Kim Nam Joon

257 13 0
                                    

A Short IMAGINE
"Dear My ex. Boyfriend"
By: Maria Levita Ana. RK
Kim Nam Joon x Natasha Biverlly (you) || Sad Romance || 17-

■□■□

London, Musim salju 2009.

* AUTHOR POV*

Biverlly berjalan menyusuri jalan yang tertutup salju. Sendirian. Kedinginan. Dan, hancur.
Setibanya dirumah. Biv melepas mantel tebalnya menggantungnya di gantungan belakang pintu dan segera membuat segelas cokelat panas. Rasanya baru saja terbangun dari mimpi setelah menghirup cokelat panas itu, rasanya baru saja cair tangannya yang sudah membeku setelah memegang erat gelas panas itu, dan otaknya terasa meleleh setelah cokelat panas itu menuruni tenggorokan.
"Bagaimana mungkin kau meninggalkanku kembali ke Korea sana, Namjoon" perih sudah setelah Biv mengucapkan perkataan itu. Pandangannya kosong lurus kedepan tangannya memegang cangkir cokelat panas didepan dada dan tubuhnya merosot setengah diatas kursi.

* NAMJOON POV *

Aku tak tega meninggalkannya berjalan sendirian ditengah salju yang sedang mengamuk ini. Aku lebih tak tega harus memutuskan hubungan ini. Aku tak kuat melihatnya yang tiba-tiba memberku dan mematung dihadapanku setelah aku mengucapkan kalimat yang tak pantas ku katakan. Tapi bagaimanapun juga hubungan ini harus berakhir. Bagaimana mungkin kami menjalani hubungan jarak jauh? Kalau dia mampu. Jujur, aku yang tak mampu. Bukan hanya tak mampu menahan rindu, perasaan itu masih bisa dimaafkan jika hanya tentang persoalan perasaan. Aku hanya tak mampu menjaganya lebih dekat. Aku tau masa depanku sudah hampir nyata. Tak mungkin aku dapat berlibur ke London untuk waktu yang lama.

* BIVERLLY POV *

"Namjoon? Aku sudah didepan bandara. Kau dimana?"
"Aku sudah didalam. Kemarilah aku di kedai kopi"
"Baiklah. Tunggu aku." Aku langsung berlari menuju kedai kopi yang Namjoon katakan. Dari luar kaca tembus pandang itu aku bisa melihatnya duduk sambil mengaduk-aduk kopinya.

"Hati-hati dijalan, teman" Aku tak merasakan berat saat mengatakan "teman" hanya saja, terlalu menyayat hati kecilku. Aku-pun duduk dihadapannya.
"Sudah 3hari sejak kejadian itu Biv. Sekarang aku akan pulang."
"Aku tau. Sukses untuk karirmu yaaaa."

Kami berpelukan. Entah mengapa aku merasakan seperti aku akan kehilangan dia seutuhnya. Akan ada penggantiku diluar sana. Akan ada banyak orang yang lebih memperhatikannya dan aku tenggelam diantara orang banyak itu. Aku merasa harus melepasnya tapi aku juga merasa dia masih milikku seutuhnya. Kalian boleh mengenalnya tapi jangan miliki dia!
Tepat saat itu juga. Pengumuman keberangkatan Namjoon akan segera berangkat. Aku melepas pelukanku. Tapi ia merampas tanganku dan mengisyaratkan untuk mengikutinya. Aku mengikutinya hingga kami berpisah di suatu tempat yang bertuliskan "BATAS PENGANTAR PENUMPANG"

"See you on top, Namjoon!" Aku memasang senyum keikhlasan untuk melepaa kepergiannya. Tanpa membalasnya, ia mengusap kepalaku sayang. Akhirnya kami berpisah. Lost contact. Berjam-jam yang berganti menjadi tahun demi tahun. Aku sudah tak mengetahui kabarnya, tak tau lagi seperti apa dia sekarang. Aku menyerah mencarinya. Cukup sudah 3,5tahun ini aku mencarinya. Aku lelah.

■□■□

London, Agustus 2013.

* AUTHOR POV *
Biverlly baru saja pulang dari kampusnya. Ia menggendong banyak buku dan map. Setelah dari kampus ia menaruh barangnya didalam mobil. Dulu didalam mobilnya ada foto 2orang sedang berangkulan di sebuah pantai. Entah kenapa dan bagaimana, foto itu ia buang pada awal Januari 2012 kemarin. Semua yang berhubungan dengan pria itu sudah ia musnahkan. Dan sekarang pikirannya sudah bersih tentang pria itu. Ia harus bertemu dengan temannya dia sebuah mall.

* BIVERLLY POV *

"Apa yang hendak kau beli lagi? Aku lapar El." Temanku Eleanor memang tak tahu waktu kalau sudah berbelanja. Ia sanggup berjam-jam disini sedang aku pusing didalam gedung inu.
"Baiklah kita makan setelah aku beli sebuah kaset. Okay?" Katanya kegirangan.
"Hmmm." Jawabku malas.

