Flashback 1

46 4 1
                                    

"Kev, nanti temenin gue ya?" ucap seorang perempuan sambil memainkan ponselnya.
"Kemana? Jam berapa? Sama siapa aja?" tanya laki-laki yg duduk disebelahnya beruntun.
"Ebuset, lo nanya satu-satu bisa kali" jawab perempuan yg sudah meletakkan ponselnya.
"Iya-iya. Besok jalan yuk, gue mau besok seharian kita jalan berdua aja" ucap laki-laki yg sekarang memandang serius dan berharap pada lawan bicaranya.
"Boleh deh, itung-itung refreshing" jawab perempuan itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
"Ya udah gue pulang dulu ya, bye Lena ku sayang" ya, perempuan tadi adalah Lena.
"Iya Kevin sayang" dan laki-laki itu adalah Kevin. Kekasih Lena, orang pertama yg Lena sayangi lebih dari sekedar teman.

"Yaudah klo gitu nanti gak jadi deh, ganti besok aja" ucap Lena sambil tersenyum. Sedangkan Kevin menjawabnya dengan gumaman kecil yg masih bisa didengar oleh Lena.

-keesokan harinya.
Kevin datang ke rumah Lena untuk mengajaknya jalan, hari ini mereka sudah berjanji akan pergi berdua saja. Menghabiskan waktu bersama seharian tanpa ada yg mengganggu.

"Udah belom?" tanya Kevin pada Lena yg masih sibuk dengan isi tasnya.
"Entar lagi vin, ini belum lengkap" jawab Lena.
"Udah penuh gitu, apalagi yg belum?"
"Perlengkapan gue belum ada"
"Perlengkapan apa lagi? Emang itu isinya bukan perlengkapan lo?"
"Perlengkapan wanita pokoknya, lo ga tau. Mending lo nunggu dibawah aja deh skalian ngobrol kan sama bang Ben"
"Iya udah klo gitu gue tunggu dibawah aja skalian ngobrol sama bang Ben plus nyemil" lalu beranjak dari sofa kamar Lena.

'Dan ketempat ini untuk yg terakhir kali, ketemu sama lo buat yg terakhir kali, mandang wajah lo untuk yg terakhir, denger suara lo terakhir kali, dan berdua untuk yg terakhir kalinya. Maafin gue Len, klo gue gak bisa jujur sama lo tentang keadaan gue yg sekarang. Dan maafin gue klo gue bakal nyakitin lo dan bikin lo benci sama gue' ucap Kevin dalam hati.

Setelah itu Kevin keruang keluarga dan melihat Ben sedang duduk disofa menonton berita yg ditayangkan ditelevisi ruang keluarga.

"Bang, gue sama Lena jalan ya" ucap Kevin
"Iya, jagain adek gue ya. Gue gak mau dia knapa-napa apalagi sampe lecet, walau pun dikit doang. Pokoknya dia harus pulang dengan selamat" kata Ben yang protektif terhadap Lena. Kevin yang mengetahui maksud baik Ben hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Setelahnya mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Kevin dengan perasaan bersalah dan takutnya karna ia takut Lena akan tersakiti akibat ulahnya nanti dan Ben yang takut Lena kenapa-napa dan akan meninggalkannya sendiri. Entah kenapa perasaan Ben tidak enak, ia takut adiknya yang ia sayangi mengalami masalah mental mau pun fisiknya. Ia tidak mau terjadi sesuatu pada Lena.

"Yuk vin, kita berangkat" ajak Lena yang tiba-tiba sudah berada di depan Kevin. Lalu Kevin menganggukkan kepalanya dan berpamitan kepada Ben. Begitu juga dengan Lena, ia meyakinkan pada kakaknya bahwa ia akan baik-baik saja.

"Vin, makasih ya udah ngajak gue kesini. Gue seneng banget" ucap Lena seraya memeluk Kevin, Kevin membalas pelukan Lena.
"Yang penting lo seneng dan kita bisa berduaan" ucap Kevin memandang Lena. Lena yang dipandang hanya tersenyum menanggapi kata-kata Kevin barusan.

"Ada satu tempat lagi yang mau gue tunjukin ke lo" ucap Kevin.
"Masih ada? Gue kira ini tempat terakhir" ucap Lena yang merasa bahwa Kevin terlalu banyak memberitahu tempat yg pemandangannya indah kepada Lena.
"Iya, buruan deh kemobil terus kita kesana. Tempatnya gak jauh kok dari sini" jelas Kevin.
"Ya udah ayok deh. Keburu malem juga ini"

TakenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang