Chapter 20 - [Penyelesaian]

840 39 6
                                    

Happy Reading ^_^






Sudah tiga hari Dimas tidak masuk ke sekolah karena mamanya sangat over dalam menjaganya. Luka-luka yang ada di tubuhnya kini sudah memudar, hanya meninggalkan bekas di sana. Dan dia berasumsi bahwa ketampanannya berkurang karena luka di wajahnya itu. tapi menurut mamanya, tidak. Bahkan jauh dari kata tampan.

Selama tiga hari itu pula dia mendapat kabar bahwa Meli juga tidak pergi ke sekolah. Karena tahu sendiri Reza sangat tidak ingin adiknya itu diganggu lagi.

Dia sudah menonton di youtube tentang final itu. dia benar-benar tidak habis fikir akan fikiran salah satu pemain lawan itu. melihat kaki Meli saja rasanya sudah sakit, apalagi merasakannya?

Mengingat Meli, dia jadi semakin rindu. Ingin sekali menjenguk Meli, namun dia sendiri malah demam kemarin. Dia harap ini impas dengan didatangkannya musibah ini.

Tapi sekarang, dia sudah baikan. Dia sudah laripagi di hari Minggu ini. Dimas bahkan punya rencana untuk mengajak Feni ke kafe. Jangan salah paham.

Berdasarkan informasi dari Panji, Pak Fajar memberi amanah pada Feni untuk menyampaikan pesannya pada Dimas. Tapi nyatanya, tidak disampaikan dan malah memberitahu ke Pak Fajar kalau Dimas tidak bisa ikut. Jujur saja, hal itu membuat Dimas marah. Bukan hanya Dimas, tapi Panji cs juga marah.

Kalau mau, Panji cs akan melabrak Feni saat itu juga. Tapi karena larangan Dimas, mereka melepas buruan mereka. Dimas ingin menyelesaikannya sendiri. Maka dari itu, sekitar jam satu siang ini dia mengajak Feni ke kafe. Dan dia sudah berada di kafe yang kemarin dia datangi itu.

Sekarang tinggal menunggu Feni.

Dimas ingin duduk dengan tenang, tapi LINE Group dari Panji ini sangat berisik. Dia berfikir lagi, lebih baik meladeni mereka daripada boring duduk di sini.

PanjiSemir-ang
Dimas! gue mau ke kafe juga dong

Bobi Kentung
Dimas! gue mau ke kafe juga dong(2)

Be-Lutfi
Dimas aja kagak respon. Udahlah, mending dateng langsung kuy

Bobi Kentung
Bantu gue cari cd gue dulu lut. Gue panik!

Bobi Kentung
Nanti kalau gak ketemu, belahan jiwanya cd ini nangis hiks

Bobi Kentung
(Mengirim stiker)

Aldi
Sudah sudah lagi nak, cd kamu itu ada di dalam gudang jadi sarang laba-laba sekarang.

Aldi
Cepat ambil Anakku

Panji Semir-ang
Cepat ambil Anakku(2)

Be-Lutfi
Cepat ambil Anakku(3)

Bobi Kentung
Baik MAMA

Dimas Aditya
Astaga, cd aja diributin

Aldi
Daripada lo, yang diributin cewek. Mending CD kemana-mana

Panji Semir-ang
Gua otw Mas

Dimas Aditya
Anjir lah Di

Aldi
Semangat qaqa Dims :*

Bobi Kentung
(Mengirim gambar)

Belum sempat Dimas melihat gambar yang dikirim Bobi, Feni sudah ada di hadapannya. Dengan santai dia menutup aplikasi LINE dan membuka aplikasi perekam. Dan dengan mulusnya, hp itu sudah ada di saku kemejanya.

"Hai Dims! Gimana keadaan lo? Baikan kan?"

Dimas berdehem tak berniat menjawab.

"Kok lo belum pesen makan?" tanya Feni lagi

HTS [END]Where stories live. Discover now