Part 22 [Almost]

41.4K 2.7K 2
                                    

Alice Side

"Bagaimana?" tanya ratu kepadaku, wajahnya cemas menatap kearahku.

"Semakin parah" ucapku lemah, disertai tawaan didalam benakku.

Ratu menghampiri kearahku dan Stella, dan menggengam tangan Stella erat. Aku melihat, mata di Ratu terdapat sebuah genangan mengkilau di ujungnya.

Ratu bahkan menangis.

"Mengapa kau seperti ini? Tidakkah kau kasihan melihat Jeremy, matemu sendiri?" ucap ratu Mermaid yang membuatku menyeringai.

Dasar bodoh, itu sudah takdir! Rencanaku akan berhasil

Yah tentu, aku kesini dan menyelinap masuk keistana karena sebuah alasan.

Pertama, aku mempunyai racun Flawessia karena seorang penyihir bodoh berbentuk gurita yang menjatuhkan itu saat ia membuat ramuan yang lainnya. Tentu, sesegera mungkin aku mengambilnya.

Mungkin, ini langkah menuju keberhasilanku.

Pangeran pasifik itu, akan menjadi milikku..

°•_°•_°•_°•_°•_°•_°•_°•

Jeremy Side

"Stella.." ucapku memanggil namanya, dan mengelus wajahnya lembut. Sedangkan ia, hanya tersenyum cerah kearahku. Aku  tersenyum karenanya, ia sangat cantik. Ia memakai sebuah pakaian manusia, seperti yang ku tahu itu adalah gaun. Ia sangat cantik dengan balutan gaun putih itu.

"Kau tahu? Aku menunggumu" ucap Stella memajukan bibir bawahnya, yang terlihat menggemaskan di mataku. Aku mengelus rambutnya lembut, dan ia terpejam, meresapi sentuhanku.

"Kau tahu? Aku sangat merindukanmu" ucapnya dan membuka matanya perlahan lahan. Terlihat, wajah cantiknya, dan manatnya menatap kearahku.

"Aku juga.." ucapku, ia tertawa kearahku.

"Stella.." panggilku, ia menatap kearahku.

"Kau ingat siapa yang melukaimu?" tanyaku, ia terdiam. Tak lama, ia menghela nafas berat dan menatap kearahku lurus.

"Jika aku boleh mengatakan itu, maka aku akan mengatakannya. Nyatanya, aku tak boleh dan tak akan bisa" keluhnya sontak aku merangkul pinggangnya.

"Tak apa, aku akan mencari tahu sendiri" ucapku, ia pun membalas perkataanku dengan senyuman.

"Sudah waktunya.." ucapku yang membuatku bingung. Apa maksud perkataannya?

"Aku harus pergi" ucapnya yang membuatku panik.

"Stella tidak!!" ucapku, ia tersenyum dan melambaikan tangan kearahku.

Ini bukan waktunya.

"Stella!!" pekikku, namun ia semakin menjauh dariku.

"Stella!!" pekikku terbangun dari tidurku.

Itu hanya mimpi?

Aku menatap kearah sekeliling ku, aku tertidur tanpa kusadari pada sebuah koral.

Aku menatap kearah atas, tidak langit sudah menggelap! Tidak ada sinar bulan dilangit. Dengan cepat, aku langsung berenang menuju dasar, dan tepat! Sudah malam.

Aku mencari rasi bintang panah, namun sepertinya sulit. Mengapa seperti ini?

Aku mencarinya dengan teliti dan mengamati satu persatu bentuk bintang.

Dan bingo! Aku menemukan gambar berbentuk panah! Aku dengan sigap menatap kearah tenggara busur tersebut, dan munculah sebuah bintang keemasan Bersinar terang disana. Aku tersenyum, akhirnya aku menemukannya.

Stella, tunggulah aku!

*-*-*-*-**-*-*-*-*

Ashley Side

Aku berenang dengan wajah yang cukup cemas, aku mencari dirinya yang entah pergi kemana.

Apakah ia pergi meninggalkanku sendiri disini?

Aku terus berenang, dan menatap kearah kiri dan kanan, namun Nihil, aku tak menemukan siapapun.

"Hai" sapaku pada seorang mermaid wanita, iapun menatap kearahku.

"Apakah kau melihat pria berekor biru?" tanyaku, ia menggeleng. Benar, kemana ia?!

Aku kembali berenang, mencari seseorang itu.

Dasar pangeran merepotkan, bahkan saat saat seperti ini ia bisa sangat merepotkan.

"Kau mencari pangeran pasifik tersebut?" tanya seseorang, aku menengok kearahnya.

Ah, seorang wanita yang cukup cantik.

Aku mengangguk, jawaban dariku. Ia tersenyum, dan berenang memghampiriku.

"Ia sudah meninggalkan kota ini. Ia memilih berjalan sendiri, dan meninggalkanmu karena memikirkan dirimu.." jelas wanita itu, aku hanya mendengus kesal.

Ia benar benar..

Tak lama, ia langsung berenang pergi meninggalkanku begitu saja. Saat aku hendak mengikuti kearahnya, seseorang memanggilku.

"Ashley.."

My Posesive Mermaid PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang