Kami memasuki kamar kami. Hari ini mungkin aku masih bersamanya tetapi besok mungkin berbeda. Aku harus berada di karantina dan berpisah dengannya. Entah aku bisa atau tidak berpisah dengannya
Aku melihatnya tanpa henti. Sial karna ia nampak seksi setiap hari. Aku bodoh sekali dulu tak menyadarinya
"Harry aku mau mandi"katanya
"Kau mengodeku untuk mandi bersama??"aku menyeringai padanya
Ia terlihat terkejut. Pipinya memerah karna malu. Astaga, ia manis sekali
"Aku tidak bermaksud seperti itu"katanya
"Kode diterima, ayo"aku menggendongnya ala bridal style
Dan saat di dalam kamar mandi aku menurunkannya. Aku melepas bajuku. Termasuk celana luar dan celana dalamku. Ia menutup matanya. Aku tertawa. Astaga, ia sangat lucu. Ia seperti belum melihat milikku sebelumnya. Seperti kami tak pernah bercinta sebelumnya
"Open your eyes, baby"aku sengaja mengubah suaraku agar semakin seksi
"Ayolah kau seperti belum pernah bercinta denganku saja"kataku meledeknya
"Aku hanya belum terbiasa melihat milikmu yang panjang"katanya polos
Ia membuka matanya. Kemudian menutupnya kembali. Aku terkekeh kecil melihat sikapnya
"Jika begitu kau harus terbiasa"aku mengacak rambutnya
"Kutunggu kau di bathtub, sayang"bisikku
Aku masuk ke dalam bathtub. Merendam diriku. Aku memejamkan mataku. Kenapa Lucy lama sekali??
Aku langsung membuka mata ketika mendengar langkahnya. Ia berdiri di depanku. Aku terkekeh kecil melihatnya menutup kedua payudaranya dengan tangan kanannya dan alat kelaminnya dengan tangan kirinya
"Kenapa kau tak masuk??"tanyaku
Ia pada akhirnya masuk kedalam bathtub. Berendam denganku. Aku langsung memeluknya dari belakang
"Kau terlihat gugup"aku mengelus pundaknya dan menciumnya
"Aku hanya belum pernah mandi bersama dengan pria"katanya jujur
Aku tersenyum. Entah kenapa aku selalu merasa senang mendengar aku menjadi yang pertama. Itu artinya belum ada yang menyentuhnya sebelumnya. Ia mungkin bukan yang pertama untukku. Ya aku sudah tidur dengan semua mantanku sebelumnya. Tapi menurutku ia spesial. Belum ada yang membuatku jatuh cinta sebelumnya. Sedikit lucu mengingat aku jatuh cinta pada seseorang yang kubully di sekolah dan semuanya berawal dari sebuah taruhan. Ia juga spesial karna biasanya jika aku sudah berhasil tidur dengan wanita, aku akan langsung merasa puas dan membuangnya layaknya sampah. Ia dapat membuatku selalu menginginkan tubuhnya
"Kecuali Niall itupun ketika kami kecil"tambahnya
Niall selalu mencuri start dariku. Namun aku tak terlalu mempersalahkannya karna mereka mandi bersama ketika Lucy masih kecil artinya payudaranya belum terbentuk. Dan aku yang menang karna aku bisa mandi bersama dengan Lucy dewasa yang payudaranya sudah terbentuk
"Jika begitu kita harus sering mandi bersama"kataku tersenyum lebar
"Jangan"katanya pelan
"Kenapa??"tanyaku
"Aku hanya malu"katanya
"Kita sudah bercinta berkali-kali dan kau masih malu??"kataku
"Bercinta dan mandi bersama berbeda menurutku"katanya
"Menurutku sama karna kita sama-sama bertelanjang dada"kataku
"Ini aku okay, kau tidak membuka baju di depan pria lain, jadi jangan malu"tambahku
YOU ARE READING
17 ( harry styles fanfiction)
随机Semua terjadi begitu saja di umurku 17. Aku bertemu dengannya. Ia menghancurkan hidupku dan masa depanku. Seharusnya aku marah padanya atau membencinya. Namun aku sadar aku terlalu mencintainya Warning : This book contains erotic or sexual scenes an...