Chapter 2

23 1 1
                                    

Terlihat 2 remaja berbeda gender berjalan beriringan di sebuah gang yang terlihat sepi. Salah satu dari remaja itu adalah pemuda tampan bak dewa yang tengah berjalan sembari memegang tasnya yang terletak dibahu kanannya, sedangkan tangan kirinya dimasukkan kedalam saku celananya. Mata kelamnya sesekali melirik gadis yang tengah memasang raut wajah kusut disamping dirinya

"hei git!!.." panggilnya, namun... Tak direspon sama sekali oleh gadis disampingnya itu "Git..?" masih tak direspon oleh gadis disampingnya "sampai kapan?" kali ini pertanyaan aneh -menurut Anggita- terlontar dari bibirnya

"apanya?" tanya Anggita, masih dengan wajah kusutnya

"merajuknya bodoh!!" ejek sekaligus jawab pemuda itu membuat sang gadis melotot kearahnya atas ejekkan sahabat es-nya itu

BUGHH!!
"akss a-apa yang lu lakuin Git?" rintih sekaligus tanya pemuda itu saat mendapat Satu pukulan maut yang mendarat indah dipipi kanannya

"JAGA BICARA BODOH!!!" kini ke-2 tangan Anggita mencengkram kerah seragam milik Ryuuga,-yah Ryuuga adalah pemuda yang dihajar oleh gadis monster ini- sehingga membuat jarak antara wajah mereka tinggal beberapa cm. Ryuuga sendiri hanya menaikkan sebelah alisnya, tak lupa seringai terpati diwajah tampannya membuat gadis pemegang sabuk hitam dalam karate ini menggeram kesal

"TOLONGGG!!!" Sebuah suara menginstrupsi 2 orang ini, Anggita segera melepaskan cengkraman pada kerah seragam Ryuuga dan juga menjauhkan wajahnya dari wajah Ryuuga, kepalannya ditolehkan kekanan maupun kekiri mencari sumber suara. Sedangkan Ryuuga ia berdiri dengan gaya stay coolnya, persetan dengan suara yang meminta tolong itu

"TOLONGG!! KYYAAA!!" Sangat jelas!! Jelas!! Suara itu berasal dari tikungan gang!!

SREKK!!!
Tangan kanan Anggita kini menggeret kekar tangan Ryuuga, membuat pemuda ini terhuyung akan kelakuan gadis ini
.
.
.
.

"haha!! Teriakkanmu itu tak akan didengar oleh siapapun nona manis!! Hahaha" ujar salah satu preman yang berdiri diantar 2 preman lainnya

"tolongg jangan!! Hiks ja- jangan hiks" ujar seorang gadis cantik bersurai cokelat disela² isaknya

BUGH BUGH BUGHH
Ke-3 preman yang sebelumnya berdiri tegak kini terjatuh sembari memegangi tengkuk mereka yang baru saja dipukul seseorang. Anggita, pelaku pemukulan tengkuk tsb menyeringai. Secepat kilat dirinya menarik tangan gadis yang tengah menatpanya dengan pandangan lega kesamping Ryuuga yang lagi dan lagi menatap datar kegiatan Anggita "Ryuuga, jaga dia!! Biar gua urus mereka!!" ucap Anggita

"a-apa?" panik Ryuuga yang dijawab senyuman tulus Anggita seraya berkata 'tenang... Gua janji bakalan baik²'

Ke-3 Preman yang sudah sedaritadi bangkit, masing² menodongkan sebilah pisau kearah Anggita, sedangkan Anggita? Dia menyeringai keji "seorang gadis, eh? Mau cari mati dia melawan kita!!"

"Haha mari kita lihat tuan tuan"

Secepat kilat, salah satu preman kini berlari menuju kearah Anggita, pisaunya digunakan untuk menusuk perut Anggita, namun... Dengan sigap Anggita memelintir (?) tangan preman itu membuat pisau yang dipegang sang preman terjatuh, tanpa membuang waktu tangan kanannya menonjok perut preman itu dengan kerasnya berulang kali, membuat preman terjatuh lemas. Ke-2 preman lainnya ikut menyerang secara bersamaan, pisau mereka kini diarahkan kearah gadis yang tengah menyeringai itu, Anggita yang melihat ke-2 preman itu mendekat sesegera mungkin menghindari serangan pisau ke-2 preman dan mengambil alih pisau ke-2 preman itu, ditodongkan kedua bilah pisau itu kearah preman "bagaimana?" tanpa banyak cang cing cong lagi preman² tsb segera melarikan diri

Ryuuga yang melihat Anggita berbalik itu tersenyum tipis "hah sudah selesai!!" ujar Anggita sambil cengengesan

BLETAKK!!!
"Dasar bodoh!! Lu buat gua khawatir baka!!" bentak Ryuuga yang kini memarahi Anggita, sedangkan Anggita hanya cengengesan gaje.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 08, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sayonara MemoriesWhere stories live. Discover now