3: Begin

31 2 1
                                    

"Mending pesen dulu deh. Gue haus nih" Veria melambaikan tangannya ke waiters yang tidak jauh darinya.

***

Veria meletakan tasnya di atas tempat tidur. Ia pun merebahkan tubuhnya disana. Lalu ia memejamkan matanya.

Cling...

Ia membuka matanya ketika mendengar bunyi ponselnya, dan segera meraihnya. Keningnya mengerut ketika melihat nomor tanpa identitas yang tertera di layar ponselnya.

081xxxxxxxxx:
"Hai, lo Ve kan?"

Sebuah pesan singkat dari nomor tak dikenal.

"Iya. Lo siapa?"

Cling...

081xxxxxxxxx:
"Okay. Gue Bagas"

Tunggu... Bagas? Veria membulatkan matanya. Ia sangat kaget. Bagaimana bisa lelaki itu mempunyai nomornya?

"Lo... Kok tau nomor gue? Dari siapa?"

Cling...

081xxxxxxxxx:
"Adadeh haha.. Lo belum tidur?"

"Apaansih nih orang sok asik banget" Veria bergumam sendiri

"Tadinya mau tidur tapi lo ganggu"

Cling...

081xxxxxxxxx:
"Oh ganggu ya. Sorry deh. Gue mau mastiin aja sih ini nomor lo. Save nomor gue ya"

Veria hanya membaca pesan terakhir dari Bagas, lalu memejamkan matanya lagi.

***

Veria mengaduk-aduk minuman yang ada didepannya, sesekali ia menyedotnya. Lalu tiba-tiba Bagas datang dari arah belakang.

"Halo Ve" Bagas menyapa Veria dengan senyuman manis.

"Lo? Ngapain lo disini?" Veria bertanya sinis

"Jutek amat sih. Nanti cantiknya ilang lho" Bagas tersenyum genit. "Gue boleh duduk disini gak?"

"Gak boleh! Cari aja sana ditempat lain"

"Tapi udah penuh semua. Yang masih kosong cuma disini, dan gue laper gimana dong Ve?"

Veria mengedarkan pandangannya ke seluruh meja kantin. Memang benar kata Bagas, satu-satunya meja yang tersisa disini hanya berada di sebelahnya. Mau tidak mau Veria membolehkan Bagas duduk disana.

"Hm..." Veria hanya bergumam

"Yes! Makasih Ve" Bagas segera duduk disana

"Gak usah makasih. Gue kasian aja sama lo!"

"Hahaha iya deh iya"

Tiba-tiba Veria teringat, pertanyaan yang semalam ia ajukan untuk Bagas belum dijawab dengan benar. Dari mana Bagas mendapatkan nomor ponselnya?

"Lo tau dari mana nomor hp gue?" Veria bertanya kepada Bagas yang sedang sibuk dengan ponselnya

"Kepo deh lo" Ledek Bagas

"Gue serius"

"Ih jangan serius-serius dong. Nanti baper. Hahaha"

Veria merasa kesal di permainkan oleh Bagas. Ia menjambak rambut Bagas hingga Bagas menunduk.

"Aduh duh sakit Ve. Iya iya ampun. Gue dapet dari Steve" Bagas meringis kesakitan

Veria melepaskan jambakannya. "Steve?"

Thinking Out LoudWhere stories live. Discover now