Chapter 1

31 2 3
                                    

"KYAAA RYUUGA KUNN!!"
"KYAA SENPAI!!! TAMPAN.. SEPERTI BIASA!!"
"DEMI KAMI SAMA!! RYUUGA SENPAI"
Setidaknya begitulah teriakkan² yang menggema dikoridor sekolah saat pemuda tampan bak dewa melewati segerombolan gadis yang meneriaki namanya, yahh meskipun semua teriakkan itu tak diindahkannya. Pemuda berusia 16 tahun ini terus melangkahkan kakinya menuju keruang kelasnya dengan wajah stoic seperti biasa

Krieettt
Kini tangan kekar itu membuka pintu kelasnya. Lagi dann lagi kedatangan Ryuuga disambut dengan teriakkan para fans girlnya
"KYAAA RYUUGA!!"
"AMSYONG PANGRANKU!!"
"KYAAAA"

Masih dengan ekspresi datarnya kini Ryuuga mendudukan dirinya dikursi pojok no 3 dekat jendela "RYUUUGAAAA!!!!" Oow.. Kehidupan Ryuuga benar² diliputi dengan keberisikkan. Semua teriakkan² kagum dapat sering ia dengar, tapi.. Sepertinya teriakkan yang barusan dia dengar adalah teriakkan-

"RYUUGA!!" seorang gadis bersurai legam kini membentak Ryuuga yang kini menatap gadis itu dengan seringai

"apa?" gadis itu melotot sangaar pada Ryuuga

"lu sekarang Masih saja nanya 'apa'?! Dasar bodoh!! Heh lu!! Yang telah mencomot roti gua tadi, dan lu.. ngambil sebelah sepatu gua!! Dan sekarang lu masih nanya apa?!" Gadis itu menatap sangar Ryuuga yang menatap dirinya dengan seringai

"ooh jadi.. Masalah tadi pagi eh? Nanti akan gua traktir lu makan siang, tenang saja" jika saja para fans girl Ryuuga melihat senyuman tipis itu.. Pasti mereka akan berteriak histeris

"cih!! Yang gua masalahin itu sepatu gua!! Lu tahu... Sejak tadi gua jalan gua diketawain orang tau gx lu?!" sumpahh demi bom nuklir deidara :v ingin sekali gadis itu menonjok wajah yang kini menampilkan wajah yang sangat menyebalkan itu

Kini manik kelam milik Ryuuga menatap kaki gadis yang kini duduk disebelahnya -tempat duduknya, sebelah kakinya tak memakai sepatu? Pfftt sumpah demi dewa, ingin sekali Ryuuga tertawa saat membayangkan gadis itu ditertawakan oleh orang². Tapi demi menjaga imagenya dia harus menahan mati²an tawannya "pfftt baiklah.. Gita chan"

Gadis bernama Anggita -yang biasa dipanggil Gita atau lebih akrab dipanggil Git- itu menatap gerak gerik Ryuuga 'hah.. Bagaimana bisa gua bersahabat dengan lu Ryuu hadehh' pikirnya

"ini!!" tangan kekar Ryuuga kini menyodorkan sebelah sepatu kets hitam, secepat kilat tangan mungil Anggita mengambil alih sepatu kets itu "sudah?" tanya Ryuuga yang dibalas Anggita dengaan membuang muka

"ck... Ngambek ternyataa.." meskipunn sikapnya dingin terhadap semua orang tapi.. Sikap dinginnya tak akan ditunjukkan kepada sahabatnya yang satu ini dan keluarganya

"Ryuuga.. Hoshh" seorang pemuda yang memakai kaos basket sambil berlari menghampiri Ryuuga "kenapa hoshh lu belum ganti baju hoshh" ujar pemuda itu mengatur nafas

Kedua alis Ryuuga bertaut "memangnya ada apa?" tanyanya dengan nada datar sedatar datarnya bahkan lebih datar dari yang palling datar :v membuat pemuda berambut klimis itu molotot

"woyy hari inikan ada latihan basket untuk pertandingan 5 hari lagi!!!" teriak pemudaa itu histeris "yaampun lu ini.. Cakep cakep pikun!!" lanjut pemuda itu

"heh.. Dasar!! Tuan kutub ternyata pikun juga" timpal sekaligus ejek Anggita yang mendaapat deathglare dari Ryuuga

"ck!! Diam lu!!" kini mata kelam Ryuuga beralih menatap datar pemuda yang berdiri didepannya "fahrul lu duluan. Gua susul nanti" lanjut Ryuuga yang mendapat anggukan dari pemuda bernama fahrul itu
.
.
.
.

