Part 8

17.4K 549 2
                                    

Ruinn POV


Lukas pemarah, pencemburu, dan suka bertindak semaunya. Hampir semua hal buruk ada pada dirinya, hari ini untuk pertama kalinya dia menghajar wajah Tomy hingga meninggalkan banyak memar di wajahnya. Aku dan Tomy masih berkomunikasi meskipun secara diam-diam, dan justru berakhir mengenaskan. Semenjak hari itu, Aku baru percaya bahwa perkataan Lukas tidaklah main-main.



Perkelahian Lukas dan Tomy tidaklah seimbang, badan Lukas yang tinggi besar terpaut jauh oleh badan Tomy yang lemah. Tomy tak melawan sedikit pun bahkan sepertinya dia mengerti dengan kemarahan Lukas.



Malam harinya, Lukas datang kerumahku dan seperti mengganggap tidak terjadi apa-apa. Aku sangat takut menatap matanya saat itu, orang tuaku sedang pergi keluar negri untuk beberapa hari.



Aku memberikan minum untuk Lukas dan mencoba duduk berjauhan darinya, dia mengambil hp ku dan memastikan untuk yang kesekian kalinya bahwa Aku tidak berkomunikasi dengan Tomy.



"Bee.. sabtu ini Aku akan hiking dengan beberapa temanku" Lukas mencoba meminta ijin denganku dan masih mengecek hpku



"Iyaa.." jawabku tanpa penolakan dan banyak pertanyaan




Dalam hatiku sebenarnya sangat geram mendengar perkataannya, Lukas memang menyukai hiking hanya saja ada beberapa teman wanita yang ikut bersamanya.



Aku tak ingin berdebat dengan Lukas, itu sama saja memancing amarahnya.

Aku menarik hpku dari gengamannya, dia menatapku tajam. Tatapan mematikan itu seketika membuatku terdiam tetapi menggingat perlakuannya padaku membuatku bisa mengumpulkan keberanianku dan dengan paksa mengambil hpku.



Lukas menggenggam hpku dengan sangat kuat, dia tidak membiarkanku mengambilnya. Aku menariknya dengan paksa tetapi kekuatanku tak mampu mengoyahkan tangan Lukas.



"Bee.. jangan mulai" suara Lukas kesal



"Balikin hp Aku..." Aku masih bersikukuh mengambilnya



Lukas menarik tangannya kebelakang dan mendorongku ke sofa, tangan kiri Lukas menahan tubuhku.



"Sudah Aku peringatkan berulang kali!" Suaranya kasar



Aku mencoba bangkit dan tidak terima dengan perlakuan Lukas padaku, ku pukul dada Lukas berulang kali agar menyingkirkan tangannya dari dadaku.



"Lepasin.. kembaliin hp Aku" Aku menjadi sangat kesal



Lukas berdiri dan menatapku tajam, dia membanting hp ku hingga terbelah. Aku menangis melihat perlakuan kasarnya padaku, dia memegang tanganku dan mencoba meraih tubuhku yang kecil.



Aku masih menangis dan terisak, dia membelai rambutku dan menghapus air mataku. Tiba-tiba bibirnya yang hangat menyentuh bibirku, dia melumat bibirku dengan sangat lembut. Aku mulai berhenti menangis dan membalas ciuman Lukas, dia memelukku dan menenggelamkan tubuhku di pelukannya.



Tangisanku mulai reda dalam pelukannya, dia kembali menatap kedua bola mataku dan menghapus air mataku yang tersisa. Bibirnya menyentuh keningku, Aku memegang kaosnya seperti anak kecil. Dia kembali menciumku dengan sangat hikmat, ku rasakan tangan Lukas mulai menjalar di tubuhku tetapi Aku tidak melawannya. Tubuhku perlahan mulai di tidurkan ke atas sofa dan tubuhnya yang kekar menindih badanku, Aku sedikit sulit bernafas terlebih mulutku di sumpal oleh bibirnya yang sedari tadi tidak di lepaskannya sedetikpun.



Tangannya menari-nari di atas payudaraku sampai putingku mengeras, perlakuan yang dia berikan padaku membuatku sulit berfikir. Ku rasakan vaginaku sudah mulai membasah, penis Lukas pun terasa menonjol di atas vaginaku.



Lukas menjilati puting susuku dan sesekali menggigitnya, aku mengerang dan menarik rambutnya kasar karena tak tahan dengan kenikmatan itu, dia menaruh jari telunjuknya tepat di vaginaku yang sudah basah. Tangannya memainkan bibir vaginaku dan sesekali mengesekkannya membuatku semakin tak karuan.



Lukas membuka celananya dan menggesek-gesekan penisnya di bibir vaginaku, aku merasa sangat geli karena hal itu. Lukas memegang penisnya dan mengarahkannya ke vaginaku, aku merintih kesakitan karena ini adalah kali pertama aku melakukannya.



Tanpa ampun penisnya tetap memaksa menerobos masuk ke dalam vaginaku yang sangat sempit, ku rasakan nyeri di sekitar vaginaku tanpa terasa air mataku mengalir menahan rasa sakit itu.



Aku tak tau apa yang ada dalam fikiran Lukas, dia sepertinya tidak perduli dengan rasa sakitku. Dia masih menahan penisnya didalam vaginaku, ku rasakan perih yang cukup sakit dan membuatku mencengkram punggungnya. Aku memaksa Lukas untuk mengeluarkan penisnya dari vaginaku, Ku pegang penis Lukas yang sangat besar dan tidak mempercayai bahwa semua batang penis Lukas amblas di dalam vaginaku. ku sentuh vaginaku karena merasakan sakit di bagian itu. Sebercak darah menempel di tanganku, aku berdiri dengan lemas dan menuju kamar mandi untuk membersihkannya.



Aku terdiam dan masih tidak mempercayai kejadian itu, Lukas menggedor pintu kamar mandi dengan kasar.



"Bee.. " suara Lukas membuatku terburu-buru membersihkan diri



Aku keluar dari kamar mandi dan ku lihat Lukas sudah rapi mengunakan pakaiannya kembali, aku terduduk dan masih membayangkan rasa nyeri itu. Ku lingkarkan kedua tanganku di perutku dengan reflek. Lukas memelukku dan melingkarkan tangan kirinya di perutku dan tangan kanannya memegang kepalaku lalu mencium keningku.







Gimme A SpaceWhere stories live. Discover now