Gadis itu menuliskan namanya disana. Lalu memberikan uang yang disebutkan Keynal tadi dan ia taruh diatas meja. Keynal mengambil uang gadis tadi lalu berjalan menuju kesamping kolam ikan.

Gadis itu juga mengikuti Keynal. Disamping kolam ikan terlihat banyak sekali pancingan yang terbuat dari bambu.
Keynal mengambil ukuran yang pas untuk gadis itu. Serta umpan ikan yang dibentuk bola Baseball.

"Ini mba" Keynal memberikan pancingan tadi beserta umpannya.

Gadis itu mengambil pancingan dan umpannya dari tangan Keynal lalu membungkuk. Dia berjalan menuju kekolam pemancingan yang banyak sekali orang disana. Ada yang memancing dengan kekasih, keluarga bahkan teman baik.

Kecuali gadis itu, memancing sendiri. Setelah memilih tempat, dia memasang asal umpang ikan tadi lalu melemparkannya dikolam.
Berjam-jam dia duduk disana. Dan umpannya tak kunjung dimakan ikan.

Boby yang tadinya membersihkan kolam ikan yang ada sampahnya pun mulai memperhatikan Gadis itu. Dia terpesona dengan kecantikan Gadis itu.

"Hei bob, ngapain?" Tanya Keynal menepuk pundaknya. Boby terkejut lalu menoleh kearah Keynal.

"Ehh mas Keynal, gapapa kok mas hehe"

Keynal menoleh kearah gadis yang sedang memancing sendirian sambil melamun.

"Gadis yang cantik, kayaknya dia lagi patah hati deh" Boby melihat Keynal yang sedang memancing sendirian.

Boby hanya mengangguk dan meletakkan jaring yang ia gunakan mengambil sampah dikolam.

"Temenin sana, udah selesai juga kan bersihin kolamnya"

"Eh, tapi mas saya kan....."

"Udah gapapa, sana temenin. Kasian dia sendirian disana" Keynal menyenggol-nyenggol bahu Boby.

Boby mengangguk lalu mulai melangkah mendekati gadis itu. Baru saja ingin menemani gadis itu eh gadis itu sudah beranjak dari duduknya lalu pergi membawa pancingannya beserta umpan lalu meletakkannya ditempatnya tadi. Dan dia pergi meninggalkan tempat Pemancingan ini.

"Yah udah pergi aja dia, padahal mau kenalan hahaha" ejek Keynal lalu meninggalkan Boby yang masih memandang kepergian gadis itu.

Boby melangkah pergi dari tempatnya.

"Shania Junianatha" gumamnya membaca buku besar yang digunakan menulis nama pengunjung yang datang

Senyuman tipis muncul dari sudut bibir Boby. Gadis misterius yang memikat hatinya dalam waktu yang sangat singkat itu.

☆☆☆☆

Keesokan harinya, gadis itu datang lagi membawa keranjang kecil yang biasa digunakan untuk piknik. Dengan mengunakan baju berwarna kuning dan celana coklat beserta rambut yang dibiarkan terurai membuat siapapun yang melihatnya menjadi terpikat. Begitu juga dengan Boby yang terus memandangi Gadis itu yang kita tau bernama Shania Junianatha. Tanpa berkedip, Boby terus memandangi Shania.

Tidak ada senyum disana, Shania hanya memasang wajah datar. Namun itu sudah membuat Boby jatuh cinta. Shania berjalan menuju ke tempat nya kemarin lalu dia mengeluarkan bantal kecil untuk dia gunakan sebagai tempat duduk. Lalu dia juga mengeluarkan sebuah selimut tipis yang dia lipat kecil lalu dia letakkan disamping bantal kecilnya tadi. Dia juga membawa guling kecil untuk ia jadikan bantal.

Shania memasukkan kail pancing kedalam kolam lalu meletakkan pancingannya. Shania tidur dengan posisi menyamping menghadap kolam ikan. Melamun seperti yang dia lakukan kemarin.

Boby ingin menghampiri dan menemani Shania, namun dia belum mempunyai keeberanian sebesar itu untuk mendekati orang yang baru saja dia kenal.

Boby hanya diam membersihkan pancingan sambil memandangi Shania yang tiduran menghadap kolam ikan.

★★★★

Hari berikutnya pun gadis itu juga datang memancing. Namun kali ini penampilan nya berbeda. Dia menggunakan dress berwarna pink tua, sepatu high heels pink tua dan rambut diurai.

Boby kali ini benar-benar terpukau. Begitu  cantik gadis ini, Boby benar-benar menyukainya. Namun dia masih belum ada keberanian untuk mendekati Shania apalagi mengutarakan isi hatinya kepada Shania.

Langit benar-benar tidak mendukung. Awan berubah menjadi hitam menandakan bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Semua pengunjung mulai bubar dan pulang kerumah masing-masing. Kecuali Shania yang masih duduk ditempatnya sambil memandang kail pancingnya didalam kolam ikan.

Dan air hujan pun turun. Shania masih diam walau air hujan membasahi tubuhnya. Boby bertindak, dia mengambil payung lalu memayungi Shania. Terlihat Shania yang terkejut karena air hujan tidak membasahi tubuhnya lagi. Shania mendongak kan kepalanya keatas dan menemukan seseorang yang sedang memayungi dirinya.

"Jangan main hujan, nanti kamu sakit" ucap Boby lembut dengan posisi membungkukan badan nya.

Shania hanya diam lalu kembali memandang kail pancingnya.

"Masih mau memancing?" Tanya Boby. Shania mengangguk.

"Baiklah, aku akan menemanimu disini"

Boby duduk disamping Shania dan memposisikan payungnya agar bisa memayungi dirinya dan Shania.

"Kenapa?" Tanya Shania pada Boby. Boby menoleh.

"Tidak apa-apa" jawab Boby tersenyum.

Shania memalingkan wajahnya lalu mulai tersenyum. Boby benar-benar menyukai senyuman gadis ini. Dan mereka berdua pun hanya saling diam dibawah rintikan air hujan.




























~~END~~

Sekian ff dari #UstadZaenudin. Tunggu ff-ff berikutnya dari anak-anak SF ya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. :)

OS nya comblang.Where stories live. Discover now