# Wussup! This is BigHit exclusive! Whoo. And the coolest kid in the world. Whoo BTS! I RapMonster, Jin, Jimin, JHope, V and who we get here right now. Suga, Jungkook #

"Kyyyyyyaaaaa Rap-Monster!!!!!" Eleanor bersorak kegirangan sementar aku sok menyibukan diri melihat-lihat kaset disana. Aku membuntutinya yang sedang bahagia dengan posisi tangan dilipat dibawah dagu dan matanya berbinar-binar. Aku melihatnya mendongak keatas, kearah layar besar.

Aku sempat menghujatnya yang bisa-bisanya jadi ikutan gila K-pop sampai aku merasakan yang tak pernah kurasakan sejak musim salju 2009 lalu. Aku ikutan menonton. Hanya kami berbeda perasaan. Ia bahagia hampir mati sedang aku, bangga-rindu-terharu-perih-sakit-bangga-rindu-rindu tapi perasaan banggaku lebih besar daripada perasaanku yang lain. Diakah, mantan kekasihku itu?

Saat sampai dirumah aku searching digoogle dan mulai mengetik "BTS" sesuai dengan tulisan akhir video itu.
Kim Nam Joon. Rapper and Leader Group.
Airmata bahagia menetes dipipiku. Akhirnya ku temukan dia, aku menemukannya digoogle. Dan itu terasa konyol dan tak adil.

Saat kubuka twitter. Seorang teman SMPku meminta nomor telponku untuk acara reoni SMP. Aku memberinya lalu aku tidur dengan memegang dadaku yang sakit.

* NAMJOON POV *
Aku tak mau berlama-lama. Aku memang memutuskan kontal dengan Biv. Aku hanya menulis username twitternya. Karna aku tau dia tak akan ganti usermame. Aku minta nomernya dan berpura-pura sebagai teman lawasnya. Aku menelponnya malam ini setelah semua kesibukkanku selesai. Bukannya aku datang disaat aku sudah sukses, bukannya aku sombong. Aku hanya ingin berterimakasih.

"Natasha Biverlly?" Aku sangat berhati-hati dalam berbicara kaliini.
"Hai leader! Apa kabarmu?" Sungguh aku mati aku penasaran bagaimana ia tahu!
"Bagaimana kau tau"
"Temanku leader. Hehe. Jadi, ada apa?"
"Biv. Apa kau ingat kata-katamu terakhir dibandara?"
"Tidak."
"Dear my ex. Boyfriend. See you on top. And here I'am Biv. Sesuai doamu aku ada disini sekarang. Biv trimakasih aku tidak akan pernah lupa dukungan mu dari belakang yang selalu membuatku semangat."
"Baiklah. Selamat."

Dia memutuskan telponnya. Tanpa sebab, tapi sampai sekarang aku masih mengikuti aktifitas twitternya dan mendapatkan sebuah status
"Aku bangga karna kau sudah berada dipuncak. Mungkin kau lupa denganku, tapi aku masih mengenalmu. Jujur, aku bangga:)"
Airmata ku tak bisa dikendalikan. Aku hanya menangis. Dan kami tak pernah berkomunikasi lagi. Sebenarnya. Bukan ini yang kuinginkan.

* BIVERLLY POV *

Aku tak ingat apakah aku mengatakan "Dear my ex. Boyfriend" saat dibandara atau tidak. Tapi intinya aku lebih bangga daripada leader BTS itu. Karna aku yang membuatnya berhasil. Coba saja waktu itu kami tidak putus. Aku sudah menghentikan mimpinya. Andai saja aku menahannya dibandara BTS hanya beranggotakan 6orang. Aku bisa saja mengikuti egoku untuk tetap bersamanya tapi fans tak akan tau siapa itu RapMonster.
Sampai sekarang aku masih mendukungnya. Dengan cara? Ya. Aku juga ARMY. Sama seperti kalian. Bukan karna Namjoon mantanku. Tapi karna kharisma mereka. Dan ini adalah fandom K-pop pertamaku.
Aku mungkin tenggelam diantara ribuan fans. Tapi aku pernah menyinggahi hatinya. Hanya itu yang bisa menghiburku bila aku melihat fans yang fanatik jika sedang berpapasan denganku. Aku dan Namjoon sudah tak berkomunikasi lagi. Hubungan kami sebagai seorang kekasih sudah berakhir. Tapi hubungan antara fans dan idol tak akan permah kuputuskan. Sampai kapanpun.
Aku tak berharap bertemu dengannya mengatur jadwal pertemuan hanya karna aku mantan kekasihnya. Aku-pun tak pernah datang ke konsernya. Aku takmau jatuh hati lagi padanya dan berharap lebih lagi padanya karna itu adalah sebuah resiko. Aku jauh lebih bahagia hanya dengan mengaguminya sebagai seorang fans saat ini.

■□■□
End

Dear My ex. BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang