Part 3

8.8K 425 3
                                    

Flashback

"maafkan saya, saya tidak bermaksud membuatmu merasa sedih" kata Pak Harianto saat hanya ada mereka berdua dipemakaman tersebut

Icha masih berjobgkok memegangi Nisan Ibunya. siang tadi Ibu dan Ayahnya dinyatakan Meninggal dalam kecelakaan maut yang melibatkan Harianto didalamnya.
"Om hanya tidak ingin ada kebencian diantara kita berdua. Om menyesal" sambung pak Harianto

"saya tidak apa-apa" jawab Icha

"saya akan bertanggung jawab atas meninggalnya kedua orangtuamu" kata Pak Harianto

"tidak usah" kata Icha kemudian melangkah pergi

ia berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh, namun seseorang berpakaian stelan jas hitam berada didepan rumahnya. Icha yang melihat hal itu lantas menghentikan langkahnya.

harianto turun dari mobil yang sedari tadi mengikuti Icha.

Icha kemudian bersembunyi dibalik semak-semak. harianto yang melihatnya lantas menariknya masuk ke mobil.

"siapa orang itu ? mengapa dia menunggumu didepan rumah ? dan apa yang membuatmu bersembunyi" tanya Harianto

Icha hanya diam. ia tidak berniat menjawab.

"ceritakan semuanya kepadaku, maka aku akan menolongmu" kata Harianto menatap mata Icha tulus

"di.. a" Icha mulai berbicara "dia rentenir yang menagih hutang Ibu dan bapak. makanya Tadi siang Ibu dan Bapak lari dari rumah dan Bapak menabrak kedua orangtua saya. karena tak mampu membayar utang akhirnya mereka berdua menjual saya pada rentenir itu." kata Icha kemudian tertunduk

"mana mungkin kedua orangtuamu tega melakukan hal itu" kata Harianto sulit untuk percaya

icha diam.

"karna kami miskin" kata Icha

"aku bekerja disebuah cafe sebagai cleaning service untuk membayar hutang mereka, kalau pagi aku menjadi pegawai pertamina. dan jika malam aku bekerja sebagai montir cuci mobil. upahku sebulan dari 3 pekerjaan itu hanya mampu membayar bunga hutang mereka tiap bulan. maka mereka menjualku ke rentenir tua itu" katanya Icha

Harianto mulai tersentuh.

"jadilah anakku" kata Harianto "menikahlah dengan anakku, maka aku akan mengeluarkanmu dari kesakitanmu selama.ini" kata Pak Harianto

_""__""__""

Atas janji Pak Harianto, Icha ingin menikah dengan Billy. namun bukannya keluar dari kesakitan malah menambahi kesakitan Icha.

namun, sepertinya Icha sudah yakin bahwa hidupnya memang terlukis Indah dengan.kesakitan tanpa harus hidup bahagia seperti orang normal biasa.

kesakitan mengajarkannya lupa bagaimana cara tersenyum, apalagi bermimpi bahagia, itu bukanlah sebuah harapan karna ia terlalu takut untuk jatuh dan kembali kedunia nyata yang menyakitkan.

Karna Aku Istrimu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang