Chapter 3

14.4K 802 15
                                    

Happy Reading & Enjoy All


From : Eve
Sorry, dear. Aku tak bisa menjemputmu. Aku sedang jauh dari tempat pemotretanmu dan daripada kau menunggu lebih baik kau naik taxi saja :*

Larissa merengut membaca pesan yang dikirimkan Alice tiga puluh menit lalu itu. Alice benar-benar menyebalkan. Status Alice adalah asistennya, tapi kenapa setiap Larissa pemotretan, interview, atau datang ke acara apapun Alice selalu saja sibuk sendiri. Ini tidak jauh beda dengan Larissa yang bekerja seorang diri.

Dan sialnya lagi mobilnya dipakai Alice. Jika tahu begini, lebih baik dia menyetir sendiri. Larissa sangat tak suka pulang naik taksi dan sayangnya hari ini dia harus naik taksi.

Larissa mengedarkan matanya untuk menemukan taksi. Sesekali dia tersenyum seperti orang bodoh pada kru yang mondar-mandir beberapa kali dan masih menemukan Larissa berdiri di tempat yang sama. Gara-gara Alice!

Sebuah klakson mengagetkan Larissa. Perempuan itu mengerutkan keningnya saat mobil itu berhenti tepat di depannya. Larissa tak merasa berdiri di tempat yang menghalangi, lalu kenapa dia diklakson dan mobil itu berhenti di depannya? Larissa menengok ke belakang, tak ada siapapun. Mobil di depannya ini jelas bukan mobilnya yang dipakai Alice.

"Masuklah," Ujar seorang pria setelah menurunkan kaca jendelanya. Ternyata orang itu adalah Alexander Winstone. Larissa langsung memasang ekspresi cuek. "Kau tak mendengar perintahku? Masuk, Larissa."

"Aku tidak berada di wilayah di mana kau bisa memerintahku sesuka hatimu, jadi aku tak akan menurutinya. Pergilah."

Alexander sangat malas berdebat, tapi sepertinya Larissa memang senang mendebat perkataannya. Dengan cepat dia keluar, lalu menyeret lengan Larissa.

"Ini namanya kau melakukan kekerasan padamu, Mr. Winstone! Lepaskan aku!"

"Aku meminta dengan baik-baik dan kau tak menurutinya, jadi jangan salahkan aku." Alexander membukakan pintu mobil untuk Larissa dan memaksa Larissa untuk masuk.

Perasaan dongkol Larissa untuk Alexander bertambah berkali-kali lipat. Sebenarnya kenapa dengan pria itu? Aku sudah bersyukur tak memiliki janji bertemu dengannya, tapi kenapa dia muncul tiba-tiba seperti ini!

Larissa bersedekap dengan raut wajah super kesal pada pria yang duduk di sebelahnya. Pria itu diam dan Larissa juga tak sudi membuka pembicaraan.

"Ada orang yang ingin bertemu dengamu."

"Siapa?"

"Kau akan tahu sebentar lagi."

Larissa mendengus. Kenapa pria itu semakin menyebalkan dari hari ke hari?!

"Kenapa kau bertindak seenaknya, Mr. Winstone? Kau menyeretku seenaknya, memaksaku masuk padahal aku tak mau, lalu sekarang akan mengajakku bertemu dengan orang yang katanya ingin bertemu denganku. Siapan orangnya? Aku bahkan tak tahu apapun. Bagaimana kalau aku tak ingin bertemu dengannya? Kenapa kau terus seenaknya, hah?!"

"Pertama, ubah panggilanmu padaku. Bukan Mr. Winstone, tapi Alexander. Alex juga tak masalah, keluargaku memanggilku begitu."

Memangnya kita sedekat apa sampai aku harus memanggilmu dengan nama depan?

"Kedua, kita akan bertemu dengan orang tuaku."

"Apa katamu?!" Pekik Larissa tak percaya. "Kenapa aku harus bertemu orang tuamu? Aku bahkan tak mengenal mereka!"

"Kau mengenal mereka dengan sangat baik. Percayalah, kau pasti akan menyukainya."

Dan Larissa langsung terdiam.

Supermodel | #1 Winstone's SeriesWhere stories live. Discover now