-twenti tu-

2K 260 17
                                    

Author pov

Naya, Deva dan Fanya melangkahkan kakinya sambil sesekali bercanda gurau menuju tempat makan yang akan menjadi tempat berbuka puasanya nanti.

Akhirnya mereka bertiga mendaratkan bokongnya dikursi yang berhadapan dengan 3 manusia tampan yang sedikit sengklek.

"Lama bener dah, lo pada jalan kakinya diiket ya?" Tanya Kiki dengan kesal karna sudah menunggu lebih dari satu jam.

"Macet bang" jawab Fanya malas.

"Kalian mesen apa?" Tanya Iqbaal dengan santainya yang malah dibalas pelototan dari 3 cewe tersebut.

"Kalian belum mesenin kita makanan!?" Tanya mereka bertiga dengan nada sedikit ditinggikan, pasalnya sekarang sudah pukul 17.32 yang berarti waktu buka tinggal sedikit lagi dan mereka baru memesan makanan?.

Iqbaal menggeleng tanpa rasa bersalah atau dosa sekalipun. "Makanya dateng on time" sindir Aldi dengan sinis.

"Udah on time kali jalanannya aja yang gabisa diajak on time" balas Deva tak kalah sinisnya dengan Aldi.

"Yaudah makanya kalian cepetan mesennya nanti kalo sampe adzan belum dateng minum dulu punya kita ribet banget sih" lerai Kiki yang sudah sangat bosan dengan nada sinis antara Deva dan Aldi.

Setelah memesan makanannya mereka semua akhirnya ngobrol kecuali Iqbaal yang fokus dengan ponselnya daritadi. Naya ingin protes tapi melihat muka Iqbaal yang kelihatannya sedang tidak mood membuatnya mengurungkan niatnya.

Tling

Ponsel Naya bergetar dan muncul notifikasi Line. Dan terpampang jelas nama Zidny sepupunya sekaligus teman sekolahnya Iqbaal.

Naya mengeryit bingung, tak mau ambil pusing Naya langsung membaca pesannya.

Pasalnya jarang sekali Zidny mengirimnya pesan. Kecuali hal penting.

Zidny : Nay?????

Naya : hm?

Zidny : ini penting sumpah demi apapun penting parah
Zindy : lo harus hati2 sama Sana

Naya membacanya semakin tak mengerti dengan pesan yang Zidny kirim. Sana? Sana siapa? Sana pergi?

Naya : ha?
Naya : knp emg?

Naya mengingat-ingat orang yang bernama Sana lalu mengangguk padahal Zidny pun tak akan melihatnya.

"Lo ngapain ngangguk-ngangguk Nay?" Tanya Fanya yang melihat adegan Naya mengangguk. Naya tersenyum manis lalu menggeleng dan matanya beralih kembali menatap ponsel yang berada ditangannya.

Zidny : lo hrs hati2
Zidny : apapun yg terjadi nnti lo hrs dengerin penjelasan dri org itu jangan gegabah, jangan percaya sama satu org doang.

Naya : lo knp sih? Gue hrs hati2 gimana? Ada apaan?
Naya : ZID!
Naya : zidny knp sih? Yaallah ga dibls
Naya : susu zee basi knp sih? Penjelasan apa??

"Apaansih!?" Ucap Naya dengan nada sebal tak sengaja yang mengundang tatapan dari teman-temannya kecuali Iqbaal.

"Kenapa sih Nay?" Tanya Fanya lagi yang sepertinya sudah gondok dengan tingkah Naya.

"Ga biasa sodara gue hehe" jawabnya berusaha santai "Oh".

Allahuakbar allahuakbar

Suara adzan berkumandang dari ponsel Kiki yang artinya sekarang mereka sudah boleh berbuka puasa. Untungnya air minum mereka sudah sampai semua kecuali makanannya.

Semua mengucapkan hamdallah kecuali Aldi dan em-Iqbaal. Lelaki itu masih saja fokus dengan ponselnya dan sesekali tertawa.

Perasaan tadi tuh muka ditekuk sekarang kenapa ketawa-ketawa

Ga beres nih batin Naya mengira-ngira.

"Baal?"

"Iqbaal?"

"Baale?"

"Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan!!" Panggil Naya dengan jelas pasalnya sedari tadi ia dan yang lainnya memanggilnya tapi diharaukan oleh Iqbaal.

"Ha? Apa?" Tanyanya dengan wajah polosnya yang membuat semua orang yang melihatnya ingin meninju wajahnya.

"Apa apa apa, denger adzan ga sih? Buka sana udah buka juga" ucap Deva kesal dengan tingkah Iqbaal.

"Ha? Emang ini jam berapa ko udah buka?" Tanyanya lagi yang semakin membuat semua orang ingin meninju wajahnya. Bahkan sekarang sepertinya Deva ingin menendang wajah tampan Iqbaal itu.

"Jam kering"

"Gunanya lo megang hp daritadi apaan Baal? Hp lo ga ada jam nya?" Kata Deva lagi.

"Lo ngapain sih Baal?" Alih Aldi yang berada di samping Iqbaal.

"Ah apa engga ini tadi grup OXI rame banget jadi ga sadar" jawab Iqbaal yang terlihat ragu?.

"Minjem hp lo dong baal" ucap Naya yang kurang yakin dengan jawaban Iqbaal.

Iqbaal gelagapan dan bibirnya bergerak-gerak seolah ingin bicara namun bingung bicara apa.

"I-ini apa ga ada apa-apa ko serius" katanya dengan gugup dan mengangkat dua jarinya ke udara.

Ga bener nih orang

•••

Hoi hoi

Nahloh ada apaan sama Iqbaal

Votenya pada kemana neng? Buset silent reader banyak bgt

Tar nau aduin aldi tau rasa lo wkwkw.

Gadeng dah ah

Semangat puasanya beb lol

Vomment👌👌👌

Btw new cover from ren renQ tayank

GO-JEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang