Part 8 - Goblin Attack

Start from the beginning
                                        

"Bocah? Siapa yang kau sebut bocah huh?!" Aile melotot tak percaya.

"Tentu saja yang berada di hadapanku ini." kata Chris menantang.

"Aku? Kau benar-benar—" Aile ingin segera mengamuk dan mencakar-cakar wajah Chris yang sok tampan itu tapi Brish selalu melerai mereka berdua. Chris hanya diam dan melipat kedua tangan di dadanya.

Aile berdengus kesal dan menghentikan sikap gilanya. Ia merasa dirinya saat ini bukan dirinya yang ia ketahui. Aile menetralkan emosinya dan bersikap senormal mungkin.

"Dengar ya Chris, kedatanganku kesini bukan untuk bertengkar. Aku ingin mengembalikan kalung isifiso pada pemiliknya." ucap Aile. Chris baru sadar kalung isifiso masih berada di tangan bocah itu. Untunglah Aile bisa menjaganya.

"Oh, Brish ambil kalung itu!" perintah Chris.

"Baik tuan."

"Eitss..." Aile langsung mundur beberapa langkah dan menyembunyikan di belakang tubuhnya.

"..." Brish kebingungan.

"Ada apa?" Chris ikut kebingungan.

"Bukannya aku sudah bilang, aku ingin mengembalikan kalung ini pada pemiliknya. Kau bukan pemiliknya, pemiliknya kan adalah kekasihmu itu." kata Aile.

"Mengembalikannya kepadaku itu sama saja. Cepat kembalikan!" Chris menatap tajam ke arah Aile.

"Tidak mau! Enak aja. Bisa aja kan kau menggunakannya untuk hal lain yang tidak baik." Aile mengangkat dagunya seakan menantang.

"Tapi—" Brish ingin mengatakan pada Aile bahwa kekasih Chris sudah meninggal sejak lama tapi pembicaraannya dipotong oleh Chris sendiri.

"Tapi kekasihku tidak tinggal di daerah sini, ia tinggal sangat jauh. Jadi biarkan kami saja yang mengantarkannya, kebetulan kami akan berangkat sekarang." jelas Chris.

"Benarkah? Kalau begitu, aku akan ikut bersama kalian. Jadi kita bisa sama-sama mengembalikannya. Lagi pula aku ingin mengelilingi dunia UNU ini," ucap Aile mantap.

"Tempat ini sangat berbahaya bagi bocah sepertimu. Dunia ini bukan dunia dongeng yang indah dan menyenangkan." kata Chris serius.

"Itu sih aku juga tau. Jika aku dalam bahaya, kau pasti akan menolongku. Aku juga memiliki ilmu bela diri dan satu lagi, berhenti memanggilku bocah!" Aile menatap tajam ke arah Chris. Brish merasa kagum ada manusia biasa yang berani menatang sang Esiqine. Satu lagi yang harus di catat Aile terlalu pintar membalas ucapan Chris.

"Terserah kau saja." Chris menyerah dan Aile tersenyum kemenangan. Brish masih bingung kenapa Chris tidak mengatakan yang sebenarnya saja. Apa Chris masih tidak percaya klo Ashlyn sudah meninggal atau ada hal yang direncanakannya. Entahlah, bisa saja Chris menghidupkan kembali kekasihnya itu. Toh ia sang Esiqien.

"Aku baru ingat, kau sudah lama tidak bertemu dengan kekasihmu kan? Aku juga ingin lihat seberapa miripnya denganku. Tapi jika dipikir-pikir, seharusnya sih ia udah lumayan tua. Kasihan sekali, kecantikannya dimakan usia." kata Aile polos, Brish tersenyum masam karena Aile tidak mengetahui bahwa kekasih Chris yang bernama Ashlyn sudah lama meninggal.

Chris tak menanggapi, ia malah menaiki kuda Brish. Pikirannya kembali mengingat Ashlyn, sungguh ia ingin sekali bertemu dengannya. Ia akan menemui Lauren dan menjelaskan semuanya. Lalu ia akan membangkitkan Ashlyn menjadi manusia meski umur panjangnya akan dikurangi, demi cintanya ia akan melakukan apapun itu.

Kemudian Brish menaiki unicorn dan di belakangnya Aile, yup Chris tidak mau berbagi. Mereka bertiga pun pergi ke desa sana dengan kecepatan stabil. Setelah hutan sudah dilewati, di depan mereka hanya ada tanah lapang berumput yang luas. Di saat itu, Aile kembali berkomunikasi dengan unicorn. Brish yang merasa penasaran, bertanya pada Aile. Aile dengan senang hati menceritakan jika ia bisa berbicara dengan binatang karena buah seribu bahasa. Mereka mulai bercakap-cakap membuat hubungan semakin akrab.

Another DimensionWhere stories live. Discover now