"sial!!!" entah sudah berapa kali kata kata itu dilontarkan oleh pemuda tampan bak dewa itu, bagaimana tidak? Dirinya sekarang dikerumuni puluhan gadis manis yang tengah menyodorkan air mineral dan handuk

Dengan susah payah pemuda itu mencoba lari dari segerombolan gadis gadis gila itu. Seringai tipis terpati diwajahnya saat dirinnya mengetahui ia berhasil lolos.

TAP TAP TAP
Ryuuga, pemuda tampan itu.. Berjalan dengan stay coolnya, kedua tangannya dia masukkan kedalam saku celana basketnya. Dirinya menyeringai tipis saat melihat sosok gadis manis bersurai legam yang tengah berjalan diiringi sapaan² orang sekitarnya, ia tahu gadis itu mempunyai sifat ramah

Grepp!!
Kini tangan kanan Ryuuga memegang sebelah tangan kiri milik Anggita saat berpapasan sehingga membuat gadis manis itu menghentikan langkahnya, mata obsidian milik gadis itu kini menatap sebelah tangan kirinya yang masih dipegangi oleh sahabat menyebalakannya itu "apa?" tanya Anggita ketus

"sahabatmu ini baru saja selesai berlatih, masa lu gx ada perhatiannya sedikitpun?" seringai tipis kini terpati diwajah tampannya

Anggita kini mengangkat sebelah alisnya sebelum ikut menyeringai "a.. Begitu ya Ryuuga kun?" perlahan jari lentiknya membuat pola pada dada bidang milik Ryuuga "Umm jadi kau juga ingin aku seperti yang lain? Memberikanmu air? Membawakan handuk? Ahh baiklahh sayang"

DEG!!
Entah kenapa jantung Ryuuga kini berdetak 2 kali lipat saat mendengar kata 'sayang' yang terlontar dari bibir Anggita. Dengan secepat kilat Anggita kini menarik tangan kekar milik Ryuuga menuju ke wastafel yang letaknya didepan kamar mandi. Anggita, tersenyum tipis saat pangeran sekolah itu menatapnya bingung

"Apa maksudmu?" tanya Ryuuga heran mengapa dirinya dibawa kesini

"katanya kau ingin kuberikan air, nahh-" tangan mungil Anggita kini perlahan membuka keran "ini air.. Silahkan kau minum sayang.. Oh ya, ini juga handuknya" gadis bersurai legam itu kini menunjuk lap tangan kepada Ryuuga, membuat pemuda ini semakin jengkel "kalau kau tidak mau minum ya sudahh" ujar Anggita sembari mematikan keran air yang sebelumnya menyala

BRUKK!!
Kini Ryuuga mendorong tubuh Anggita kedinding sehingga membuat gadis bermata obsidian itu meringis. Tangan kananya diletakkan disamping kepala Anggita "Ma-mau apa kau tuan kutub?!" panik Anggita saat melihat wajahnya dengan Ryuuga tinggal beberapa cm

"hanya ingin..." ucap Ryuuga menggantungkan kata katannya 'gadis segalak dia... Manis juga' batin Ryuuga sembari menyeringai tipis

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" sebuah bentakkan -sepertinya dari seorang gadis- menginstrupsi ke-2 makhluk ini. Ryuuga sesegera mungkin melayangkan tatapan mematikan kepada gadis yang beraninya mengganggu acara menggoda sang sahabat

"Apa?!" ohh demi kami sama, ingin sekali gadis didepannya ini menonjok raut muka pangeran sekolah ini

'Arigato ris.. Lu emang penyelamat gua' gadis bernama Kharisma itu -yang biasa dipanggil Risma atau lebih akrab dipanggil Ris- itu menatap sangar Ryuuga maupun Anggita yang menatap datar ( Ryuuga ) dan lega ( Anggita ) dirinya

"Git apa yang lu lakuin?! Mau aja lu berbuat mesum sama dia" ujar Kharisma yang membuat Anggita sweetdrop

"woii dia dulu Ris!! Gua mahh anak baik baik!! Ehh by the way makasih udah nyelametin gua dari tuan kutub menyebalkan ini" tanpa Ba Bi Bu lagi, gadis yang menjadi pemain kunci tim basket putri ini melangkahkan kaki jenjangnya menuju kelasnya, membuat Kharisma melongo (?)

Kharisma, mengalihkan pandangannya kearah Ryuuga yang tengah menatap datar punggung Anggita yang semakin jauh "heh lu suka samaa Git? " tanya Kharisma membuat pemuda tampan bak pangeran ini mengalihkan pandangan kearahnya.

"hn.." what?! Apa²an dia?! Itu bukan pertanyaan dari jawaban Kharisma tolol!! Dasar bodoh!! Pangeran kok bodoh!! Pinter dari mananya coba?!

"KAU!!! bodoh!!" ucap Kharisma sembari melangkahkan pergi kaki jenjangnya

.
.
.
.
Bersambungg

Sayonara MemoriesWhere stories live. Discover now