Louis berjalan meninggalkan asrama Night Class dengan kepalanya yang menunduk. Sebisa mungkin ia menolak hasratnya untuk membaca pikiran seluruh anggota kelas malam yang mencacimakinya itu.

***

‘Lagi pula ciuman pertamamu ada padaku.’

 

Kata-kata itu terus berputar di telinga Alice seperti kaset rusak. Ini sudah yang kesekian kalinya ia tidak bisa pergi tidur akibat kata-kata Harry yang selalu membuatnya bingung atau terkadang membuat degup jantungnya berdetak begitu kencang.

Kapan Harry pernah menciumku? Batin Alice sembari menyembunyikan wajahnya di balik bantal.

Semburat merah langsung menghiasi pipinya yang berwarna putih langsat. Seingatnya ia dan Harry tidak pernah berciuman.

Tapi mengapa Harry berkata demikian?

Lagi-lagi dipikirnya Harry menyimpan begitu banyak misteri. Alice tidak tahu bagaimana ia harus menghadapinya. Apakah ia harus berusaha membongkar itu semua? Apakah misteri yang Harry simpan berhubungan dengan masa lalunya?

“Harry...” gumam Alice.

Menyebut namanya saja sudah membuat Alice tersipu malu. Gadis itu sedang kasmaran mengingat dirinya adalah kekasih Harry sekarang.

Kini Alice mulai berfantasi membayangkan hal-hal menyenangkan yang kira-kira akan ia habiskan dengan Harry. Mungkin setelah ini ia dan Harry bisa pergi berkencan seperti menonton film, makan malam berdua, atau berjalan di padang rumput sembari menunggu matahari terbenam.

Tapi memangnya Harry mau? Apakah ia tipe pria yang suka melakukan semua hal itu?

Alice harus berpikir dua kali mengingat Harry adalah sosok yang begitu berwibawa dan memiliki banyak kesibukan. Harry pasti tidak akan memiliki banyak waktu untuknya.

***

Hari ini adalah hari jum’at, itu berarti malam ini adalah akhir pekan dan Alice bisa bersantai di rumah sampai hari Senin kembali tiba. Well, siapa yang tidak menyukai hari Senin? Semua orang pasti membencinya.

Termasuk dengan Alice. Walau pun ia gadis yang cukup berprestasi di sekolahnya, tetap saja ia benci dengan sekolah.

“Louis!” seru Alice seraya berlari menyusulnya di koridor.

Yang disahut pun menoleh ke belakang. Ia berhenti di tempat dan menunggu Alice berlari mengejarnya.

“Apa?” tanyanya begitu Alice berada tepat di sampingnya sekarang.

“Kemarin malam kau kemana? Mengapa kau tidak ada di kamarmu?”

“Mencari udara segar.” ujar Louis datar seraya kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas Filsafat.

The Night Class - (Harry Styles / Louis Tomlinson Fanfiction)Where stories live. Discover now