“Brrr..dingin sekali!!” Ucap Wana mengusap kedua telapak tangannya.
Tepat saat ia selesai mengatakan itu seseorang tiba-tiba saja mendekapnya dari belakang. “Kalau begini sudah hangat belum?!”
“OMO~!! Su..Sungmin~si?!!” Seru Wana lalu berdiri seraya melepaskan pelukan pemuda itu.
Sungmin sendiri menatapnya heran.”Waeyo?! Tidak suka?”
Wana terlihat masih kaget, itu sebabnya ia tidak langsung menjawab. Atau mungkin ia ragu mengatakan yang sebenarnya. “Eum..anii~itu..”
Belum sempat Wana melanjutkan kalimatnya Sungmin sudah kembali menariknya dalam pelukannya. Membuat Wana lagi-lagi terkejut. “Babo. Kenapa harus tetap bertahan diluar dengan udara dingin seperti ini?!” Tanya Sungmin yang masih memeluk erat Wana. “Apa kau tau bagaimana khawatirnya aku padamu tadi hah?!”
Ucapan Sungmin kali ini membuat Wana tertegun seketika. Benarkah yang didengarnya barusan? Kalau Sungmin..mengkhawatirkannya?!
Wana mencoba memastikan sesuatu.”Sungmin~si..mungkinkah kau..”
“Joahaeyo~” Mendengar jawaban Sungmin barusan membuat detak jantung Wana seolah terhenti sesaat. Ia benar-benar tidak pernah menyangka Sungmin akan mengatakan hal itu. “Keurae..aku menyukaimu Shin Wana. Bersama dengan Eunsu selama hampir setahun dibandingkan denganmu beberapa hari ini benar-benar terasa berbeda. Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi aku..benar-benar merasa menjadi diriku saat bersamamu. Aku selalu merasa ingin bersamamu walaupun nantinya hanya pertengkaran yang akan terjadi. Aku merindukan semua itu. Aku..merindukanmu.”
Wana sudah tidak dapat menahan lagi genangan airmatanya. Ia hanya bisa membiarkan airmata itu mengalir deras di pipinya. Semua ini benar-benar diluar dugaannya. Ia sama sekali tidak pernah berpikir Sungmin akan membalas perasaannya. Tapi kenyataan berbeda. Pemuda itu menyukainya.
“Ya~jangan bilang kalau saat ini kau menangis?! Aku tidak pernah melihat ada Singa yang menangis. Itu merupakan pelecehan besar tau..” Canda Sungmin. Wana yang merasa kesal langsung melepaskan diri.
“Mworago?! Neo jinjja..YA!! Lee Sungmin!! Enak saja kau mengataiku seperti itu. Kau pikir aku ini ap..” Wana kembali terkejut saat Sungmin tiba-tiba saja mengecup bibirnya. Wana sampai tidak bisa berbuat apa-apa saking terkejutnya.
“Kau ini benar-benar berisik..!!” Ucap Sungmin saat ia melepaskan ciumannya. Wana tidak langsung menjawab. Dirinya masih sulit mencerna apa yang baru saja terjadi. Sungmin malah tersenyum melihat kelakuan Wana. “Kau menyukainya?!”.
Gadis itu menatapnya bingung.”Eh?! Mwo?!”
“Kisseu~...kau menyukainya kan?! Woah~aku tidak menyangka gadis sepertimu ternyata bisa bersemu juga dengan hal seperti itu..Hhaha” Kekeh Sungmin.
“MWORAGO?!! Kesal sekaligus malu kini menyatu dalam pikiran Wana.
“Gwencana~ tenang saja. Aku jamin ini bukan yang terakhir kalinya aku akan melakukan itu padamu. Hehehe..”
Wana menatap Sungmin tak percaya. “Mworago?!”
“Yaa..Ya!! Tatapan macam apa itu?! Kau ini satu-satunya Slave yang berani menatapku seperti itu.” Protes Sungmin.
“Yaa~bukankah sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu.” Kesal Wana lalu beranjak pergi dari tempat itu namun Sungmin lebih dulu menariknya dalam pelukan namja itu.
“Mianhae~ tadi itu aku hanya bercanda.” Ujar Sungmin. Pemuda itu tampak menyesal. Wana sendiri hanya menghela nafas. “Aku berjanji tidak akan memanggilmu dengan sebutan seperti itu lagi. Cause you’re not Slave...You’re my Girlfriend. Benar kan?” Wana mengangguk seraya tersenyum kecil membuat Sungmin mempererat dekapannya.
“Sungmin~ah, bisa tidak kau melepaskanku sekarang?!” Pinta Wana.
Sungmin pun akhirnya melepaskannya.”Waeyo?! kau tidak suka dipeluk oleh namjachingumu sendiri..?!”
“Bukan begitu~ aku hanya...”
“Aah~aku tau. Kau pasti lebih suka jika aku mencium mu kan?! Hhaha!! Yaa~!! Benar-benar gadis yang mengejutkan.” Tawa Sungmin. Mendengar hal itu seketika membuat Wana membelalakkan matanya. Padahal tadi ia menyuruh Sungmin untuk melepaskannya karna merasa sedikit sulit bernafas saat dipeluk. Tapi yang terjadi malah..?
“MWO?!!! Yaa~Neo..” Belum sempat Wana melanjutkan kata-katanya Sungmin tiba-tiba saja mencondongkan tubuhnya. Wana yang berpikir kalau Sungmin akan menciumnya lagi kini mendadak menutup mata sambil tertunduk. Tapi anehnya tidak ada yang terjadi. Wana pun akhirnya membuka mata hingga menemukan wajah Sungmin yang berada tepat didepan wajahnya.
CUP!! Sebuah kecupan singkat mendarat di pipi kanan Wana membuatnya sedikit kaget. “Kali ini aku mengalah. Tapi seperti yang aku bilang sebelumnya, itu bukanlah yang terakhir kali aku melakukannya. Jadi kau harus siap-siap.” Bisik Sungmin ditelinga gadis itu seraya mengedipkan sebelah matanya. Lalu kemudian berjalan pergi.
Baru beberapa detik saat Sungmin mendadak menghentikan langkahnya. “Waeyo?! Lebih suka jadi patung es disinikah daripada pulang bersamaku?!” Tanyanya saat menyadari Wana yang belum beranjak dari tempatnya.
“Houfft~jinjja..~” Wana sendiri hanya melongo sesaat namun kemudian tertawa dan akhirnya berlari menghampiri Sungmin.
THE END
VOUS LISEZ
I'm Not a Slave
Roman pour AdolescentsDia Majikanku dan aku menyukainya, Tapi dia memiliki seorang kekasih.
Part 5
Depuis le début
