His Daddy

29.2K 1.3K 25
                                    


Ayana melangkahkan kakinya di lantai beralas granit ketukan High heels-nya membuat suara nyaring, ia baru sampai di gedung besar ini disini Ayana berkerja sebagai Sekretaris Direktur Utama susah payah ia bisa mencapai jabatan Sekretaris Direktur Utama butuh kerja keras dan usaha yang giat.

Kaki jenjangnya berayun ke ruangan Direktur Utama. Sapaan-sapaan ramah dari orang orang yang berada di gedung ini setiap hari menyambutnya, Ayana dikenal sebagai gadis paling ramah, cantik dan cerdas tak ayal dia dijadikan Sekretaris Direktur Utama.

"Pagi mbak Aya"

"Mbak Ay cantik sekali pagi ini."

"Mau saya temani mbak?"

Begitulah sapaan sapaannya dan itu didominasi oleh karyawan laki laki. Dan Ayana dengan ramah tamah membalas sapaan itu dengan senyuman manis bak gula yang membikin laki laki diabetes melihatnya. Dan rumornya pemilik dari perusahaan ini sudah memiliki satu anak 'Duren' itulah julukan bagi Bapak Reynand pemilik perusahaan yang cukup terkenal.

"Pak Reynand sudah ada di ruangannya, Lis?" Tanya Ayana ke resepsionis dengan senyuman manisnya yang merekah diwajahnya bahkan seorang wanita pun takjub dengan kecantikan Ayana.

Lisa mengangguk sambil tersenyum ke arah Ayana. "Sudah mbak bahkan dari tadi."

Ayana sempat berpikir tumben boss-nya datang sepagi ini tapi ia enyahkan pikirannya itu ia menoleh ke arah Lisa lagi dan tersenyum. "Mbak keruangan dulu yah, Lis."

"Mari mbak."

Ayana kembali melangkahkan kaki putih nan mulusnya ke arah ruangan Pak Reynand hanya suara ketukan dari high heels-nya yang mengisi lorong besar ini hingga ada suara yang membuat langkah Ayana berhenti jelas itu bukan suara hantu atau makhluk-makhluk halus.

"Bunda.." Seorang anak kecil laki-laki mendekat ke arah Ayana dengan mata yang sudah berair menahan tangis. Sontak Ayana bingung siapa yang membiarkan bocah kecil tampan ini berkeliaran di gedung sebesar ini.

"Bundaa.. ini bunda." Ujarnya dan meraih tangan Ayana. Ayana berjongkok mensejajarkan tingginya dengan bocah laki-laki di depannya.

"Kamu kesasar sayang?" Tanya Ayana lembut sambil mengusap pipi gembil bocah laki-laki ini.

Aih..lucunya.

Anak laki-laki itu menggeleng dan tumpahlah air mata yang sudah ia tahan sejak tadi.

"Bu..nda"

Ayana bingung kenapa anak ini memanggilnya dengan sebutan bunda padahal ia baru bertemu pagi ini juga. Ayana menghapus air mata yang mengalir dari mata kecil anak laki-laki di depannya ini. "Kenapa nangis?" Tanya Ayana tak lupa senyum manisnya.

"Alex."

"Ayah!" Anak laki-laki itu menjerit kegirangan dan berlari ke arah seorang pria yang sudah Ayana kenal sebagai atasannya dia Pak Reynand.

Ayana mendekat ke arah Reynand, tidak sopan langsung pergi tampa menyapa apalagi ini atasannya bisa-bisa ia dipecat.
"Pagi Pak Rey." Sapa Ayana.

Reynand mengangguk dan tersenyum kecil. "Pagi.. terimah kasih sudah menemukan anak saya."

Mata Ayana membulat terkejut, tiba-tiba Pak Reynand mengajak putranya yang selama ini di sembunyikannya dan ini pasti akan menjadi bahan pembicaraan makan siang nanti.

"Ini anak Bapak?" Tanya Ayana sambil memandang anak laki-laki yang berada di gendongan Reynand, wajahnya hampir mirip dengan wajah ayahnya.

