Oichi - 8

5.3K 329 25
                                    

"Oichi-sama.... mengalami keguguran. Dan kondisi Oichi-sama sedang kritis. " jawab tabib itu sambil tertunduk,

"Apa?! " Karsuie menarik kerah baju tabib kepala,

"Apa yang kau katakan barusan?! " bentak Katsuie dengan penuh emosi,

"Mohon ambil saja nyawa hamba! " seru tabib kepala itu dengan ketakutan,

"Bagaimana bisa aku dengan kejam mengambil nyawamu...? " kata Katsuie dengan lirihnya,

Katsuie berjalan kearah ranjang, disana, terbaring lemah kekasih hatinya, Oichi. Katsuie mengelus lembut puncak kepala Oichi.

"Katsuie-sama...? " panggil Zhao pelan,

Katsuie mengangkat tangannya, tanda bahwa ia ingin ditinggalkan sendiri. Semuanya keluar kamar itu, termasuk Zhao. Suasana hening diruangan besar itu, Katsuie terus meremas lembut telapak tangan Oichi yang mendingin.

"Kumohon, hiduplah untukku, Oichi. " satu air mata lolos dari pelupuk mata Katsuie,

*

Nyonya Shibata sedang menyulam kain di depan paviliunnya, ia ditemani dayang kepala paviliunnya, dayang Li. Rombongan tabib kepala melewati paviliun nyonya Shibata, karena kebetulan untuk mengakses jalan ke paviliun Kepala Klan harus melewati paviliun nyonya Shibata. Dayang Li melihat rombongan itu dan langsung memberitahu nyonya Shibata.

"Tabib kepala! " panggil nyonya Shibata yang sudah bangkit dari kursi malasnya,

Tabib kepala beserta rombongannya berhenti dan menoleh, "Apa nyonya memanggil hamba? " tanya tabib kepala,

"Ya, kemarilah. " jawab nyonya Shibata,

Tabib itu memerintahkan rombongannya untuk duluan kembali paviliun khusus klinik. Kemudian tabib itu berjalan menuju paviliun nyonya Shibata. Tabib itu memberi hormat setibanya dihadapan nyonya Shibata.

"Duduklah. " perintah nyonya Shibata,

Tabib itu menurut dan duduk.

"Apa yang terjadi dengannya? " tanya nyonya Shibata menatap lurus tabib kepala,

"Ampuni hamba, tapi bayi yang dikandung Oichi-sama tidak beruntung. " jawab tabib kepala dengan pelan,

"Apa yang kau katakan dengan 'tidak beruntung'?! " bentak nyonya Shibata yang langsung naik pitam, walau bagaimana pun, bayi itu adalah penerus klannya,

"Ampuni hamba! " seru tabib kepala, "Bayi dalam kandungan Oichi-sama tidak beruntung memiliki umur panjang. " lanjut kepala tabib dengan takut takut,

Nyonya Shibata memundurkan tubuhnya untuk bersandar ke kursi malasnya, senyum tipis tercetak samar di bibirnya.

"Lalu, bagaimana dengan kondisi Oichi? " tanya nyonya Shibata,

"Beliau dalam masa keritis, karena kehilangan banyak darah. " jelas tabib kepala masih memperhatikan kalimatnya,

Nyonya Shibata mengangkat kedua alisnya, kemudian tersenyum miring.

"Baiklah, kau boleh pergi. " kata nyonya Shibata,

Tabib itu memberi hormat , kemudian segera pergi menjauh dari paviliun nyonya Shibata.

"Tanpa kuusir pun, anak itu pergi dengan sendirinya. " kata nyonya Shibata sambil melanjutkan sulamanya dengan senyum secerah matahari,

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini? " tanya dayang Li,

Oichi-himeWhere stories live. Discover now