Tragedi Siang Bolong

7 1 0
                                    

Cerita yang awal mulanya didedikasikan untuk ikut giveway kak pelangi tri saki, tapi ga jadi.. Hehe

Jadi tokoh-tokoh di cerita ini murni milik kak pelangi tri saki dari cerita Cinta dan Senja, ( cerita Cinta dan Senja sudah diterbitkan  loh ) 😊

but the plots are mine ^^,

Happy reading ...

************

Siang ini, udara terasa lumayan panas. Mungkin salah satu penyebabnya karena suhu bumi yang terus naik tiap tahunnya atau lebih dikenal dengan sebutan Global Warming. Namun teriknya matahari tidak membuat surut semangat orang-orang untuk melakukan rutinitasnya sehari hari. Bekerja, bersekolah, bermain dan sebagainya terus mereka jalani.

Di sebuah halte dekat Sekolah Menengah Atas, terlihat seorang gadis tengah duduk dengan gusar. Entah apa yang ia tunggu, mungkin ia sedang menanti bus atau mungkin menanti seseorang. Dari pakaian yang ia kenakan sepertinya dia masih duduk di bangku sekolah. Pada seragamnya tampak nametag bertuliskan Cinta Bagaskara.

"Panas sekali hari ini ya? Mungkin makan ice cream di cuaca panas begini enak kali yah." gumam Cinta dengan sesekali menghentak-hentakan kakinya di aspal jalan.

"Ishh, bagaimana ini? Gara-gara kalah taruhan dengan Lily, uang sakuku habis untuk mentraktirnya. Mana ga kira-kira pesen makanannya, Lilyyyyy  koq lo tega banget sama gue!" gerutu Cinta dengan muka cemberut.

Sedari tadi Cinta hanya mondar mandir tidak jelas di halte tersebut sembari menunggu Bus datang atau mungkin ada temannya yang dengan sukarela mengajaknya untuk pulang bareng. Namun pikiran itu Cinta hapus cepat-cepat, karena menurutnya itu adalah hal yang mustahil mengingat bagaimana teman-temannya selalu memandangnya. Sibuk dengan pikirannya, Cinta tidak menyadari jika sedari tadi ada sosok pria berseragam yang tengah memperhatikannya dari kejauhan.

Masih berkutat dengan prasangkanya itu, tiba-tiba kedua mata Cinta menangkap sebuah benda yang tak asing di indera penglihatannya. Bentuknya panjang,terbuat dari kertas,berwarnna merah jambu tergeletak tak jauh dari posisinya berdiri. Tidak salah lagi benda itu adalah uang.

"Itu Uang kan? Aku tidak salah lihat kan?" ucap Cinta lirih dengan senyum tipis di bibirnya. Dengan bergegas Cinta segera akan mengambilnya, namun tiba tiba ada seseorang yang juga berniat untuk mengambil uang tersebut. Kaki kirinya yang ia gunakan untuk menahan lembaran uang saat akan mengambilnya kini beradu dengan kaki seseorang. Cinta mencoba melihat siapa orang tersebut dan sedetik kemudian wajah Cinta langsung berubah masam.

"Hai, Ta."

Di depannya kini seorang pria berseragam yang amat dikenalnya tengah menatapnya dengan senyum menjengkelkan. Ya, pria itu Irgi Senja Dipetra.

"Ngapain lo di sini?" ucap Cinta ketus seraya melipat kedua tangannya di dada.

"Mau ngambil itu." Jawab Irgi dengan mata menunjuk kearah bawah dimana kaki kanannya tengah menginjak separuh kertas berwarna merahmuda.

"Itu gue duluan yang nemu Gi!!!" Ujar Cinta penuh penekanan, namun Irgi tampaknya tak mau kalah, ia balik menatap Cinta menantang.

"Tapi kaki gue duluan yang nginjek ini."

Cinta mendorong tubuh Irgi agar menyingkir, namun Irgi tidak bergeming sedikitpun dan malah semakin ngotot mempertahankan uang tersebut. Mentang-mentang badan gede kali yah jadi sok menantang.

"Ngalah donk sama cewe!" Seru Cinta sakratis, namun Irgi masih kekeh dengan pendiriannya.

Akhirnya terjadi tragedi dorong mendorong dan saling rebut merebut menggunakan kaki. Sepatu keduanya saling beradu berusaha mendapatkan uang tersebut. Cinta akan terus mempertahankan uang itu apapun yang terjadi ditengah kondisinya yang sedang krisis keuangan, begitupun dengan Irgi entah ada motif apa dibalik kengototannya memperebutkan uang tersebut.

"Singkirin kaki lo Ta!" sungut Irgi tak mau kalah masih dengan adegan saling tarik menarik,

"Ga mau!!!" teriak Cinta tak mau kalah.

"Bisa-bisa robek ini uangnya nanti Ta!"

"Lagian mau lo apa sih Gi, uang saku lo kan banyak, pake acara rebutan uang sama gue lagi."

"Bukan urusan lo Ta!"

Dan akhirnya

Srekk

"Nah loh. . Apa gue bilang tadi, robek kan Ta." Irgi bergegas memungut sobekan uang tersebut yang berada di bawah sepatunya. Wajahnya berubah tampak sedikit kecewa, tanpa menunggu lama ia lalu menyodorkan sobekan uang tersebut pada gadis di hadapannya yang tengah memandangnya dengan ekspresi bingung dan bersalah.

"Nih. . Buat lo aja Ta. Ntar sampe rumah disambung aja pake selotip yah." ujar Irgi seraya melenggang pergi entah kemana, sedangkan Cinta yang masih bingung dengan kelakuan teman menyebalkannya itupun tampak kaget setelah mengetahui uang yang diperebutkannya sedari tadi adalah

"Imitasi?"

Cinta memandang Irgi yang kini tampak tertawa puas seraya melambai-lambaikan tangan.

"IRGI SENJA DIPETRA!!!"



Fin

*****

Terimakasih untuk kalian yang sudah mau membaca cerita yang sudah berlumut di draf dan masih banyak kekurangan ini.. ^^Bow



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IT HAS TO BE YOUWhere stories live. Discover now