Part 2

10.4K 461 9
                                    

Prrraaaaanggggggggg

ica memungut pecahan piring tersebut.

"kau sungguh tidak memiliki apapun yang bisa diandalkan!" kata wanita separu baya yang duduk dikursi meja makan

"auuu"Icha meribgis saat sebuah kaki menginjak tangannya yang tengah memunguti pecahan piring

matanya memerah, tangannya yang perih membuatnya menangis seketika. saat kaki milik mertuanya itu sengaja diinjak semakin dalam hingga ia semakin merasa tersiksa.

"Maaf Ma" ucap Icha menahan tangisnya

Namun mertuanya seakan tuli dan seolah tidak mendengar perkataan Icha.

"Kenapa kau berjongkok Icha? " terdengar suara bariton pria paru baya yang terduduk di bagian depan meja makan

Kaki mama mertua Icha kemudian diangkat dan sedikit memperbaiki duduknya.

"Tidak Pa" jawab Icha secepat mungkin memungut semua pecahan piringnya

"Ayo bangun dan sarapanlah biar Mbok Ni yang membereskan itu" kata Ayah mertuanya

Icha kemudian berdiri dan menuju dapur. Ia membersihkan tangannya dengan air. Dan westafel itu penuh dengan darah. Rasa perih yang Ia rasakan membuatnya berteriak dalam diam dengan menggigit kerah bajunya agar suara teriakannya tidak terdengar.

Ia menghapus air matanya saat hendak keluar dari dapur.

"Ayo duduk dan ikutlah makan" kata ayah mertuanya

"Saya ingin menyiapkan pakaian Billy" kata Icha menunduk dan menuju ke kamar Billy

Sesampainya dikamar Billy, Icha mengambil kemeja putih yang subuh tadi sudah disetrikanya.

"Mana kemejaku? " tanya Billy

Icha memberikannya kepada Billy,

"Kenapa ada noda darah di kemeja putihku??  Kau tahu berapa harganya??  Ini Lebih mahal dari dirimu!!" Bentak Billy menampar Ica

Ica tersungkur dilantai. Ia masih menahan tangisnya.

Ica kemudian menuju lemarinya dan mengikat tangan kanannya dengan sapu tangan agar darahnya tidak keluar. Dan kemudian Ia mengambil kembali kemeja baru yang akan digunakan Billy.

Ia menyetrika kemeja putih itu dengan tangan kiri. Ia sangat hati-hati agar tangannya yang berdarah tidak mengenai kemeja Billy.

Tidak ada air mata yang keluar dari matanya. Dadanya yang sesak membuatnya terus mengatur nafas menahan tangis. Sudah dua bulan sejak pernikahannya dan sudah 60 kali pula Icha menyetrikakan baju suaminya itu sebelum berangkat kerja. Ia Bahkan membawakan makan siang untuk Billy setiap siang karena Billy tidak bisa makan sembarangan.

Setiap malam, Icha menunggui Billy pulang kerja . Sudah dua bulan pula Ia tertidur di sofa kamarnya sendiri karena Billy melarangnya tidur disampingnya.

Selama dua bulan ini, berat badannya merosot 5 kilo. Ia tidak pernah mengeluarkan kata-kata berarti. Jika dipukul atau dibentak Billy, Ia tidak berani menjawab. ia hanya diam saja.

Belum lagi kelakuan Ibu mertuanya yang sengaja mencelakai dirinya dan menjadikannya sebagai pembantu.

Hanya ayah mertuanyalah yang bersikap baik kepadanya selain Mbok Ni. Namun Ayah mertunya juga tidak pernah tahu kelakuan Istri dan anaknya.

Setelah membersihkan setiap pagi membantu Mbok Ni, Ia akan memasak makan siang untuk suaminya dan mengantarkannya langsung ke kantor sesuai permintaan Billy, Namun Ia hanya boleh mengantar Sampai Resepsionis dengan mengatakan bahwa Ia adalah pembantu Billy.

Memang benar, dandanannya sebagai Istri CEO King Sport sangat tidak memungkinkan. Jangankan make-up.baju yang digunakannya saja lebih cocok menjadi baju Mbok Ni yang berusia 65 tahun.

namun ia tidak pernah mengeluh. ia hanya terus berpikir.bahwa sesuatu akan indah pada waktunya.

saat ditanya tetangga siapa dirinya ia hanya terdiam dan memilih pergi meninggalkan mereka yang akan berjinggung soal dirinya dan keluarga Harianto itu.

ia tidak pernah terlihat senyum bahkan kepada Mbok Ni yang merupakan orang terdekatnya di Rumah keluarga besar Harianto tersebut.

"lama sekali kamu kerjanya" kata Billy menarik kemeja putih tersebut setelah disetrika oleh Icha. icha memasangkan dasi dengan pelan karena tangannya yang sakit.

"mana sarapanku ? apa kau tidak membawanya kesini ?" tanya Billy mendorong tubuh Icha

"tadi aku tidak sengaja menjatuhkannya" jawab Icha

"bodoh !! kau tahu kan bahwa aku tidak ingin bertemu Papa. cepat ambilkan sarapanku !! SEKARANG !!"bentaknya

Icha kemudian menuju ruang makan. ia mengambil sepotong roti dan sebuah kopi hangat yang tadi telah dibuatnya. ia mengantarnya kembali kekamar dengan keadaan tangan yang terluka.

Billy tenga membaca Koran di sofa kamarnya menghadap ke tempat tidur.

"malam ini aku akan lembur tapi janga harap kau bisa tidur diranjangku. tetaplah tidur ditempatmu" katanya sambil meneguk kopinya

Icha hanya terdiam. jikapun Billy mati, Icha tidak akan ingin tidur diranjang itu.

part selanjutnya adalah flashback. jadi jangan jenuh dulu yah..

Karna Aku Istrimu.Where stories live. Discover now