Taehyung POV
Aku memegang buku diary yang Eunbi berikan tadi dan berniat ingin membacanya.
Ketika aku ingin membuka halamannya, aku mendengar suara di pintu kamarku. "Kau sedang apa?" tanya Jin hyung dan masuk ke kamar.
"Tak ada hyung." buru-buru aku menyembunyikan buku diary itu di belakang tubuhku. Aku tak ingin member yang lain tahu isi diary ini. Bisa habis aku diejek mereka jika mereka melihatnya.
"Oiya, kau darimana tadi? Kata yang lain kau pergi keluar."
"Akuu... aku pergi kerumahnya hyung."
"Kerumahnya? Kerumah siapa?" Tanyanya, kemudian tampak seperti sedang berpikir. "Ke rumah Eunbi?" Tanyanya lagi. Jin hyung memang tahu aku berkencan dengan Eunbi. Begitu juga member yang lain.
"Iya hyung. Hari ini hari ke 100 kami berkencan." ucapku.
Jin hyung tersenyum ke arahku. "Benarkah? Chukkae Taehyung-ah. Apa saja yang kau lakukan tadi?"
"Hanya mengobrol dengannya sambil melihat bintang. Memangnya apa lagi yang bisa kulakukan?"
"Ah iya tentu saja kau tak bisa bepergian seperti pasangan yang lain. Tapi dengan kau melakukan itu tetap saja membuatku iri." Ya. Jelas sekali dari tatapannya bahwa dia iri padaku.
Aku berdiri dari dudukku. "Kalau kau iri. Carilah wanita untuk berkencan." ejekku sambil tertawa dan langsung keluar dari kamar.
Aku mencari tempat yang aman di dormku untuk membaca buku diary Eunbi dan kutemukan tempat yang jauh dari jangkauan member lain itu adalah di dapur. Sekarang sudah tengah malam. Beberapa member sudah ada di kamarnya untuk tidur dan sisanya ada di ruang tv. Jadi satu-satunya tempat yang aman adalah di dapur. Ah biarlah, mau di dapur atau di manapun yang penting aku bisa membacanya dengan tenang.
Aku duduk di lantai sambil menyandar ke meja dapur. Setelah mendapat posisi yang menurutku nyaman, aku mengeluarkan diary Eunbi dari tempat persembunyiannya. Di dalam kausku.
Aku membuka halaman pertama. Foto selfie Eunbi di hari pertama kami berkencan. Kuperhatikan setiap detail di foto itu karena aku hanya melihat sekilas di rumah eunbi tadi.
Eunbi tersenyum dengan manisnya di foto itu. Senyum yang selalu menjadi favoritku. Aku beralih ke orang - orang di belakang Eunbi. Mencari keberadaan sosokku. Ah ini dia! Tapi tunggu dulu... kenapa aku... kenapa Eunbi berfoto di saat keadaanku seperti ini? Aku terlihat sedang membuka mulutku lebar - lebar dengan mataku yang menyipit. Ini pasti pada saat aku sedang menguap karena yang aku ingat sehari sebelum itu aku hanya tidur beberapa jam.
Kenapa Eunbi memotretnya ketika aku dalam keadaan seperti itu? Aish... Dia bilang aku terlihat tampan hari itu, tapi di foto ini aku malah terlihat aneh sekali.
Aku melihat tulisan di bawah kata - kata Eunbi yang sudah kubaca ketika dirumahnya. Tulisan itu ditulis kecil - kecil sehingga tak sempat terbaca olehku sebelumnya.
Oppa! Kau lucu sekali di foto ini. Aku jadi tahu sekarang kalau mulutmu ternyata sangat besar. Bahkan aku pikir kepalaku akan muat jika masuk ke mulut besarmu itu! :p
Eunbiii... gadis itu! Akhir - akhir ini dia sering sekali mengejekku. Awas saja kalau aku bertemu dengannya nanti. Akan aku buktikan kalau mulutku tak sebesar itu sampai bisa memasukkan kepalanya ke dalam mulutku(?)
Aku membalik halamannya. Tak kuasa melihat derp face-ku itu lagi(?)
Foto Eunbi dan juga 2 sahabatnya. Mereka berada di sebuah taman bermain. Terlihat tengah tersenyum ke arah masing - masing dengan bando bertema binatang di atas kepala mereka.
