat dirinya menatap layar telepon genggamnya yang sudah berubah menjadi hitam pekat.

"Sial! Kenapa baterainya harus habis disaat seperti ini."

Oh, jadi baterai telepon genggamnya habis.

Kyuhyun memutar tubuhnya, langsung menangkap kedua mataku. Aku yang kaget karena ketahuan sedang memperhatikannya hanya bisa tergagap sambil membuang muka ke arah lain.

Tapi pria itu seperinya tak berkata apa – apa. Perlahan ku tolehkan kembali wajahku mencari Kyuhyun yang kini sedang menuang wine ke dalam gelasnya.

Pria itu kemudian duduk di sofa tak jauh dariku, sambil menikmati wine-nya, ia sama sekali tak menghiraukanku – yang terduduk dengan perasaan penuh kecanggungan. Entah mengapa aku merasa – Ya Tuhan! Kami seperti sepasang pengantin baru. Hanya mengenakan bathrobe di dalam sebuah kamar suites dengan penerangan lampu yang remang. Ditambah dengan wine.

Sial!

Aku mengetuk kepalaku dengan cepat. Apa yang sedang kau pikirkan sih, Ha Ni-ya.

"Hapus semua pikiran kotormu, nona Ahn." Tiba – tiba Kyuhyun bersuara. Aku menoleh ke arahnya. Bagaimana dia bisa tahu apa yang sedang kupikirkan?

Jinjja.

"Ah!" aku teringat sesuatu. "Aku akan menelepon Sunghwa dan memintanya membawakanku baju ganti."

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Jul 11, 2016 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

The Heart ChangesNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