Maybe -KookV-

3.1K 269 77
                                    

Cast:
Jeon Jungkook x Kim Taehyung
.
Top!Jk bottom!Taehyung
.
T+
.
Rate masih aman, tapi ga jamin cocok buat yang bocah
.
DLDR
.
Vomment please~~

-0-

Entah ini yang keberapa kalinya Taehyung tertangkap saat sedang berkelahi. Dan entah keberapa kalinya dia juga harus berhadapan dengan polisi arogan -namun tampan- satu ini.

Proses introgasi sudah berjalan 30 menit, tapi polisi satu ini tetap diam dan tidak berniat bertanya apapun, seperti apa motifnya berkelahi atau yang lainnya. Jangan tanya Taehyung darimana dia tahu perihal ini, tentu saja karena dia sudah 'terbiasa'. Alih-alih bertanya, Jungkook hanya menatap Taehyung tepat di mata.

Taehyung mendengus kesal, melempar Jungkook dengan remasan kertas diatas meja, "Berhenti menatapku, polisi Jeon!"

Jungkook menatap Taehyung datar, "Apa yang harus kulakukan supaya kau kapok, Kim Taehyung? Aku sudah lelah mengurusimu."

"Aku tidak memintamu mengurusiku!"

"Oke.. Kalau begitu mari kita buat perjanjian. Bagaimana?" Jungkook membenarkan letak duduknya sejenak. Kedua tangannya terkepal menjadi satu diatas meja. Wajahnya menjadi lebih serius namun kilat jahil memancar kuat dari bola mata sehitam malam Jungkook, membuat Taehyung mengernyit bingung, "Perjanjian?"

"Yup! Perjanjiannya adalah, setiap kau tertangkap olehku maupun bawahanku," Jungkook mendekat, meraih dagu Taehyung dan membuat wajah berandalan itu mendekat ke arah Jungkook, "Kau harus memanggilku 'oppa' selama seminggu."

"KAU GILA, HAH?" Taehyung menepis tangan Jungkook, menatap horor pada pemuda berseragam polisi itu, "Menjijikkan! Aku bukan yeoja, bodoh."

Jungkook menyeringai, "No no no, bukan begitu. Panggil aku 'oppa', sayang."

"DALAM MIMPIMU!" Taehyung berdiri dari kursinya, berteriak tidak terima. Yang benar saja, berandalan sepertinya tidak mungkin memanggil Jungkook dengan panggilan oppa, bukan? Terlebih lagi Taehyung adalah seorang Namja, catat itu, NAMJA. Ini sebuah penghinaan namanya. Kemudian terduduk lagi, namun dengan tangan bersedekap dan wajahnya yang berpaling ke samping. Menolak menatap Jungkook.

"Atau kita permudah saja." Jungkook menyeringai kecil, namun masih bisa ditangkap oleh sudut mata sewarna caramel milik Taehyung. "Aku akan mengambil kesucianmu disini, dan juga saat kau tertangkap lagi tentu saja. Bukankah belum ada yang pernah memasukimu, manis. Jadi, bagaimana?"

Sontak Taehyung menoleh kearah Jungkook, "Tidak. Tidak mungkin. Kau tidak akan berani melakukannya." Mata Taehyung memicing tajam, tapi hal itu malah terlihat imut di matanya.

"Kalau begitu mari kita coba."

Taehyung menelan ludah saat Jungkook bangkit dari kursinya. Memutari meja introgasi yang secara nyata menciptakan jarak diantara mereka.

Dia merutuki kenyataan bahwa sejak Taehyung digiring ke kantor polisi, dia hanya berdua dengan Jeon Jungkook, karna Jungkook menyuruh seluruh polisi yang bertugas untuk melakukan patroli disejumlah wilayah dan hanya menyisakan mereka berdua -bagian administrasi telah pulang sejak sore mengingat sekarang telah pukul 10 malam.

Saat ini Jungkook sedang bersandar di meja introgasi. Tepat disamping kiri Taehyung, "Apa kau yakin mengambil opsi kedua?"

Jantung Taehyung berdetak diatas normal saat dirasa Jungkook semakin mendekatkan kepalanya diperpotongan leher Taehyung, bahkan Taehyung bisa merasakan hangat nafas Jungkook menerpa kulit belakang telinganya, membuat bulu kuduk Taehyung meremang. Bohong bila Taehyung tidak merasakan gugup bercampur takut.

Just Drabble Or OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang