Chapter 1

6 1 2
                                    

Ana Pov
Orang-orang hanya menatap ku aneh aku menyadari nya karena setiap aku lewat mereka akan menatapku terus mungkin karena rambutku yang acak-acakan, baju yang lusuh dan juga aku yg memakai kalung salib dan jangan lupakan cincin yang biasa dipake oleh paranormal tetapi aku tidak peduli dengan tatapan mereka karena mereka tidak tahu  klo aku melakukan semua ini untuk perlindungan dari "mereka" ya "mereka" makhluk yang hanya bisa diliat oleh orang-orang spesial dan "mereka" selalu datang kepadaku dengan wajah dan bentuk yang menyeramkan. Tentu saja aku ingin mengacuhkan keberadaan mereka tetapi aku tidak bisa karena "mereka" datang kepadaku untuk meminta bantuan ku. Seperti sekarang ini anak kecil yang dengan bentuk yang nyaris hancur datang kepadaku meminta ku untuk mencari boneka nya yang hilang dan menyerahkan nya kepada orang tuanya
"Kita sudah sampai nah adik kecil dimana boneka itu"?
Anak kecil itu hanya menatapku dan menunjuk ke arah pohon besar yang ada di taman itu aku pun bergegas ke pohon itu dan mencari boneka yang di maksud anak kecil itu,setelah menemukan boneka itu dan di leher boneka itu terdapat kalung bertuliskan nama Clara yang aku yakini adalah nama anak itu. Akupun hanya mengikuti Clara yang membawa ku kerumah nya. Saat aku sampai dirumah nya aku melihat banyak karangan bunga belasungkawa yang berjejer dan banyak nya pelayat yang melayat Clara menunjuk seorang wanita muda yang sedang melayani pelayat" lainnya
"Maaf apakah Anda ibunya Clara" tanyaku hati"
"Iya betul klo boleh tau Anda siapa"?wanita itu tersenyum ke arahku
"Saya Ana kedatangan sayang disini untuk menyerahkan boneka ini putri Anda meminta saya untuk memberikannya kepada Anda ucap ku sampe tersenyum miris
Wanita itu hanya terdiam dan tak beberapa kemudian dia menangis memeluk boneka tsb aku yang sudah biasa melihat pemandangan tsb hanya bisa memeluk nya dan menenangkan nya dan dikejauhan aku bisa melihat Clara yang tersenyum dengan wajah nya yang cantik seperti malaikat bukan wajah yang menyeramkan seperti awal aku bertemu,begitulah hidup ada kalanya kita harus melepaskan orang yang kita sayang untuk kembali kepadanya tanpa tahu kapan itu disaat kita kehilangan seseorang kita harus mengikhlaskan nya agar mereka bisa tenang disana

Sedangkan di tempat lain terlihat seorang pemuda yang berekspresi dingin sedang menatap  tajam ke arah pria tua yang duduk di hadapannya
"Bisakah kita memulainya" ucap pria itu dengan nada sombong.

TBC

Sixth senseWhere stories live. Discover now