Oichi - 2

5.2K 429 12
                                    

Hari pernikahan.

Pagi pagi sekali, kediaman keluarga Oda sibuk dengan persiapan pernikahan. Para dayang, pelayan, dan pengawal sibuk dengan pekerjaaanya masing-masing. Di pavilliun Oichi terlihat lebih ramai oleh para dayang. Oichi sendiri sedang memandangi pantulan cermin dihadapannya dengan tatapan kosong. Para dayang sibuk merias wajahnya.

"Oichi-sama, mari berdiri aku bantu memakai gaun. " kata kepala dayang.

Oichi berdiri dengan tegap, para dayang segera membantunya memakai gaun pernikahan yang disebut hanayome ishō.

"Oichi-sama, Anda begitu cantik dengan gaun ini. " komentar dayang kepala,

"Seperti sudah ditakdirkan! " tambah dayang lainnya,

Setelah semua dayang pergi, kini tinggal Oichi dan Zang yang sibuk dengan pikiran masing-masing. Pintu utama pavilliun terbuka, seorang pelayan masuk dan memberitahukan kalau upacara akan dimulai.

Oichi berjalan keluar pavilliun menuju ke aula utama kediaman Oda. Para dayang dan pelayan berbaris rapi dibelakang Oichi.

Oichi bertapapan muka dengan calon suaminya, Panglima Katsuie. Oichi memberi hormat, kemudian keduanya mendekat dan berjalan berdampingan menuju altar. Seorang Bhiksu membacakan perjanjian pernikahan. Setelah selesai keduanya memberi hormat.

Setelah upacara pernikahan, pesta pernikahan diselenggarakan saat itu juga. Ramai tamu yang kebanyakan Panglima perang dan kepala keluarga klan masing-masing. Penjagaan ketat disetiap sudut kediaman keluarga Oda membuat suasana tenang.

Pesta pernikahan selesai menjelang tengah malam. Beberapa Panglima perang,yakni sahabat Katsuie masih betah untuk mengobrol. Sementara Oichi sudah berada dikamarnya, melepas semua atribut pernikahan serta make up yang memberatkan wajahnya. Oichi duduk dikursi malasnya sambil membaca sebuah buku taktik politik kekaisaran.

"Anda belum tidur, Oichi-sama? " tanya Zang dibalik pintu,

Oichi menghentikan tangannya yang hendak membalikkan halaman. "Seharusnya kau tidak disini. "

"Ampun, tapi hamba mengkhawatirkan Anda. Hamba melihat Tuan Katsuie masih mengobrol dengan sahabatnya, jadi saya pikir Anda kesepian. " terang Zang sambil menunduk,

"'Kesepian'.. Aku sudah terbiasa dengan kata itu, kau boleh pergi. " balas Oichi kemudian kembali membaca,

Pintu terbuka lebar, seorang berjalan mendekat. Bau alkohol menyebar dengan cepat keseluruh ruangan. Oichi menutup bukunya dengan kasar.

"Kau mabuk? " tanya Oichi masih menatap buku ditangannya,

"Tidak, aku hanya minum sedikit. Kenapa? Apa kau kecewa karena malam pertama kita mungkin tak akan seindah yang kau inginkan? " Katsuie membalikan pertanyaan,

"Zang, apa kau diluar?! " teriak Oichi,

"Hamba disini, Oichi-sama. " Zang muncul dengan cepat di depan pintu,

"Antarkan Katsuie-sama untuk membersihkan diri. " kata Oichi kemudian masuk ke kamarnya,

Zang memapah Katsuie menuju ke pemandian air hangat yang berada di pavilliun belakang, khusus milik keluarga Oda.

"Apa kau pengawalnya saat ia masih gadis? " tanya Katsuie sambil menegapkan tubuhnya,

"Ampun, tapi sekarang pun Oichi-sama masih gadis karena Anda belum menyentuhnya. " jawab Zang dengan sopan,

"Dia milikku sekarang. Jangan berani berkata seperti itu lagi! " bentak Katsuie,

"Ampun, Anda tidak mabuk? " tanya Zang memperhatikan Katsuie,

"Ah ya, aku memang tidak mudah mabuk. Aku seorang Panglima perang sekaligus kepala keluarga di klanku, kalau aku mudah mabuk maka aku tidak akan sebersinar sekarang. " jelas Katsuie,

"Oichi-sama sangat benci bau alkohol, makanya hamba diminta untuk memandikan Anda. " jelas Zang,

"Kalau begitu, aku harus benar benar bersih. Tunggulah. " kata Katsuie kemudian masuk ke tempat pemandian,

Beberapa saat ia keluar dengan wangi maskulin yang menggoda.

"Nanti, didalam pavilliun kau harus membantuku berjalan seolah aku masih mabuk. " kata Katsuie memberi arahan,

"Tapi, Katsuie-sama..? " Zang tampak bingung,

"Sudah, ikuti saja. " kata Katsuie kemudian jalan mendahului Zang.

*

Zang menuruti peemintaan Katsuie untuk memapahnya saat didalam pavilliun. Oichi membukakan pintu kamarnya dan membantu Katsuie untuk berjalan kearah ranjang. Zang segera menutup pintu dan berjaga di luar pavilliun untuk menjaga privasi keduanya.

Oichi memperhatikan wajah Katsuie yang penuh guratan kecemasan.

"Apa kau sangat suka memandangi wajahku? " Katsuie membuka matanya sambil tersenyum miring,

"Aku hanya melihat sebentar. " balas Oichi kemudian duduk di kursi malasnya yang mengadap keluar jendela,

Katsuie mendudukan tubuhnya diatas kasur sambil memandangi punggung Oichi.

"Nikmatilah malam terakhirmu disini. Aku tidur duluan. " kata Katsuie kemudian membaringkan tubuhnya dan tidur,

********

Gomennn part ini kependekkan. Minta vomment nya gaisss

Oichi-himeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang