Part 8 - Goblin Attack

Start from the beginning
                                        

Prok prok prok

Sebuah suara tepuk tangan terdengar di dekat Aile, gadis itu menoleh kebelakang dan menemukan Brish yang duduk bersila di rerumputan sambil bertepuk tangan. Di sebelahnya ada Chris yang berdiri dan menatapnya datar.

"Se-sejak kapan kalian berada di sana?" tanya Aile.

"Udah lama sih." kata Brish terkikik pelan.

"Ngelawan satu goblin aja lama banget." celetuk Chris.

"Jadi dari tadi kalian menontonku yang berada di ujung maut?! Jahat banget sih!" Aile menghampiri mereka berdua dan menendang kaki mereka dengan kesal. Brish dan Chris langsung merintih kesakitan. Aile memalingkan wajahnya sambil melipat kedua tangannya.

"Aku cuma ikut-ikutan aja." kata Brish tak mau kena masalah. Aile melirik ke arah Brish sebentar lalu beralih ke arah Chris.

"Aku hanya mengukur kemampuanmu. Sudahlah ayo bergegas, kita sudah banyak membuang waktu." ucap Chris dingin lalu menunggangi kudanya. Aile menggertakkan giginya karena marah, Brish menepuk pundaknya agar menaiki unicorn secepatnya. Gadis itu menurut dan menaiki unicornnya.

Setelah itu mereka memasuki hutan dan mencari tempat yang cocok. Tepat di dekat mereka, sungai terbentang dengan indah. Mereka pun berhenti di dekat sungai, Aile turun dari Unicorn dan langsung terduduk lemas. Ia terlihat capek habis bertarung tadi, pinggangnya terasa pegal dan seragamnya penuh darah menjijikkan dari Goblin. Chris hanya geleng-geleng kepala dan Brish menahan tawanya.

"Aku akan tidur sebentar." Chris langsung mendatangi pohon besar untuk bersandar disana.

"Saya akan mencari ikan untuk dimakan." kata Brish yang mencari ranting kayu untuk dijadikan tombak, setelah mendapat ranting yang cocok dan kuat, ia langsung meruncingkan ujungnya.

"Aku akan mandi." kata Aile lalu pergi meninggalkan mereka berdua, ia sendiri baru menyadari kalau dirinya belum mandi saat pulang dari latihan karate. Pastinya bau badannya sangat apek, untungnya tidak ada yang menyadari aroma busuknya.

Setelah cukup jauh dari keberadaan mereka berdua, Aile menemukan air terjun. Air itu sangat bersih dan jernih, ia tak perlu khawatir dengan kualitas airnya. Aile melihat ke sekitar dengan waspada, setelah dikira aman ia pun meletakkan tas ranselnya di semak-semak dan melepaskan semua pakaiannya yang tentunya kini ia telanjang. Aile pun memasuki air itu dan berendam disana, sekali-kali ia menyelam dan berenang ria.

Brish yang sudah menangkap ikan cukup banyak tak sengaja mendengar suara Aile yang merdu, ia mencari asal suara dan menemukan pakaian Aile di atas semak-semak. Brish yang dikenal mesum yang dulunya playboy nggak membuang kesempatan mengintip dengan sia-sia. Ia berjalan pelan menghampiri pohon yang cukup tinggi yang dekat dengan air terjun. Pria itu menaruh hasil tangkapannya di bawah pohon dan langsung menaiki pohon ala Sun Go Kong. Dilihatnya Aile masih menyelam karena kepalanya belum nongol di permukaan.

"Ah, segarnya..." kepala Aile muncul di permukaan air, tapi bagian bawah tubuhnya masih di dalam air.

"Yah, nggak tapi kelihatan," kata Brish menyipitkan matanya.

"Kau sedang apa?" tanya Chris dari bawah pohon, hal yang nggak pernah diduga oleh Brish.

"Huwaaaaa!!" teriak Brish kaget.

BRUKK

Alhasil Brish jatuh di pohon yang cukup tinggi, bukannya jatuh ke arah Chris ini malah jatuh di depan Chris. Brish merasa tubuhnya remuk semua, ia mengangkat wajah melihat Chris menatap tajam ke arahnya. Aile yang juga mendengar suara keras itu, langsung mencari sumber suara, ia menepi dan menemukan Chris dan Brish yang tak jauh darinya.

"Kyaaaaa!!!" Aile berteriak nyaring sambil menyilangkan kedua tangannya di badannya.

Bukannya minta maaf dan kabur, Brish malah menutup kedua matanya dan Chris menatap datar.

"Kalian berdua kenapa masih berdiri disana! Cepat pergiiiiii!!" Perintah Aile, mereka berdua langsung meneguk saliva lalu pergi dengan cepat.

Aile menahan emosinya, ia cepat-cepat bergegas naik ke atas permukaan air dan memakai seragam sekolahnya cepat-cepat tak lupa memakai tas ranselnya. Setelah selesai, ia berniat kembali ke tempat beristirahat dan memberi pelajaran ke mereka. Tapi niatnya hilang saat melihat sesuatu yang aneh di pinggiran sungai yang terdapat rumput liar.

Aile menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya. Ia mengendap-ngendap dengan waspada jika itu adalah musuh. Setelah dekat, ia dapat melihat dengan jelas seorang perempuan tergeletak tak sadarkan diri. Apakah ia sudah mati? Aile buru-buru menarik tubuh perempuan itu ke atas permukaan air. Wajah perempuan itu sangat pucat dan terdapat luka tusuk di bagian perutnya. Sepertinya ia kehabisan darah, Aile perlahan memeriksa nadi dan pernapasannya. Ia dapat menyimpulkan bahwa perempuan ini sudah mati.

"Siapa yang melakukan hal kejam seperti ini?! Mengapa dunia ini begitu kejam." Aile menunduk sedih, dunia UNU benar-benar dunia penuh kekejaman dan kejahatan. Tiba-tiba kalung isifiso di lehernya bersinar, Aile mengernyit bingung.

Aile merasa tubuh perempuan itu bersinar di bagian belakang tubuhnya, ia mencoba membalikkan tubuh perempuan itu dan menemukan serpihan isifiso terpendam di punggungnya.

"Astaga!"

TBC

Setelah membaca, budayakan comment. ^^
Terima kasih yang sudah membaca ceritaku yang semakin hari semakin gaje!

Another DimensionWhere stories live. Discover now