Part 34 : Kedatangan Sang Pemilik Ornamen Lotus

Mulai dari awal
                                    

"Sekolah ini mengagumkan. Tapi sayangnya informasi mudah sekali bocor." Keir mencoba memancing amarah Seira. Tapi wanita itu tidak bergeming dan tetap sedingin es.

"Jika yang kau maksud adalah berita kepulanganmu, aku memang tidak peduli. Apa yang istimewa tentang itu?" Seira menaikkan sebelah alisnya.

"Kau benar. Tidak ada masalah, aku senang sekali dengan sambutan hangat tadi." Keir mengingat para murid khususnya para siswi yang menatapnya seperti pemburu.

"Aku ingin menghibur sedikit murid-muridku. Setidaknya mereka harus melihat bujangan Bowman yang berusia 33 tahun dan belum menikah."

"Tapi aku sudah mempunyai tunangan yang sebentar lagi akan kunikahi. Tentunya kepala sekolah tahu itu kan?"

Ekspresi Seira sedikit berubah, dan Keir hampir tidak dapat menahan senyumnya saat itu.

"Ya," jawab Seira singkat. Kepulangan Keir yang lebih awal ini karena desakan dari kedua keluarga agar mereka segera menikah. Beberapa bulan lagi pernikahan mereka akan berlangsung.

Keir rasa sudah cukup. Seira memang sudah berubah sangat drastis tapi ia tetaplah gadis kecil yang lebih muda delapan tahun darinya. Sebenarnya ia bisa saja menikahi Seira saat gadis itu lulus kuliah di usianya yang muda dan langsung menjadi kepala sekolah. Tapi ia tidak ingin terlihat seperti pedofil yang menikahi gadis berusia belasan tahun.

Keir bangkit dan melemparkan senyum yang selalu berhasil membuat wanita bertekuk lutut terhadapnya. Untuk kasus Seira rona merah terlihat menjalari pipi halusnya.

"Senang bisa bertemu denganmu lagi," kata Keir sambil berlalu pergi. Seira bangkit dan berjalan mengantarkan Keir keluar. Hanya sebuah formalitas. Tegas Seira. Tapi begitu mendekati ambang pintu Keir meraih Seira dan mendorongnya ke tembok di samping pintu.

Keir mengunci pergerakan tubuh Seira. Ia menunduk dan melumat bibir lembut wanita itu tanpa ampun. Seira meronta-ronta mencoba melepaskan diri tapi kemudian ia sadar bahwa ia tidak dapat lepas dari Keir. Seira hanya wanita mungil di hadapan pria raksasa ini.

Menyadari Seira menyerah Keir semakin semangat mencium wanita itu. Seira dapat berubah menjadi wanita besi tapi ternyata ia juga wanita yang belum pernah bersentuhan dengan laki-laki. Dari reaksinya Keir tahu bahwa ciuman ini adalah ciumana pertama bagi Seira. Keir menggoda bibir Seira agar terbuka. Begitu kesempatan datang Keir semakin memperdalam ciumannya. Ia menyelusuri setiap inci mulut Seira dengan intim.

Keir tidak tahu bahwa Seira terasa begitu manis. Kalau ia tahu sejak dulu ia akan menikahinya walaupun usia wanita itu masih belasan tahun. Tapi beberapa bulan lagi Seira akan menjadi istrinya dan Keir akan mempunyai kendali penuh atas Seira.

Dengan enggan Keir menjauhkan bibirnya dari Seira. Ia berbisik di telinga wanita itu, "Itu salam dariku. Calon istriku."

Kemudian ia meninggalkan Seira yang masih terpaku disana.

---**---

Bahaya. Keir hampir kehilangan kendali tadi. Siapa yang akan menyangka ia akan merasa seperti itu hanya mencium Seira? Ia bahkan tidak pernah membayangkannya. Keir kira perasaannya hanya untuk orang itu.

Keir menenteng kopernya menuju ruangannya. Ia merindukan ruangannya di Akademi Frisuki. Sekolah ini bagi Keir adalah hal yang berharga. Ia tidak meninggalkan profesinya sebagai guru walaupun bisnisnya telah berkembang sangat pesat. Ia menyukai mengajar di sekolah ini. Begitu banyak kenangan yang membahagiakan yang terjadi di sekolah ini.

Saat Keir berada di koridor dekat ruangan guru ia terhenti. Keir seperti kembali ke masa lalu. Atau memang selama ini ia tengah bermimpi? Bayangan masa lalu yang tengah mendekatinya ... Ini nyata.

Eye of Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang