Adore U

32K 2K 1.1K
                                    

Meanie Couple Story

"Pak. Aku tidak mengerti apa-apa tentang Fisika. Bolehkan aku minta ajarkan padamu saja? Seperti menjadi guru private ku?"

Adore U

Hari ini kali pertama baginya pergi kesekolah menggunakan angkutan umum. Sepedanya rusak. Dan itu yang membuat hari ini menjadi sial.

Wonwoo tidak berhenti menggerutu selama di dalam angkutan umum. Bibirnya mengeluarkan suara-suara cicitan dan itu membuat perhatian beberapa orang yang berada disekitar teralih padanya.

Kini Wonwoo melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah. Masih sangat pagi. Jadi, yeah, masih banyak murid yang belum datang. Wonwoo bersiul sepanjang perjalanan dan beberapa kali menyunggingkan senyuman ketika berpapasan dengan teman-temannya.

Wonwoo itu seorang yang easy going, ramah, selalu tersenyum, baik, rajin menabung tetapi juga rajin mengambil uang tabungannya, memiliki banyak teman, perhatian tetapi tidak pernah mendapatkan feedback, dan pintar. Okay, pintar dalam arti sering memanfaatkan situasi. Dalam belajar? Percayalah, otak seorang Wonwoo itu kosong. Didalamnya hanya ada bermain. Seperti anak-anak? Oh ayolah. Bahkan lebih dari itu.

Meski wajah Wonwoo itu —sedikit-— tidak bersahabat ketika ia blank, tapi itu sangat berbanding terbalik dengan pola tingkah lakunya. Ia adalah seorang yang konyol, sering bercanda, dan bertingkah absurd. Maka dari itu ia juga mendapatkan teman yang absurd juga. Sejalan katanya.

Wonwoo hendak memasuki kelasnya ketika seorang menepuk pundaknya. Ia mengalihkan pandangannya ke belakang dan tepat dibelakangnya terlihat seorang lelaki yang sangat-sangat tampan —menurut Wonwoo, pada kenyataannya memang begitu— mengulas senyum kearahnya. Wonwoo menahan napas lima detik, bernapas satu detik lalu menahan lagi di detik berikutnya. Sepertinya Wonwoo lupa bagaimana caranya bernapas dengan baik dan benar menurut Kamus Besar Bahasa Korea.

"Hei. Boleh aku bertanya dimana ruang guru?"

Wonwoo tersenyum sangat manis dan sedikit menggoda —keganjenan (?)—. Tangan sebelah kanannya ia tempatkan di bahu kiri si lelaki tampan. Reaksi si lelaki? Tersenyum maklum. Mungkin sudah terbiasa digoda, karena ia lelaki yang sangat tampan, ingat!

"Sangat sulit jika ku jelaskan. Lebih baik aku mengantarkan saja. Bagaimana?"

Si lelaki tersenyum lalu mengangguk. Mendapatkan respon positif, Wonwoo mengaitkan tangannya di lengan si lelaki tampan dan hendak mengantarkannya. Baru saja ia akan melangkahkan kaki pertamanya, tiba-tiba guru Song muncul dan berjalan kearah mereka dengan tergesa-gesa —berlari lebih tepatnya—.

Saat ia telah berada di hadapan Wonwoo, ia tesenyum kearah lelaki tampan tersebut dan mendelik tajam kearah Wonwoo.

"Oh. Kau sudah datang?"

Lelaki itu membungkuk hormat, lalu tersenyum. "Selamat Pagi Guru Song."

Guru Song menatap tangan Wonwoo yang masih bertengger di lengan si lelaki tampan. Dan itu membuatnya jengkel.

"Murid Jeon. Bisakah kau menjauhkan tanganmu dari sana?"

Wonwoo dengan tidak rela menjauhkan tangannya lalu mencibirkan bibirnya.

"Wanita menor ini mengganggu saja." —batin Wonwoo.

"Ayo Kim. Aku antar ke ruang guru." Guru Song lalu menarik tangan lelaki tampan yang di panggil Kim itu berjalan menjauhi tempat Wonwoo berdiri.

Adore U [ BOOK 1 ] ✓Where stories live. Discover now