Acceptable Thing

1K 86 12
                                    

Note : FF ini ditulis dari hasil imajinasi author sendiri. Jika ada kesamaan cerita itu hanya ketidaksengajaan// Maafkan typo dan eyd yang belum benar.

Author Pov

Jisoo masih berkutat dengan dokumen dan surat-surat bernilai jutaan won disaat jam sudah mengingatkannya untuk makan siang. 2 pegawainya bahkan sudah mengajaknya untuk makan siang, tapi ia masih bersikukuh untuk mengulurnya. Memang, sudah 4 hari ini Jisoo dan seluruh pegawainya disibukkan oleh pekerjaan yang menumpuk, namun seharusnya pun Jisoo dapat membagi waktu untuk pekerjaan dan perutnya.

Saat hendak melanjutkan kegiatan typing di keyboard laptopnya, ia merasakan ponselnya bergetar. Jisoo merogoh kantung jas dan mengambil ponsel. Senyumnya pun mengembang saat melihat nama yang tertera diponselnya.

From : Mamaku Tercantik

Mama sudah sampai di Incheon, beritahu Mingyu neneknya akan menemuinya.

To : Mamaku Tercantik

Wah nenekku yang cantik akan datang -Mingyu

From : Mamaku Tercantik

Benarkah ini cucuku yang membalas? Wah segera minta belikan ponsel pada papamu, sayang.

"Yang benar saja, ma," cicit Jisoo sembari tersenyum simpul. Saat hendak kembali meneruskan pekerjaan, ponselnya kini berdering. Panggilan itu masuk dari kontak yang dinamai 'Home'.

"Halo?"

"Papa, kenapa papa belum menelfonku?" Protes Mingyu to the point dari seberang sana.

"Aah ya Mingyu, maaf papa lupa. Papa sibuk. Apa kau sudah makan siang?"

"Sudah pa."

"Baguslah. Mingyu, nenek sudah sampai di Incheon dan sedang dalam perjalanan ke rumah kita."

"Ah sungguh?"

"Apa papa terdengar bercanda?"

"Tidak, baiklah pa, katakan pada nenek aku akan menunggu."

"Baik, ya sudah kalau begitu, ini waktumu untuk tidur siang. Nanti sore papa akan pulang lebih cepat."

"Baik pa, aku akan memimpikan papa."

"Terimakasih, sayang."

Tanpa mendengar tanggapan Mingyu, Jisoo langsung mematikan sambungan telfonnya sepihak.

○○○

Jam menunjukan pukul 03.22 sore, Jisoo  sedang bersiap-siap untuk pulang lebih awal, seperti yang ia janjikan kepada Mingyu.

Saat sedang merapikan mejanya yang penuh dengan dokumen, seseorang menekan bel pintu ruangannya. Suara bariton yang mengucap kata "masuk" terdengar dari dalam ruangan, lalu seseorang itu pun masuk.

"Permisi, Pak. Kelihatannya bapak hendak pulang, tapi sebelumnya bapak kedatangan tamu."

"Hm? Siapa? Suruh masuk saja," jawab Jisoo ramah lalu seseorang yang tak lain adalah pegawainya itu mengangguk dan keluar dari ruangan.

Jisoo yang tengah membenarkan dasinya tiba-tiba terhenti oleh sosok cantik yang barusaja masuk ke ruangannya.

Choi Minki.
Entah bagaimana menyebutkan statusnya dengan Jisoo, tapi yang jelas ialah yang pernah atau tepatnya tidak lama ini menyakiti Jisoo.

Jisoo menatap Minki dengan lekat, kemudian dengan cepat ia mempersilahkan Minki duduk dihadapannya dengan nada yang cukup dingin. Minki mengangguk lesu dan kemudian duduk.

"Papa?"Where stories live. Discover now