Part 3

23.2K 725 0
                                    

Ruinn POV

Kulihat dari kejauhan sekelompok gadis sedang berbisik-bisik, ku hampiri mereka hanya sekedar ingin tau apa yang merrka bicarakan. Rupanya mereka sedang membicarakan Lukas dan menyanjung-nyanjung Lukas, ku lihat keberadaannya yang sedang berdiri terpatung di lorong kelas.


Aku tak berani menatap wajahnya, Aku bisa melihatnya dari kejauhan karena mengenali gaya berjalannya dan postur tubuhnya.


Aku takut menatap matanya saat itu, takut rasa kesalku yang tak jelas muncul tiba-tiba.


Aku berjalan menuju perpus dan berkutat kembali dengan buku-buku itu, tak beberapa lama ku lihat Andre sahabat Lukas menghampiriku dan menyapaku. Lukas berjalan menuju rak-rak buku dan tak menghiraukanku sedikit pun.


Hayalan babu muncul di kepalaku


Lagi-lagi pemikiran-pemikiran itu terus merusak imajinasiku, tubuhnya mengganggu penglihatanku, wajahnya sungguh membuatku kesal ketika mengingat para gadis berbisik-bisik tentangnya.


Lukas menghampiriku dan menyodorkan secarik kertas yang berisikan daftar buku, Aku membantu mencarikannya dan sesekali mencuri pandangnya.


Dia berlalu begitu cepat setelah bell istirahat selesai, Aku kembali ke dalam kelas dan mencoba berhenti untuk mengaguminya, Hati dan pikiranku tidak bisa berkompromi.


Ku lihat Lukas dari kejauhan sedang berjalan menuju kelas, tiba-tiba Frena mengagetkanku dari belakang.


"Dorr.. hayo lagi ngeliatin apaan??" Tanya nya yang mengagetkanku


"Ih.. kamu ngagetin aja" suaraku sedikit kesal


"Cie.. kayanya ada yang lagi diam-diam jatuh cinta nih" gona Frena padaku karena dia melihat aksi curi-curi pandangku pada Lukas


"Apaan sih.. buruan masuk kamu kan mau presentasi" elak ku dan mencoba mengalihkan pembicaraan


"Oh mi crott.. Aku lupa, ayo masuk" Frena mendorongku memasuki kelas


Frena memang cantik, dia pun tidak pemilih saat berteman. Aku suka sikapnya ketika menghadapi para pria, dia terlihat elegant dan tidak murahan.


Pada akhirnya Aku pun bercerita pada Frena tentang perasaanku, ini seperti kisah upik abu untukku. Frena tersenyum melihatku dan mencoba meyakinkanku.


Aku baru tersadar, sepertinya Frena lebih cocok dengan Lukas dari pada denganku. Aku merentangkan tanganku dan menyandarkan kepalaku di kedua tanganku dengan malas.


Sepulang sekolah Aku mengajak Frena untuk nonton bioskop, karena ada 1 film yang menurutku keren.


Sesampainya di bioskop Aku melihat Andre dan Lukas.


"Hi Fren.. hi Ruinn" sapa Andre pada kami



"Hi ndre.." Aku dan Frena menyapa Andre kembali



"Kalian hanya berdua? Btw nonton apa?" Tanya Andre yang sedikit penasaran dengan tiket yang kami pegang



"Film Dragon Blade, sinopsis sama ratingnya sih lumayan bagus makanya penasaran" Aku mencoba menjelaskannya



"Kalian nonton apa?" Tanya Frena pada Andre



"Tenggelamnya kapal van der wick" jawab Andre sambil menunjukkan tiketnya




Aku saat itu yang sedang menyeruput ice lemon tea ku langsung tersedang mendengar ucapan Andre, yang benar saja mereka menonton film itu.



"Ughh.. ughh.." batukku karena tersedak


Frena memukul-mukulkan punggungku.



"Tuh bro, gw bilang juga apa. Lu sih cengeng segala nonton beginian. Yaudah kita ikut mereka aja nonton Fury" protes Andre pada Lukas



"Kampret.. jelas-jelas yang ngajakin nonton lu. Udah kaya homo berduaan" Lukas geram tetapi justru membuatku tertawa karena perbuatan mereka



Bayangkan saja dua orang pria tampan nonton di bioskop dan memilih film melow seperti itu.



"Hahahaa.." Aku tak bisa menahan tawaku



"Ah bikin malu aja lu" gumam Andre masih pada Lukas



Lukas berjalan menuju loket tiket dan membelikan tiket yang kebetulan bisa bersebelahan dengan kami, tak lupa dia membelikan 2 cup besar popcorn.



Ketika memasuki bangku bioskop, Andre menyerobot kursiku dan langsung duduk di sebelah Frena. Aku terdiam melihat tingkah Andre dan perlahan duduk di bangku Andre dan itu berarti Aku duduk di sebelah Lukas.



Apakah ini yang di namakan double date?



Lukas terfokus dengan film yang sedang di putar, Aku pun demikian karena sejujurnya Aku sangat menyukai menonton bioskop.



Tiba-tiba keheningan kamu terpecah, Lukas menyodorkan popcorn ke arahku, Membuatku mati kutu seketika.



"Mau ini?" Tanya nya yang memegang cup popcorn



"Oh iya.. trimakasih" Aku mengambil beberapa popcorn



"Suka film perang?" Suara Lukas datar


Aku sedikit tidak percaya dengan pertanyaannya karena dia sedikit penasaran denganku.



"Iya suka.. kamu kenapa suka film melow?" Jawabku malu-malu tak lupa sedikit mengejeknya



"Kerjaan si Andre tuh, ceroboh" jawabnya masih geram



Aku tertawa mengingat hal itu, ku lihat wajah Lukas samar-samar dalam ke gelapan ruang bioskop, berada sedekat ini dengan Lukas membuatku sedikit sesak bernafas tetapi Aku mencoba bersikap dengan sewajarnya.


Gimme A SpaceWhere stories live. Discover now