Another Dimension

Part 8 - Goblin Attack

Di satu sisi, Chris yang berada di samping mereka merasa terabaikan. Ia hanya diam dan menatap lurus ke depan. Lama-lama Chris merasa risih, ia langsung memerintah mereka berdua untuk diam dan mempercepat perjalanan. Brish langsung patuh dan Aile cemberut.

Mereka pun mempercepat kelajuannya tanpa memperdulikan Aile yang mulai ketakutan. Gadis itu berpegang erat pada pakaian Brish, ia sangat takut jika jatuh.

Dalam perjalanan, disana belum di temukan desa dan rumah satu pun. Mereka terus melewati tanah lapang dan beberapa hutan. Aile berdecak kagum melihat pohon-pohon yang tidak pernah di lihat sebelumnya, seperti pohon yang bentuk daunnya bulat dan berwarna ungu. Aile pun langsung bertanya pada Brish, katanya sih buah dari pohon itu beracun dan getah pohonnya bisa membuat kulit kita melepuh (rusak sampai ke jaringan kulit). Aile tidak menyangka dari luar terlihat indah tapi di dalamnya busuk.

Entah sudah berapa jam mereka menempuh perjalanan, kecepatan kedua binatang mulai melambat. Sepertinya kuda dan Unicorn sudah kelelahan dan tidak kuat untuk berlari lagi. Padahal perjalanan masih panjang, tapi kerena keadaan tidak bisa di paksakan.

Chris menyuruh untuk mencari tempat beristirahat yang ada sungainya. Tepat di depan mereka ada hutan yang sangat cocok untuk beristirahat, tapi baru saja mereka ingin memasuki hutan, mereka diserang dengan beberapa panah. Untunglah mereka dapat menghindarinya.

Chris turun dari kudanya dan mengeluarkan pedang dengan jentikkan jarinya, Aile langsung ber-wow takjub. Brish ikut turun dari kuda untuk melawan. Aile hanya diam di atas unicornnya, ia belum siap untuk bertarung. Kemampuan bela dirinya masih payah. Biarlah para lelaki saja yang menyelesaikannya.

Dari dalam hutan keluarlah Goblin yang membawa senjata, jumlah mereka sekitar sepuluh dengan membawa senjata masing-masing. Ukuran tubuh para Goblin berlainan dengan yang lain, bobot yang besar berjumlah empat. Sisanya berukuran sedang. Para Goblin langsung menyerang secara bersamaan.

Lawan Chris berjumlah lima Goblin yang mana tiga berbobot besar dan dua berbobot sedang. Chris hanya diam mempersiapkan pedangnya dan menunggu serangan. Dua goblin berukuran sedang menyerang terlebih dahulu di sisi kanan dan kirinya, Chris tetap berdiri di posisinya. Setelah dua goblin itu dekat dengannya dan siap menyerang, Chris berputar tiga ratus enam puluh derajat dengan memainkan pedangnya. Dua Goblin itu langsung terbelah menjadi dua.

Aile yang melihat itu merasa takjub. Setajam apakah pedangnya itu hingga dapat memotong tubuh goblin dengan sekali tebas. Tiga goblin berbobot besar menggeram dengan marah, mereka bersama-sama kembali menyerang. Dua Goblin kembali menyerang di bagian sisi kanan dan kirinya, satunya melompat ke atas melayangkan kapak besar. Chris kembali tetap berada di posisinya. Sebelum dua goblin di sisinya ingin menyerang dengan jarak semakin dekat, Chris melompat dan berpijak di kepala dua goblin tersebut dan melesat menghilang.

Satu goblin yang ingin menyerang dengan kapak di udara kebingungan karena targetnya menghilang begitu saja, kini ia hampir mendarat ke tanah. Tapi, belum sempat mendarat, Chris telah berada di atasnya dan langsung memenggal kepala goblin itu. Kini yang terlihat adalah hujan darah yang menimpa dua goblin yang berada di bawah karena terkena cipratan darah.

Aile tahu Chris dapat dengan mudah mengalahkannya, ia juga dapat mengetahui dengan jelas Chris hanya mengeluarkan kekuatannya sedikit. Yah, namanya juga seorang esiqine.

Di satu sisi, terlihat Brish sedang asyik bertarung. Lawan Brish berjumlah empat Goblin, yang terdiri satu berbobot besar dan tiga berbobot sedang. Brish kini menggunakan tombak yang entah dari mana ia mendapatnya. Setahu Aile, Brish tidak pernah membawa senjata pun. Yang Aile tahu Brish membaca suatu kata seperti mantra dan timbulah tombak ditangannya. Cukup aneh bukan?