Baekhyun mengedipkan matanya beberapa kali sebelum menerjang Jiseol yang ada diseberang meja tempatnya "Aku mecintaimu eomma, sungguh, eomma yang terbaik di permukaan daratan Korea Selatan!" Baekhyun tak berhenti menghujani wajah Jiseol dengan ciuman kasarnya. Ia bahkan lupa beberapa saat yang lalu ia hampir berencana akan lari keluar setelah mengucapkan janji pernikahannya jika pernikahan itu benar benar tetap dilaksanakan tanggal itu.

Setelah puas menciumi wajah Jiseol dengan riang ia kembali melahap kue beras yang ada didepannya. Jiseol sambil tertawa juga kembali membentuk bulat bulatan kue beras warna warni dimeja seberang, "kurasa hari pernikahannya ada ditanggal 6 dan setelah itu kau langsung pergi ke Jepang"  

------

Baekhyun suka warna hitam, tapi seberapapun besarnya ia menyukai warna hitam, Bibi Yulgi ataupun Jiseol sama sama menentang dirinya meminta gaun pernikahan warna hitam.

Dia menyukai banyak film film romansa barat dan beberapa dari mereka juga menyelenggarakan pernikahan dengan kesan gothic dan Baekhyun berpikir kenapa tidak, tidak selalu warna hitam itu membawa keburukan bukan. Misalnya matanya yang hitam lebih sehat daripada mata Chanyeol yang agak kecoklatan tapi dia kadang terlihat menggunakan kacamata beberapa kali.

Baekhyun tidak memiliki tipe yang khusus kalau menyukai seorang laki laki, menurutnya laki laki yang ia sukai rata rata orang yang selera humorisnya bagus. Chanyeol termasuk orang yang pendiam meskipun menurutnya Chanyeol itu sebenarnya orang yang riang, mungkin Chanyeol sudah harus meninggalkan masa mudanya karena dia sudah punya keluarga. Jadi Baekhyun sedikit terkejut saat ia mulai menyukai Chanyeol.

Waktu itu Chanyeol berkunjung kerumahnya saat natal, itu sekitar 1 tahun yang lalu. Chanyeol mengatakan kalau Seolhyun berlibur dengan keluarganya ke Jepang, dan Byeoja menyuruhnya mengantarkan kue jahe kesukaannya ke rumah Baekhyun.

Itu pertama kali Baekhyun melihat Chanyeol memakai kacamata, dengan bingkai yang tebal. Kata Chanyeol matanya sudah tidak baik sejak ia kecil, tapi ia baru memakai kacamata hari itu karena matanya sudah benar benar buruk.

Baekhyun merasa asing dengan penampilan Chanyeol itu, dia tidak berhenti menatap Chanyeol yang saat itu menurut Baekhyun seperti telah mendapatkan hadiah natal daging sapi Korea satu truk, Chanyeol terus terusan memperlihatkan senyuman lebarnya, dan Baekhyun menyukai keadaan itu. Chanyeol terlihat berbeda menurutnya, tampan dan menggemaskan.

Saat Baekhyun keluar untuk mengantar Chanyeol pulang sampai depan rumahnya, Chanyeol tiba tiba menyentuh puncak kepalanya. Kemudian ia mengambil tangan Baekhyun untuk bersalaman dengan tangan yang sebelumnya ada diatas kepalanya. Baekhyun merasakan gumpalan kecil dingin diantara telapak tanggannya dan Chanyeol, kemudian itu mencair. "Salju pertama, Baek" kata Chanyeol waktu itu saat Baekhyun mulai merasakan wajahnya memanas. Chanyeol masih belum melepaskan genggamannya yang hangat dari tangan Baekhyun, ia tersenyum lebar.

"Apa itu sebuah tradisi?" Baekhyun bertanya pada Chanyeol atas tindakannya.

"Aku hanya mengarangnya" setelah itu Chanyeol tertawa lebar, ia tetap menggenggam tangan Baekhyun. Saat itu Baekhyun mulai menyukai Chanyeol dan mulai tidak menyukai fakta bahwa dia sudah beristri.  

------

"Baekhyun ada kabar bagus, walaupun aku tidak mengizinkanmu memakai gaun hitam tapi setidaknya aku mengizinkanmu mengecat rambutmu menjadi hitam"

"Rambutku memang hitam, ish!"

"Bagaimana kalau memakai sepatu hitam?" Baekhyun melototkan matanya pada Jiseol, "eomma aku tidak begitu peduli tentang penampilanku besok jadi eomma tidak perlu khawatir dan selesaikan saja urusan eomma itu" Jiseol tertawa kecil, ia kembali membereskan kertas kertas ditangannya, "aku akan melakukan operasi besok, appa mu juga tidak pulang sampai besok, mungkin kau ingin menginap dirumah Sehun?"

Baek-byTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang