Chapter 2

195 29 2
                                    

Happy Reading^^
Don't be silent readers!

Bagaimana perasaanmu jika seseorang yang kau cintai tidak mencintaimu sama sekali? Dan itulah yang kualami saat ini - Bae Joohyun

-o-

"Kenapa dengannya?!" tanya Taehyung sarkatis.

"Dia.."

"Dia terkena leukimia," kata Taeyeon.
Air matanya menetes dari pelupuk matanya.

"Kau puas?" lanjutnya lemah.
Taehyung terdiam, air matanya ikut menetes namun dengan cepat ia menyekanya.

"Aku pergi," kata Taeyeon dan beranjak dari tempat duduknya.

Taehyung ikut berdiri dan mencegah tangan Taeyeon, dia menoleh kearahnya.

"Dimana dia sekarang?" tanya Taehyung dengan nada khawatir.

"Ikuti aku," jawab Taeyeon.

Setelah sampai di rumah sakit, mereka masuk ke ruangan milik Irene.

Taehyung menatap nanar seorang yeoja yang terbaring lemah dengan berbagai peralatan medis yang menempel pada tubuhnya.

Taehyung sempat meneteskan air matanya, kaki yang menompang nya seakan terasa lemah untuk membuatnya berdiri tegak. Saat ini, dia menyesal melihat yeoja yang dicintai nya berbaring lemah.

Taehyung baru menyadarinya jika ia mencintai yeoja itu.

**

Hari minggu tiba, Taehyung berniat mengunjungi Irene dengan membawa sebuket mawar merah dan sebuah cokelat.

IRENE POV

Setelah dokter keluar, aku terduduk diam seperti biasa dan memandang langit-langit kamar. Seperti biasa aktivitas sehari-hariku hanya berdiam dan berbaring disini.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, aku sangat terkejut karena orang yang datang bukan eonnie-ku atau orang tuaku yang menjengukku tapi Taehyung.

"Hai," sapa Taehyung sambil tersenyum malu sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal.

"Mau apa kau ke sini?" jawabku lemah namun terdengar dingin.

"A.. aku hanya ingin melihat kondisimu." jawab Taehyun gugup.

"Kau sudah lihat kan kalau aku baik-baik saja, jadi kau boleh pergi sekarang" ucapku sambil memperlihatkan jika aku baik-baik saja dan menyuruhya pergi.

"A-ah tentu kau terlihat baik-baik saja, tapi ak.. aku kesini ingin mengajakmu berkeliling rumah sakit ini Irene-ssi, kau pasti bosankan diam saja disini?" tanya Taehyung.

"Untuk apa berkeliling rumah sakit ini? Apa asiknya?"

Taehyung tertawa, ia lalu menarik tanganku dan memaksaku untuk turun dari ranjang.

"Ayolah hari ini akan ku ajak kau berkeliling dan ku perlihatkan betapa asiknya udara segar di rumah sakit ini." ajak Taehyung.

"Kenapa kau tiba-tiba berbaik hati kepadaku? Ahh mungkin kau ingin merencanakan sesuatu untuk mencelakaiku kan?" kata Irene.

Namun belum sempat Taehyung menjawabnya, "Kau tidak usah bersusah payah Taehyung-ssi, cepat atau lambat aku akan menghilang." lanjut Irene.

"A-ani aku tidak punya maksud seperti itu jadi tolong jangan salah paham," jawab Taehyung.

"Hmm baiklah, tapi aku belum izin pada dokter," kataku sambil mencoba melepaskan tanganku.

"Ah tidak usah khawatir, aku akan memberitahunya nanti," jawab Taehyung santai.

Pada akhirnya, aku pun keluar dari kamar menghirup udara kebebasan. Berjalan mengelilingi taman dan Taehyung mengajak ku ke atap rumah sakit. Aku bisa kembali melihat pemandangan kota Seoul dengan angin yang bertiup terasa sejuk.

"Joohyun-na, aku dengar dari Taeyeon kau mengidap penyakit leukimia?" tanya Taehyung. Ia duduk dilantai sambil menatap langit yang cerah.

Panggilan itu, hanya eonnie-ku yang tau tapi kenapa ia tau? Ah sudahlah kau tidak boleh terjebak lagi Irene, batin ku.

"Iya, memangnya kenapa?"

Taehyung menatap ku sambil tersenyum dan ia mulai bercerita.

"Kau tau, dulu ditempat ini aku pernah ingin bunuh diri dan meloncat dari atap gedung ini. Tetapi appa-ku datang dan menasehatiku mengurungkan niat untuk mengakhiri hidup ini."

Dari sorot matanya, aku tau bahwa Taehyung tidak mengarang cerita yang sedang diceritakannya.

"Alasanku untuk bunuh diri mungkin terdengar kekanak-kanakan, aku frustasi terhadap penyakit yang tak kunjung sembuh" lanjut Taehyung tertawa.

"Setelah aku tidak jadi bunuh diri, aku berpikir seharian. Untuk apa aku bunuh diri dan tidak memanfaatkan kesempatan hidup ini? Betul tidak?"

Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku, pikiranku terbawa oleh kata-kata Taehyung yang menyentuh hati ku.

"Lalu, kalau boleh tau apa penyakitmu?" tanya ku.

"Tulang kaki ku patah. Yah, dokter sendiri bilang jika masih ada kesempatan untuk disembuhkan dengan adanya rawat jalan. Siapa sih yang tidak putus asa hanya karena itu tidak bisa disembuhkan?"

"Oppa, kau sangat beruntung masih bisa disembuhkan dan akhirnya sembuh. Bagaimana denganku? Apa aku bisa sembuh sepertimu dan menikmati hidup ini?" tanyaku padanya.

Dia hanya menatapku dan tersenyum,

"Kau pasti akan sembuh, kau harus berjuang melawan itu." Ucap Taehyung menyemagatiku.

Aku menganggukan kepala.

"Ohiya, besok aku tidak bisa menjengukmu karena ada pertandingan futsal. Mianhae," kata Taehyung sedih.

"Gwenchana oppa,"

"Ah oppa, bagaimana kalau besok aku datang ke pertandinganmu?" tanyaku.

"Tapi kau masih sakit, Joohyun-na."

"Kau tidak asik oppa, aku bosan tidur dikamar terus." Ucapku sambil marah.

"Baiklah, kau bisa datang setelah jam sarapan mu,"

"Arraseoo," jawabku bersemangat padanya.


-TBC-


Please keep read, comment and vote yaa^^ Jangan jadi silent readers ya, Gomawo!!

A/N : Maaf kalo update-nya kependekaan guyss^^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The LetterWhere stories live. Discover now