“Oppa~kau terlambat lagi.” Kata gadis itu sebal.
“Mianhaeyo~tadi Oppa ada sedikit masalah..Eunsu~ya” Jawaban Sungmin yang begitu lembut sontak membuat Wana melongo. Daebak! Apa dia punya kepribadian ganda?!. Wana memperhatikan gadis dihadapannya itu, sebenarnya siapa dia? Sampai-sampai orang seperti Sungmin bisa tiba-tiba berubah drastis menjadi seperti ini.
Sesaat setelah memikirkannya, gadis bernama Eunsu itu kini tersenyum lalu memeluk Sungmin. Dan kini tanpa diberitahupun, Wana bisa menebak kalau dia pastilah yeojachingu nya. Pantas saja.
“Oppa~geu yeoja nugueyo?!” Tanya Eunsu yang akhirnya menyadari kehadiran Wana. Pertanyaan itu membuat Wana khawatir. Sebentar lagi ia pasti akan mendengar Sungmin mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang Slave alias budak. Kata yang sungguh dibencinya.
“Dia hanyalah...orang yang diperintahkan Abeoji untuk mengawasiku. Kau tau kan Abeoji orangnya seperti apa.” Wana menatap Sungmin tidak percaya. Dia..tidak mengatakannya?!
Cukup lama Wana harus mengikuti kedua orang itu dari belakang. Mulai dari berjalan-jalan hingga berbelanja kesana kemari. Jujur saja, hal ini benar-benar membuat Wana lelah apalagi ia yang diperintahkan oleh Sungmin untuk membawa semua barang belanjaan yang terbilang cukup banyak dan berat. Dan entah mengapa, sejak tadi Wana merasa perutnya begitu sakit. Tapi ia masih berusaha menahannya.
“Oppa..mianhae. Aku harus pulang sekarang.” Kata Eunsu tiba-tiba.
“Oh..baiklah! kalau begitu aku akan mengantarmu.” Sungmin berniat pergi sampai Eunsu malah menahannya.
“Aa~aah..tidak usah Oppa..”
“Waeyo?!” Tanya Sungmin heran.
“Aah~ituu..AH!! Bukankah ini sudah larut malam?! Oppa seharusnya pulang sekarang juga. Kalau tidak Ayahmu pasti akan marah besar. Dan kalau kau mengantarku kau bisa terlambat kan!” Awalnya Sungmin merasa ada yang aneh pada Eunsu. Tapi bagaimanapun yang dikatakannya semua benar, Sungmin sama sekali tidak berminat melihat Ayahnya marah.
Akhirnya Sungmin pun membiarkan Eunsu pulang sendiri dengan membawa beberapa barang yang sengaja dibelikan olehnya.
“Kkaja..kita pulang.” Perintah Sungmin pada Wana. Gadis itu pun mengangguk dan berjalan keluar lebih dulu. Namun tepat saat Wana berjalan tidak jauh dari hadapannya, Sungmin terkejut melihat sesuatu seperti noda berwarna merah kini memenuhi hampir setengah dari celana jeans yang dikenakan gadis itu.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Wana masih memegangi perutnya saat Sungmin mengatakan untuk pulang. Ia sendiri masih tidak mengerti apa yang membuat perutnya nyeri seperti ini. Tepat saat ia sedang berjalan keluar seseorang tiba-tiba saja memeluknya dari belakang membuat dirinya terkejut. Wana mencoba menoleh dan mendapati wajah orang yang kini memeluk tubuhnya yang tidak lain ternyata adalah Sungmin.
“Sungmin~si..mwoya neo..?!!!” Wana mencoba melepaskan diri namun Sungmin malah menahannya.
“Jangan berontak kalau kau tidak ingin malu.”
“Musun sorieyo..?!!” Tanya Wana tidak mengerti.
“Apa tamu mu belum mengunjungimu selama bulan ini..?!”
Sesaat Wana masih bingung dengan perkataan Sungmin barusan, namun detik kemudian ia membelalakkan matanya. Ia akhirnya menyadarinya.
Pantas saja sejak tadi perutnya terus merasa nyeri. OMO~!! Apa mungkin Sungmin sengaja melakukan ini karna dibelakangku...?!! Ottokhae!!?!
“Waeyo?! Sudah sadar kah?!” Ucap Sungmin yang masih dalam keadaan memeluk Wana. “Kita harus memikirkan cara untuk terlepas dari situasi ini”
YOU ARE READING
I'm Not a Slave
Teen FictionDia Majikanku dan aku menyukainya, Tapi dia memiliki seorang kekasih.