Reynand mengangguk. "Iya ini anak saya."

Ayana hanya bisa mengangguk bingung harus membalas apa.

"Ayah.. ini bundanya Alex kan?"
Ujar Alex sambil menatap wajah Reynand.

Pertanyaan yang keluar dari mulut mungil Alex membuat Ayana dan Reynand terkejut. Reynand menggeleng sambil mengusap rambut Alex dengan tangannya. "Bukan sayang."

Dan pecahlah suara tangis Alex karena jawaban dari sang ayah.

--------------------------------------------

Ayana memasuki ruangan Reynand, kepalanya menyembul dari balik pintu.

"Kemari."

Ayana mendekatkan dirinya ke meja kebesaran Reynand. "Bapak memanggil saya?" Tanya Ayana.

Reynand mengangguk mata tajamnya memandang Ayana lekat-lekat dan itu membuat Ayana sedikit tegang dan risih.

"Jangan terlalu tegang Aya kamu sudah menjadi Sekretaris saya cukup lama.. silahkan duduk." Reynand mempersilahkan Ayana untuk duduk dan Ayana mengikuti perintah atasannya.

Alis Ayana terangkat sebelah. "Jadi ada apa Bapak memanggil saya?"

Reynand berdehem agaknya ia sedikit gugup menanyakan soal ini ke Sekretarisnya sendiri. "Kamu masih single?"

Mata Ayana membulat ia tak habis pikir maksud dari pertanyaan Reynand yang diajukan untuknya. "Hm..anu.. itu Pak.. saya masih Single."

Reynand agak sedikit terkejut tapi ia pandai menyembunyikan raut wajahnya, bagaimana bisa gadis di depannya ini yang menjadi Sekretarisnya masih single dengan tubuh ramping, wajah putih mulus, tinggi yang ideal dan wajah bak barbie. Apa laki-laki di dunia ini sudah tidak tertarik dengan wanita?

"Aya.. ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu, bukan sebagai atasan tapi sebagai laki-laki."

Dahi Ayana berkerut ia bingung dengan maksud ucapan dari Reynand, tapi agaknya Ayana ikut penasaran, jantungnya juga berdegup kencang.

"Silahkan Pak."

"Saya mau kam.."

"Ayah.." Suara kecil itu mengintrupsi ucapan Reynand. Alex berdiri di ambang pintu dengan tangan yang memeluk bantal bulat bewarna kuning. Sepertinya itu ruangan istirahat untuk Alex dan Pak Reynand, begitu pikir Ayana. Kaki kecil Alex melangkah mendekat ke kursi ayahnya.

Mata Ayana terus memandangi wajah tampan nan lucu Alex, dan mata bulat Alex akhirnya bertemu dengan mata Ayana, air wajah Alex langsung berubah senang mendapati sosok yang ia cari sedari tadi telah datang.

"Bundaa!" Teriak Alex senang dan langsung memeluk kaki Ayana.

"Pak.."

Reynand hanya menggeleng ia bingung kenapa putranya memanggil Ayana dengan sebutan bunda padahal dia tidak pernah mengajari Alex seperti itu. Alex yang masih memeluk kaki Ayana membuat hati Ayana sedikit iba. Di raihnya tubuh kecil Alex dan sekarang Alex berada di pangkuan Ayana.

Mungkin Alex cuma nyaman sama aku.

"Ayah liat.. ini bunda." Alex memainkan jari-jari ayana.

Dan Reynand hanya tersenyum ke arah Ayana dan Alex.. mungkinkah saatnya?

--------------------------------------------

Hoho aku datang lagii!!

Sesuai apa yang aku bilang di lapak sebelah .. aku akan bikin cerita baru lagi.. dan inilah ceritanya .^^.

Cerita ini gaje tingkat dewa jadi jangan terlalu berharap cerita buatan aku itu bagus bagus malah sebaliknya buatan aku itu ancur ancur.

Vote and commentnya ditunggu ya .^^.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang